Mengidentifikasi Teks Deskripsi

 

Mengidentifikasi Struktur dan Kebahasaan Teks Deskripsi

Mengidentifikasi Struktur dan Kebahasaan Teks Deskripsi

    Anda telah mengenal ciri umum teks deskripsi berdasarkan objek, tujuan, dan isi. Pada bagian ini, Anda akan mempelajari struktur teks deskripsi dan penggunaan bahasa teks deskripsi. Dengan demikian, Anda akan semakin mahir dalam membuat sebuah teks deskripsi.

Struktur Teks Deskripsi

    Setiap teks memiliki bagian-bagian atau struktur yang berbeda dengan teks yang lain sesuai dengan fungsinya. Saat menceritakan liburan di pantai bersama keluarga maka Anda menuliskannya dalam bentuk teks narasi. Sedangkan keindahan alam di daerah atau menuliskan kucing kalian yang lucu , maka kalian akan menuliskannya ke dalam bentuk teks deskripsi. 

    Teks deskripsi memiliki struktur teks yang terdiri atas identifi kasi/gambaran umum, deskripsi bagian, dan penutup/kesan.

1. Indentifikasi/gambaran umum

Struktur Teks Tanggapan Deskriptif 1. Identifikasi
2. Deskripsi Bagian
3. Simpulan/Kesan

Berisi nama objek yang dideskripsikan, lokasi, sejarah lahirnya, makna nama, atau pernyataan umum tentang objek.

2. Deskripsi bagian
    Berisi perincian bagian objek yang diuraikan/dirinci berdasarkan tanggapan subjektif penulis. Perincian dalam teks deskripsi dapat diisi dengan :
  • Apa yang dilihat (bagian-bagiannya, komposisi warnanya, kesan dari penulis tentang objek itu, dll)
  • Apa yang didengar (suara apa yang didengar, seperti apa suara-suara itu menurut penulis/membandingkan dengan suara apa)
  • Apa yang dirasakan (dengan mengamati objek)
Jenis pengembangan deskripsi bagian:

a. Deskripsi bagian berdasarkan ruang
Berisi perincian bagian-bagian ruang objek yang dideskripsikan.
Misalnya, penulis mendeskripsikan pintu masuk, bagian tengah, bagian belakang. Perincian ruang juga dapat menyebut nama ruang-ruang dan ciri-cirinya.

b. Deskripsi bagian berdasarkan anggota-anggota bagian objek
Berisi perincian bagian-bagian yang dideskripsikan (pantai digambarkan bawah lautnya, bibir pantai, ombak dan pasirnya, pemandangan tumbuhan dan hewan pantai)

c. Deskripsi bagian berdasarkan proses sesuatu berlangsung
Berisi perincian bagian awal, mulai meningkat, puncak (inti), penutup.
Misalnya, penulis mendeskripsikan awal pementasan, puncak adegan, mulai meluruh, dan penutup.

d. Deskripsi bagian berupa pemfokusan
Berisi bagian yang disukai dari bagian yang dideskripsikan.
Contoh : Bagian yang paling saya sukai dari perpustakaan ini adalah ruang bacanya. 
Desain unik dengan cat biru memberikan kenyamanan yang luar biasa pada pengunjung {alertInfo}


3. Kesimpulan/kesan
    Bagian ini merupakan penutup teks tentang kesimpulan atau kesan penulis. Bagian ini bersifat pilihan, boleh ada atau tidak.

Baca kembali teks deskripsi berikut dengan cermat dan perhatikan struktur teksnya!

Pantai Ora, Surga Tersembunyi di Maluku
Nama objek, lokasi, gambaran umum objek Pantai Ora adalah sebuah tempat yang layak untuk disandingkan dengan pantai-pantai indah di dunia. Tempat ini sering disebut surga tersembunyi Indonesia karena kecantikannya yang sangat memukau. Keindahan pantai yang ada di Desa Saleman, Kecamatan Seram Utara, Maluku ini tak hanya diminati warga Indonesia saja, wisatawan asing juga tak ingin melewatkan tujuan wisata yang satu ini. Identifi kasi/gambaran umum objek
Memerinci pasir, laut, pohon kelapa Pantai Ora memiliki panorama yang sangat indah. Pasirnya yang putih bersih, air laut yang biru jernih, dan kekayaan membuat pantai ini sering disebut sebagai surga duniawi. Keindahan pantai ini semakin memesona dengan deretan pohon kelapa hijau dengan daunnya yang melenggok ke kiri dan ke kanan bagaikan penari yang gemulai. Deskripsi bagian
Memerinci keadaan senja di Pantai Ora Menikmati pagi hari di Pantai Ora adalah sesuatu yang menakjubkan. Lukisan keemasan di langit mulai terlihat. Begitu indah, menenangkan, dan membawa kehangatan. Deretan pegunungan yang membentengi Teluk Saleman perlahan mulai terlihat jelas. Kegagahan Gunung Hatusaka, sebagai ‘Sang Komandan’ dari deretan pegunungan tersebut menampakkan diri. Dari kejauhan tampak deretan pondok-pondok penginapan di Pantai Ora. Deskripsi bagian
Kesan secara umum Menjelang senja, kita akan disuguhi pemandangan lain yang menakjubkan. Mentari berwarna kuning keemasan, perlahan tenggelam di ufuk barat. Kepergiannya secara perlahan membuat mata kita tak berkedip untuk terus menikmati pesonanya.. Sungguh ciptaan Tuhan yang luar biasa. Penutup


Mengidentifikasi Penggunaan Bahasa pada Teks Deskripsi

1. Mengidentifikasi Unsur Kebahasaan Teks Deskripsi

a. Kata Umum dan Kata Khusus
  • Kata umum adalah kata yang luas ruang lingkupnya dan dapat mencakup banyak hal. Kata-kata yang termasuk dalam kata umum disebut dengan hipernim.
    • Contoh : melihat, membawa
  • Kata khusus adalah kata-kata yang ruang lingkup dan cakupan maknanya leih sempit. Kata-kata yang tercakup dalam kata khusus disebut hiponim.
    • Contoh: 
    • melihat : melirik, mengerdip, memandang.
    • membawa : menjinjing, menjunjung
    • cantik : elok, molek, indah, menakjubkan
b. Kalimat terperinci untuk mengonkretkan (memperjelas)
    Dalam teks deskripsi, kita memerlukan perincian untuk memperjelas atau mengongkretkan sebuah objek. Makin rinci objek yang kita gambarkan, makin jelas pula pembaca/pendengar memahami suatu objek.

Contoh:

Kalimat Kalimat Perincian
Ibuku orang yang sangat sabar. Ibu tidak pernah mengeluh dengan keadaan. Sejak ayah meninggal, ibu yang mencari nafkah untuk kami.

c. Kalimat yang menggunakan cerapan pancaindra
    Penggunaan alat indra (mata, telinga, hidung, kulit) sangat penting dalam sebuah teks deskripsi karena dapat membantu pembaca seolah-olah melihat, mendengar atau merasakan apa yang kita ungkapkan.
Contoh:
  1. Angin semilir membelai rambutku (indra perabaan)
  2. Aroma melati memenuhi ruangan ini (indra penciuman)
  3. Pohon kelapa bergemerisik ditiup angin (indra penglihatan)
  4. Baju yang dipakainya sangat cantik berwarna biru muda dipadukan dengan kalung mutiara: indra penglihatan
d. Kata dengan emosi yang kuat
    Dalam teks deskripsi kata sangat memegang peranan penting untuk memperjelas apa yang ingin kita ungkapkan. Kata dalam teks deskripsi memiliki “daya” yang luar biasa untuk memperkuat gambaran yang kita inginkan.
    • Contoh: Ayahku memang tangguh. Setiap hari bekerja keras untuk menghidupi keluarga kami
1. Kata berimbuhan
Kata berimbuhan adalah kata dasar yang mendapat awalan (prefiks), akhiran (sufiks), dan sisipan (infiks).
    • Contoh : pemandangan = PeN+pandang+an
2. Kata hubung (konjungsi)
Kata hubung (konjungsi) adalah kata yang digunakan sebagai penghubung antar kata, frasa, klausa, atau kalimat.
Berdasarkan fungsinya, konjungsi dibagi dua:
  • Konjungsi intrakalimat : konjungsi yang digunakan dalam satu kalimat
    • Contoh : dan, juga, tetapi, sehingga, lalu, kemudian
  • Konjungsi antarkalimat : konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lain.
    • Contoh: meskipun demikian, oleh sebab itu, oleh karena itu, akhirnya, selanjutnya, lalu, kemudian.

2. Kaidah Penyuntingan Teks Deskripsi

a. Penggunaan huruf kapital/huruf besar, Tanda Koma, Tanda Titik pada Teks
  • Tanda koma (,) dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
    • Contoh : Pantai Ora berada di Desa Saleman, Kecamatan Seram Utara, Maluku.
  • Tanda koma dipakai di belakang kata penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat (jadi, dengan demikian)
  • Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama diri atau nama diri geografi 
    • Contoh : Pantai Ora, Danau Toba, Selat Lombok, Teluk Tomini.
  • Huruf kapital dipakai jika kata mendahuluinya menggambarkan kekhasan budaya.
    • Contoh: ukiran Jepara, sarung Makassar.
b. Penggunaan kata depan dan awalan di
  • Kata depan di- berfungsi sebagai kata depan jika diikuti dengan kata keterangan tem pat, arah, posisi/letak. Sebagai kata depan, di- ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya (di pantai, di belakang, di atas, di bagian barat)
  • Sebagai awalan, di- ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. 
    • Contoh : diberi, diajak, dilihat
c. Penulisan Kata Berawalan meN- yang dirangkai dengan Kata yang Diawali dengan huruf k, p, t,s
  • Fonem k, p,t s luluh setelah mendapat awalan meN- diikuti oleh kata dasar yang berawalah dengan huruh k, p, t s. 
    • Contoh : 
    • memengaruhi = meN- + pengaruh
    • memesona = meN- + pesona
    • mengarantina = meN- + karantina
  • Fonem k, p,t s, TIDAK luluh jika setelah awalan meN- diikuti oleh kata dasar yang diawali dengan kluster/konsonan rangkap.
    • Contoh : memprakarsai, mengklasifi kasi, mengkreasi
  • Fonem k, p t, s TIDAK luluh jika setelah awalan meN- yang diikuti oleh kata berimbuhan yang berawal dengan huruf k, p, t, s.
    • Contoh : mempertaruhkan, memperluas

Post a Comment

To be published, comments must be reviewed by the administrator.

Previous Post Next Post