Rangkuman Materi Kelas 5 Bahasa Indonesia Tema 5

 

Rangkuman Materi


Teks Fiksi dan Non Fiksi

Pengertian Fiksi

    Secara umum fiksi adalah sebuah prosa naratif yang bersifat karangan non ilmiah dari penulis yang bukan berdasarkan kenyataan. Sehingga fiksi ini tidak terjadi di dunia nyata, melainkan imajinasi dari seseorang saja.

Contohnya: Kisah antara kelinci dan kura-kura, Kisah antara semut dan belalang

Pengertian Non Fiksi

    Sedangkan Non Fiksi adalah suatu karangan yang isinya bukanlah imajinasi, akan tetapi merupakan suatu karya seni yang bersifat faktual atau mengandung kebenaran didalamnya (sesuai dengan kejadian nyata).

Contohnya: Berlibur ke Pantai Parangtritis, Berkunjung ke Pulau Seribu

Gagasan Pokok

    Gagasan pokok adalah ide/gagasan yang menjadi pokok pengembangan paragraf. Ide pokok ini terdapat dalam kalimat utama. Nama lain gagasan pokok adalah gagasan utama, ide pokok. Dalam satu paragraf hanya ada satu ide pokok.

Fungsi dan Ciri Gagasan pokok

    Fungsi ide pokok adalah memberikan penjelasan dari inti suatu bacaan atau paragraf, sehingga pembaca dapat dengan mudah memahami paragraf tersebut. dan menjelaskan inti dari suatu paragraf. Dengan mengidentifikasi ide pokok, kita dapat mengetahui ide utama dari paragraf tersebut.

Adapun Ciri-ciri Gagasan Pokok antara lain:

  • Memiliki kalimat pendukung (kalimat pengembang) atau penjelasan
  • Ada yang mendukung, baik itu berupa penjelasan atau alasan yang menguatkannya
  • Inti dari sebuah paragraf atau pusat pembahasan

Istilah Lain Gagasan Pokok

Istilah lain ide pokok sangat banyak, antara lain

  • gagasan utama,
  • ide pokok,
  • pokok pikiran,
  • pokok masalah,
  • pikiran utama,
  • inti paragraf,
  • inti masalah,
  • masalah utama.

    Pada dasarnya, semua istilah di atas sama saja. Sehingga, jika ditanyakan pengertian gagasan utama, jawabannya sama seperti ide pokok, yaitu inti suatu bacaan (paragraf). Demikian juga jika yang ditanyakan gagasan pokok, pokok pikiran dan lainnya, jawabannya juga sama, yaitu inti suatu bacaan (paragraf).

Gagasan Pendukung

Gagasan Pendukung merupakan kalimat-kalimat yang memberikan informasi tambahan dalam suatu teks.

Kata Tanya

    Jenis-Jenis Kata Tanya beserta Fungsi dan Contohnya dalam Bahasa Indonesia – Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata merupakan suatu unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan serta merupakan perwujudan kesatuan pemikiran dan perasaan yang dapat digunakan dalam berbahasa. Secara linguistik, kata diartikan sebagai satuan bahasa yang terdiri atas morfem tunggal atau gabungan morfem.

    Kata sendiri mempunyai berbagai macam jenis. Satu diantara jenis-jenis kata tersebut adalah kata tanya. Kata ini umumnya dipakai pada jenis-jenis kalimat tanya dan contohnya. Adapun beberapa ciri kata ini adalah sebagai berikut:

  • Selalu diikuti tanda tanya (?) di setiap akhir kalimat yang dibubuhi kata tanya.
  • Terletak di awal sebuah kalimat tanya. (meskipun begitu, ada juga beberapa kata tanya yang bisa diletakkan di akhir kalimat tanya)
  • Bisa ditambah dengan akhiran -kah.
  • Selain ciri, kata tanya juga mempunyai beberapa jenis, fungsi, serta contohnya. Semuanya akan di bahas di bawah ini.

Jenis-Jenis Kata Tanya beserta Fungsi dan Contohnya

    Kata tanya mempunyai sejumlah jenis beserta fungsi dan contohnya, dimana diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Apa

    Kata ini merupakan kata yang berfungsi untuk menanyakan sesuatu baik berupa keadaan atau perbuatan yang berkaitan dengan isi atau inti bahasan. Adapun jawaban untuk kata tanya ini adalah suatu pengertian, keterangan ataupun penjelasan dari apa yang ditanyakan. Contoh:

• Apa yang dimaksud dengan kalimat tanya?

o Kalimat tanya merupakan kalimat yang ditujukan untuk menanyakan suatu hal kepada orang lain.

• Apa makanan yang sedang kau santap itu, Ali?

o Aku sedang menyantap lemper, Budi.

2. Siapa

    Merupakan kata tanya yang berfungsi untuk menanyakan pelaku yang terkait, tersangkut atau turut serta dalam suatu peristiwa atau kejadian. Adapun jawaban dari kata tanya ini adalah orang atau pelaku suatu tindakan tersebut. Misalnya:

• Siapa yang akan mengantarmu membawa rapot di sekolah nanti?

o Yang akan mengantarkan aku membawa rapot adalah Ayahku. 

• Siapa yang bertamu ke rumahmu kemarin malam?

o Itu kerabatku, Sani namanya.

3. Kapan

    Merupakan kata tanya yang berfungsi untuk menanyakan interval peristiwa terjadinya sesuatu keadaan. Jawaban atas kata tanya ini dapat berupa jam, hari, tanggal, bulan, tahun ataupun lamanya sebuah kejadian. Misalnya:

• Kapan acara wisuda akan dilaksanakan?

o Acara wisuda akan dilakasanakan pada tanggal 10 November 2018.

• Kapan kita akan berlibur ke kampung halamanmu?

o Mungkin minggu depan sepertinya.

4. Dimana

    Adalah sebuah kata tanya yang berfungsi untuk menanyakan tempat suatu peristiwa berlangsung, lokasi yang akan dituju, serta tempat yang sedang digunakan atau yang tengah disambangi. Adapun jawaban atas kata tanya ini adalah hal-hal yang ditanyakan oleh kata tanya tersebut. Misalnya:

• Dimanakah kau membeli buku itu?

o Aku membelinya di toko buku seberang sekolah.

• Saat liburan sekolah nanti, kau akan berlibur ke mana?

o Sepertinya aku akan berlibur ke Cianjur.

• Darimana saja kau akhir-akhir ini?

o Akhir-akhir ini baru saja dari luar kota untuk menjalankan proyek dari perusahaan.

5. Mengapa

    Adalah kata tanya yang berfungsi sebagai penanya alasan atau sebab sebuah peristiwa terjadi. Jawaban atas kata tanya ini adalah penyebab kenapa peristiwa tersebut terjadi. Umumnya jawabannya diawali dengan konjungsi karena atau sebab. Misalnya:

• Mengapa kau tak ikut acara perpisahan kemarin?

o Aku tidak mengikuti acara perpisahan karena harus menemani adikku di rumah sakit.

• Mengapa angka 2 termasuk bilangan prima?

o Sebab, angka 2 hanya bisa dibagi angka 1 dan angka 2 itu sendiri.

6. Bagaimana

    Kata tanya ini berfungsi sebagai kata yang menanyakan cara atau proses sebuah peristiwa berlangsung, serta untuk menanyakan keadaan atau kejelasan satu hal. Kejelasan atau keadaan suatu hal, serta cara atau proses suatu peristiwa berlangsung adalah jawaban atas kata tanya ini. Contohnya:

• Bagaimana proses metamorfosis ulat menjadi kupu-kupu?

o Pertama-tama, telur kupu-kupu akan menetas menjadi ulat. Setelah ukuran tubuhnya mencapau ukuran maksimal, ulat tersebut akan melekatkan dirinya pada ranting atau daun menggunakan anyaman benang buatannya. Anyaman benang tersebut kelak akan menjadi kepompong. Ulat akan ada di dalam kepompong selama 7 hingga 20 hari, tergantung dari spesies kupu-kupu tersebut. Jika waktunya sudah tiba, maka ulat yang telah menjadi kupu-kupu itu akan melepaskan diri dari kepompongnya.

Cara Menentukan Simpulan Paragraf

Ada beberapa cara untuk menyimpulkan paragraf, yakni.

1. Langsung mengambil kalimat simpulan dalam paragraf

Kalimat simpulan biasa ditandai dengan kata jadi, dengan demikian, oleh sebab itu, oleh karena itu, maka dari itu, dan lain-lain.

Contoh:

Salah satu jenis cokelat adalah compound chocolate. Cokelat ini memiliki rasa manis dan harganya juga cukup murah. Selain itu, proses pembuatannya juga termasuk mudah. Jadi, tak heran kalau compound chocolate termasuk cokelat yang sering dan banyak dikonsumsi.

Perhatikan kalimat terakhir paragraf di atas. Kalimat tersebut diawali dengan kata “jadi” yang merupakan kata kunci dalam menentukan simpulan paragraf. Simpulan paragraf di atas adalah Compound chocolate termasuk cokelat yang sering dan banyak dikonsumsi.

2. Menggabungkan antara kalimat utama dan kalimat simpulan yang biasanya berada di akhir paragraf

Contoh:

Acara tahun baru selalu dirayakan dengan meriah. Acara tahun baru tersebut biasanya diselenggarakan di lapangan terbuka dengan menggelar konser dan menyalakan kembang api. Banyak orang-orang yang datang ke lapangan untuk merayakan tahun baru bersama. Namun, kemeriahan tahun baru tersebut tidak diimbangi dengan kesadaran para pengunjung untuk menjaga kebersihan lapangan. Akibatnya banyak sampah yang tertinggal setelah perayaan tahun baru tersebut.

Kalimat utama paragraf di atas terletak di kalimat pertama, yakni “Acara tahun baru selalu dirayakan dengan meriah”. Sementara itu, kalimat simpulan berada di akhir paragraf, yakni “Akibatnya banyak sampah yang tertinggal setelah perayaan tahun baru tersebut”. Kalimat simpulan dapat dibentuk dari penggabungan dua kalimat tersebut.

Simpulan Paragraf di atas adalah Kemeriahan acara tahun baru mengakibatkan lingkungan kotor karena banyak sampah yang tertinggal.

3. Mencari sebab-akibat atau akibat-sebab dalam sebuah paragraf

Contoh:

Penggunaan plastik yang semakin marak menjadi masalah lingkungan yang tidak kunjung usai. Plastik adalah bahan anorganik yang tidak ramah lingkungan. Hal ini disebabkan sifat plastik yang tidak mudah hancur dan terurai oleh tanah. Butuh waktu beratus-ratus tahun hingga plastik terurai dalam tanah.

Akibat: Penggunaan plastik yang semakin marak menjadi masalah lingkungan

Sebab: plastik sulit diuraikan oleh tanah

Kalimat simpulan: Penggunaan plastik yang semakin marak menjadi masalah lingkungan karena limbah plastik sulit diuraikan oleh tanah.

4. Jawaban dari ide pokok

Contoh:

Pencemaran akan semakin berbahaya jika sudah ada di dalam tubuh kita, seperti di dalam darah atau rambut. Jika terus menerus terkumpul di tubuh, maka proses pertumbuhan dan perkembangan kita akan terganggu. Selain itu, pembentukan tulang, perkembangan otak, dan saraf pun akan mengalami gangguan.

Ide pokok paragraf di atas adalah “Dampak pencemaran yang masuk ke dalam tubuh. Nah, dari ide pokok tersebut, bisa dibuat pertanyaan: Apa dampak pencemaran yang masuk ke dalam tubuh?

Jadi, kita dapat memperoleh kalimat simpulan dengan menjawab soal di atas, yakni Dampak pencemaran yang masuk ke dalam tubuh adalah terganggunya pertumbuhan, perkembangan, pembentukan tulang, perkembangan otak, dan saraf.

Post a Comment

To be published, comments must be reviewed by the administrator.

Previous Post Next Post