Alur Cerita/Plot

 

Alur Cerita/Plot

Alur Cerita/Plot

    Alur merupakan rangkaian peristiwa dalam cerita. Alur yang lengkap dimulai dari orientasi (pengenalan latar terjadinya, tokoh, watak tokoh), muncul masalah (konflik), masalah memuncak (klimaks), dan penyelesaian/resolusi. Bagian awal sering juga disebut bagian pengenalan (orientasi), fungsinya adalah mengantarkan cerita. Pada bagian ini dikenalkan latar cerita, tokoh, dan watak-wataknya). Bagian tengah merupakan rangkaian peristiwa mulai munculnya konfl iks hingga bagian klimaks atau inti cerita. Hal ini ditandai saat masalah utama diceritakan. Bagian akhir menjawab masalah utama yang dikemas dalam bentuk rangkaian peristiwa.Bagian akhir juga berisi kesimpulan dan penutup cerita.

Pengenalan --- Muncul Masalah/Konflik --- Klimaks Resolusi {alertInfo}

    Jika cerita disajikan dengan alur seperti di atas secara berututan dimulai dari tahap pengenalan, munculnya konflik, klimaks, dan resolusi atau penyelesian, maka alur yang digunakan adalah alur maju. Selain alur maju, terdapat alur mundur dan alur campuran. Alur mundur jika cerita dimulai dari resolusi/penyelesaian, klimaks, konflik dan pengenalan. Sedangkan alur campuran adalah alur cerita yang bisa disebut alur maju-mundur adalah alur yang diawali dengan klimaks, kemudian menceritakan masa lampau, dan dilanjutkan hingga tahap penyelesaian. Pada saat menceritakan masa lampau, tokoh dalam cerita dikenalkan sehingga saat cerita satu belum selesai, kembali ke awal cerita untuk memperkenalkan tokoh lainnya. Begitu seterusnya hingga terkesan bolak balik penceritaannya.

Kebahasaan dalam Cerita Imajinasi

Cerita imajinasi memiliki ciri kebahasaan. Berikut ciri kebahasaan cerita imajinasi yang bisa dilihat pada cerita Andai Aku Punya Sayap.

  • a. Penggunaan kata ganti dan nama orang sebagai sudut pandang penceritaan
Contoh: Penggunaan kata aku, dia, mereka, menyebut nama tokoh (Cania) dan seba gainya {alertInfo}

  • b. Penggunaan kata yang mencerap panca indera untuk deskripsi latar (tempat, waktu, suasana). 
Seperti penggunaan kata ke duniaku? Kata ini merujuk suatu tempat yang merupakan asal sahabat Cania yakni di Di Fairy World! Letaknya ada di dekat Ocean Blue.

Contoh: “Kabar baiknya, aku akan kembali ke duniaku dan aku akan bertemu keluargaku dan kabar buruknya adalah …,” belum sempat Cania melanjutkan berbicaranya, aku memotongnya. “Ke duniaku? Maksudnya?” tanyaku tak mengerti. {alertInfo}

  • c. Menggunakan berbagai latar (lintas ruang dan waktu)
Cerita imajinasi memiliki dua kategori latar cerita, yaitu latar lintas waktu dan latar waktu sezaman. Latar waktu sezaman berarti latar yang digunakan satu zaman, sedangkan latar lintas waktu menggunakan latar waktu yang berbeda. Latar waktu sezaman misalnya latar waktu masa kini, masa yang akan datang, masa lampau dan sebagainya. Latar lintas waktu menggunakan dua latar berbeda, misalnya masa kini dengan masa 10 tahun yang akan datang atau masa kini dengan masa lampau. {alertInfo}

  • d. Penggunaan kata sambung penanda urutan waktu seperti 
Contoh: Kemudian, Cania pun hilang seketika.1 detik, 1 menit, 1 jam, 1 hari, 1 minggu, 1 bulan, 1 tahun, telah berlalu

Dan akhirnya, dia pergi supaya aku bisa mencari teman agar aku tidak me nyendiri seperti ini terus. {alertInfo}

  • e. Menggunakan pilihan kata dengan makna kias 
Misalnya: Kamu seperti katak merindukan bulan saja. {alertInfo}

  • f. Penggunaan kata/ungkapan keterkejutan untuk menggerakkan cerita atau memulai masalah misalnya dengan menggunakan tiba-tiba, tanpa diduga, di tengah kebahagiannya dan sebagainya. 
ContohTiba-tiba saja, datang seorang anak perempuan kecil nan imut yang mendekatiku. {alertInfo}

  • g. Penggunaan kalimat langsung yang terlihat pada dialog. 
Contoh
“Apa aku bisa ikut denganmu?” tanyaku dengan berharap bisa ikut.
“Baiklah kalau itu maumu! Aku tak mau mengecewakan sahabatku sendiri,” balasku {alertInfo}

Post a Comment

To be published, comments must be reviewed by the administrator.

Previous Post Next Post