Struktur Fisik Puisi dan Struktur Batin Puisi

 
Struktur Fisik Puisi

Puisi

Menelaah Unsur Pembangun Puisi

Pada pembelajaran yang lalu, kalian telah mahir dalam menentukan struktur fisik dan struktur batin puisi. Struktur fisik puisi terdiri atas diksi, pengimajinasian, kata konkret, bahasa figuratif/majas, irama/rima. Adapun struktur batin tema, rasa, nada/suasana, dan amanat.

Pada kegiatan ini, Anda akan belajar tentang cara menganalisis puisi berdasarkan unsur puisi yang telah dipelajari, yaitu struktur fisik dan unsur batin puisi.

Bacalah puisi berikut dengan sungguh-sungguh.

Menyesal 

(Ali Hasjmi)

Pagiku hilang sudah melayang

Hari mudaku sudah pergi

Kini petang datang membayang

Batang usiaku sudah tinggi

Aku lalai di pagi hari

Beta lengah di masa muda

Kini hidup meracun hati

Miskin ilmu, miskin harta

Ah apa guna kusesalkan

Menyesal tua tiada berguna

Hanya menambah luka sukma

Kepada yang muda kuharapkan

Atur barisan di pagi hari

Menuju arah padang bakti

Puisi di atas dapat dianalisis berdasarkan struktur fisik dan struktur batin.


1. Struktur Fisik Puisi

a. Diksi

 Pemilihan kata pada puisi “Menyesal” karya Ali Hasjmi ini banyak menggunakan kata bermakna konotatif. Karena banyak menggunakan makna konotatif, maka terjadilah penyimpangan bahasa dalam puisi ini. Penyimpangan tersebut adalah penyimpangan semantis dan penyimpangan sintaksis.

1) Penyimpangan semantis, yaitu menunjuk makna ganda. Contohnya pada kata pagiku, petang datang, dan padang bakti. Bagi penyair pagiku adalah masa muda, petang datang adalah umur yang sudah tua, dan padang bakti adalah masa depan cerah. Bukan seperti kata sehari-hari yang bermakna waktu dan nama suatu tempat. 

2) Penyimpangan sintaksis, seperti pada kalimat menyesal tua tiada guna, padahal menurut kaidah yang benar adalah tidak ada gunanya menyesal di hari tua. 

b. Imaji

 Di dalam puisi ini terdapat beberapa pengimajian, di antaranya pengimajian penglihatan terdapat pada kutipan berikut ini.

 Kini petang datang membayang 

 Selain pengimajian penglihatan, dalam puisi karya Ali Hasjmi ini juga terdapat pengimajian perasaan. Hal itu dapat dilihat dari kutipan berikut ini.

Ah apa guna kusesalkan

Menyesal tua tiada berguna

Hanya menambah luka sukma 

c. Kata konkret

 Pada puisi ini ditemukan kata-kata konkret yang dapat membangkitkan citraan seperti penglihatan, dan perasaan. Kata konkret yang ditemukan dalam puisi “Menyesal” karya Ali Hasjmi ini seperti melayang, membayang, batang, barisan dan padang bakti.

d. Majas

 Majas yang terdapat dalam puisi “Menyesal” karya Ali Hasjmi adalah majas repetisi. Hal ini dapat dilihat dari kutipan berikut ini.

 Miskin ilmu, miskin harta

 Selain majas repetisi juga terdapat majas metafora, berikut kutipannya.

 Batang usiaku sudah tinggi

 Dalam puisi ini juga terdapat majas paralelisme, berikut kutipannya.

pagiku hilang sudah melayang

hari mudaku sudah pergi 

aku lalai di hari pagi

beta lengah di masa muda

e. Rima/Ritme 

 Terdapat dua macam rima yang digunakan pada puisi “Menyesal” karya Ali Hasjmi ini. Pertama rima silang yang terdapat pada bait pertama dan kedua. Kedua rima bebas yang terdapat pada bait ketiga dan keempat.


2. Struktur Batin Puisi

a. Tema

 Puisi yang berjudul “Menyesal” karangan Ali Hasjmi ini memiliki tema penyesalan. Dalam puisi ini tergambar sebuah penyesalan yang datang di masa tua, karena pada masa mudanya ia telah lalai dan lengah sehingga di masa tua ia hidup sengsara dalam sebuah penyesalan yang dalam. Hal itu dapat dilihat dari salah satu bait berikut ini.

Ah apa guna kusesalkan

Menyesal tua tiada berguna

Hanya menambah luka sukma 

 Dari kutipan di atas dapat kita ketahui bahwa tema dari puisi karangan Ali Hasjmi ini adalah penyesalan.

b. Rasa

 Puisi “Menyesal” karya Ali Hasjmi merupakan ungkapan rasa penyesalan yang teramat sangat. Dimana dalam puisi tersebut ia menjelaskan bahwa penyesalan di masa tua itu sangat tidak mengenakkan dan sangat pedih. Oleh karena itu penyair tak ingin generasi muda saat ini merasakan penyesalan yang sama dengannya. Sehingga penyair menyuruh generasi muda agar mempergunakan masa mudanya sebaik-baiknya untuk mengabdi kepada bangsa dan negara. Hal itu dapat dilihat dari kutipan berikut ini.

Aku lalai di pagi hari

Beta lengah di masa muda

Kini hidup meracun hati

Miskin ilmu, miskin harta

Kepada yang muda kuharapkan

Atur barisan di pagi hari

Menuju arah padang bakti

c. Nada dan Suasana

1) Nada

 Dalam puisi tersebut penulis menggambarkan nada-nada sedih, kecewa dan penyesalan dalam penyampaian puisi ini, karena banyak bait-bait puisi tersebut yang mengandung kata penyesalan. Berikut kutipannya.

Pagiku hilang sudah melayang

Hari mudaku sudah pergi

Kini petang datang membayang

Batang usiaku sudah tinggi

Aku lalai di pagi hari

Beta lengah di masa muda

Kini hidup meracun hati

Miskin ilmu, miskin harta

Ah apa guna kusesalkan

Menyesal tua tiada berguna

Hanya menambah luka sukma

 Selain itu, tergambar juga nada-nada yang tegas. Hal itu dapat dilihat dari kutipan berikut ini.

Kepada yang muda kuharapkan

Atur barisan di pagi hari

Menuju arah padang bakti

(bait keempat)

2) Suasana

Suasana yang dibangun Ali Hasjmi dalam puisi “Menyesal” ini adalah suasana yang penuh kesedihan, penderitaan dan penyesalan. Namun, di bait terakhir penyair membangun suasana tegas dimana penyair menyuruh para pemuda untuk menata masa mudanya dengan sebaiknya.

d. Amanat

 Amanat dalam puisi “Menyesal” karya Ali Hasjmi yang dapat saya simpulkan adalah sebagai berikut. Pertama, manfaatkanlah masa mudamu sebaik mungkin agar tidak menyesal di hari tua. Kedua, penyesalan di kemudian hari (masa tua) tidak berguna oleh karena itu lakukan yang terbaik di masa mudamu. Terakhir, penyesalan di masa tua hanya akan menambah beban dan penderitaan pada diri sendiri.

Post a Comment

To be published, comments must be reviewed by the administrator.

Previous Post Next Post