Mengidentifikasi Struktur Teks Berita

Mengidentifikasi Struktur Teks Berita

A. Mengidentifikasi Struktur Teks Berita

Berdasarkan struktur atau susunannya, teks-teks tersebut dapat kita kelompokkan ke dalam dua bagian, yakni berupa informasi yang penting dan informasi yang tidak penting.

Informasi penting disebut juga pokok-pokok informasi atau unsur-unsur berita (utama). Dalam ilmu jurnalistik atau ilmu persuratkabaran, pokok-pokok informasi terangkum dalam rumus 5W + 1H. Dalam bahasa Indonesia, pokokpokok informasi itu dapat pula disingkat dengan ADIKSIMBA (Apa, DI mana, Siapa, Mengapa, Bagaimana) .

  • a. Apa (what) peristiwanya? 
  • b. Siapa (who) yang mengalami peristiwa itu? 
  • c. Di mana (where) terjadinya peristiwa itu?
  • d. Kapan (when) terjadinya peristiwa itu? 
  • e. Mengapa (why) peristiwa itu terjadi? 
  • f. Bagaimana (how) proses peristiwanya?
Keenam pertanyaan itu lazim ditempatkan di bagian awal pemberitaan yang kemudian sering disebut sebagai unsur-unsur berita. Bagian ini disimpan pada bagian kepala berita (lead) dan tubuh berita. Adapun susunan dari unsur-unsur berita itu bisa variatif, misalnya ada yang didahului dengan penyajian “apa”, ada pula yang diawali dengan “kapan”. Pertanyaan “bagaimana” biasanya ditempatkan pada bagian badan berita. 

Informasi yang kurang penting yang lazim disebut pula uraian atau ekor berita. Bagian ekor berada setelah kepala atau tubuh berita. Perhatikan pada teks “Paduan Suara Indonesia Berjaya di Eropa”. Ekor berita tentang Paduan Suara TRCC yang sering mengisi acara-acara penting di tanah air tergolong dalam peristiwa yang kurang penting karena tidak berkaitan langsung dengan judul beritanya.

Dengan struktur penyajian yang semacam itulah, susunan informasi di dalam suatu pemberitaan tersaji dalam pola piramida terbalik. Bagian awal merupakan bagian pokok dan semakin ke bawah berita itu merupakan perincian-perincian yang sifatnya cenderung kurang penting.

Struktur teks berita digambarkan sebagai berikut:
Struktur Teks Berita
KEPALA BERITA (LEAD) Mengenalkan isi berita yang ditulis
TUBUH BERITA Penjelasan atau rincian lebih lanjut (apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, bagaimana)
EKOR Penutup Berita

Perhatikan contoh berikut:
Tim Sepak Takraw Indonesia Raih Medali Emas Asen Game 18 untuk Pertama Kalinya
PALEMBANG - Mimpi Indonesia meraih medali emas sepak takraw Asian Games 2018 terwujud. Ini sekaligus menjadi sejarah baru di cabang olah raga sepak takraw. Penantian panjang selama 28 tahun sejak keikutsertaan sepak takraw pada 1990 lalu, tercapai setelah timnas putra sepak takraw yang turun di nomor quadran putra berhasil meraih medali emas. Di final, Indonesia mengalahkan Jepang melalui pertandingan sengit dengan skor akhir 2-1 di Ranau Hall Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, kemarin. Tim Indonesia harus berjuang keras menghadapi tim Jepang. Buktinya, mereka membutuhkan tiga set untuk memastikan kemenangan dengan 15-21, 21-14, dan 21-16. Di set pertama, Indonesia harus mengakui keunggulan Jepang. Namun, pasukan Merah Putih mampu memperbaikinya dengan baik pada dua set terakhir. Di set penentuan, Indonesia tampil memukau sejak awal set ketiga. Indonesia akhirnya memastikan kemenangan dengan angka 21-16 di set ketiga atas Jepang. Kemenangan ini sekaligus menjadi medali emas ke- 31 sekaligus sebagai emas terakhir untuk Indonesia di Asean Games ke-18 ini. Medali perunggu pada nomor ini menjadi milik bersama Vietnam dan Singapura.
Sumber : www.cnnindonesia.com dengan perubahan
Tim Sepak Takraw Indonesia Raih Medali Emas Asen Game 18 untuk Pertama Kalinya
Teks Berita Struktur Teks
Mimpi Indonesia meraih medali emas sepak takraw Asian Games 2018 terwujud. Ini sekaligus menjadi sejarah baru di cabang olah raga sepak takraw. Kepala Berita (lead)
Penantian panjang selama 28 tahun sejak keikutsertaan sepak takraw pada 1990 lalu, tercapai setelah timnas putra sepak takraw yang turun di nomor quadran putra berhasil meraih medali emas. Di final, Indonesia mengalahkan Jepang melalui pertandingan sengit dengan skor akhir 2-1 di Ranau Hall Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, kemarin. Tim Indonesia harus berjuang keras menghadapi tim Jepang. Buktinya, mereka membutuhkan tiga set untuk memastikan kemenangan dengan 15-21, 21-14, dan 21-16. Di set pertama, Indonesia harus mengakui keunggulan Jepang. Namun, pasukan Merah Putih mampu memperbaikinya dengan baik pada dua set terakhir. Di set penentuan, Indonesia tampil memukau sejak awal set ketiga. Indonesia akhirnya memastikan kemenangan dengan angka 21-16 di set ketiga atas Jepang. Kemenangan ini sekaligus menjadi medali emas ke- 31 sekaligus sebagai emas terakhir untuk Indonesia di Asean Games ke-18 ini. Tubuh Berita
Medali perunggu pada nomor ini menjadi milik bersama Vietnam dan Singapura. Ekor Berita


B. Mengidentifikasi Kaidah Bahasa Teks Berita

Perhatikan kembali teks-teks berita yang telah kamu baca atau kamu simak sebelumnya. Tampak bahwa teks-teks tersebut dibentuk oleh kata dan sejumlah kalimat. Di dalam teks berita, kata-kata dan kalimat-kalimat itu ternyata memiliki kaidah atau aturan tersendiri.

Kaidah-kaidah tersebut dapat dijadikan sebagai ciri ataupun pembeda dengan jenis teks lainnya. Kaidah-kaidah yang dimaksud sebagai berikut.
a. Penggunaan bahasa bersifat standar (baku). Hal ini untuk menjembatani pemahaman banyak kalangan. Bahasa standar lebih mudah dipahami oleh umum. Bahasa-bahasa yang bersifat populer ataupun yang kedaerahan akan dihindari oleh media-media nasional.
b. Penggunaan kalimat langsung sebagai variasi dari kalimat tidak langsungnya. Kalimat langsung ditandai oleh dua tanda petik ganda (“…”) dan disertai keterangan penyertanya. Penggunaan kalimat langsung terkait dengan pengutipan pernyataan-pernyataan oleh narasumber berita. {alertSuccess}
Contoh:
1) “Perjuangan para pemain sepak takraw kita memang luar biasa”, kata pelatih  sepak takraw Indonesia. 
2) “Prestasi ini menunjukkan pada dunia bahwa Indonesia tidak hanya mampu menampilkan karya asal Indonesia saja tetapi juga mampu menginterpretasikan karya-karya komposer dunia”, kata Avip Priatna. 
3) “Rasa buahnya yang enak mendorong mereka untuk menanam sendiri daripada harus beli nantinya,” katanya. {alertInfo}
c. Penggunaan konjungsi bahwa yang berfungsi sebagai penerang kata yang diikutinya. Hal itu terkait dengan pengubahan bentuk kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung {alertSuccess}
Contoh:
1) Dalam awal sambutannya, Walikota Surabaya mengatakan bahwa tidak ada hal yang tidak bisa, kalau kita mau mempersiapkannya dari sekarang.
2) Mendikbud mengatakan bahwa ada 2.736 sekolah yang rusak akibat gempa di Palu. {alertInfo}
d. Penggunaan kata kerja mental atau kata kerja yang terkait dengan kegiatan dari hasil pemikiran. Kata-kata yang dimaksud, antara lain, memikirkan, membayangkan, berasumsi, berpraduga, berkesimpulan, dan beranalogi. {alertSuccess}
Contoh 
1) Keadaan para pengungsi korban gempa di Palu sangat memilukan.
2) Pelatih sepak takraw Indonesia tidak menyangka Indonesia akan banyak merebut medali di kejuaraan ini. {alertInfo}
e. Penggunaan fungsi keterangan waktu dan tempat yang mencakup unsur kapan dan di mana. {alertSuccess}
Contoh:
1) Kemenangan ini sekaligus menjadi medali emas ke- 31 sekaligus sebagai emas terakhir untuk Indonesia di Asean Games ke-18 ini.
2) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberikan motivasi kepada ribuan peserta anak didik kesetaraan dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dalam acara Penguatan Pendidikan Karakter di Graha Sawunggaling, Surabaya, Minggu (4/3). {alertInfo}
f. Penggunaan konjungsi temporal atau penjumlahan, seperti kemudian, sejak, setelah, awalnya, akhirnya. Hal ini terkait dengan pola penyajian berita yang umumnya mengikuti pola kronologis (urutan waktu). {alertSuccess}

Post a Comment

To be published, comments must be reviewed by the administrator.

Previous Post Next Post