Teks Ulasan |
Teks Ulasan
1. Struktur teks ulasan
Teks ulasan memiliki lima struktur yaitu identitas karya, orientasi, sinopsis, dan penilaian karya.
a. Identitas yang berisi mengenai identitas karya, seperti judul, pengarang, penerbit, dan sebagainya.
b. Orientasi merupakan perkenalan karya sastra dengan mengulas informasi mengenai pengarang atau terbitan karyanya.
c. Sinopsis berupa ringkasan isi karya yang diulas.
d. Penilaian karya, berupa kelebihan dan kelemahan karya.
Bacalah teks ulasan naskah drama di bawah ini! Mari kita amati bagian yang menunjukkan identitas karya, orientasi, sinopsis, analisis, dan evaluasi!
Resensi Naskah Drama Kapai-kapai Karya Arifi n. C. Noer
Identitas Karya
Judul : Kapai-kapai
Pengarang : Arifi n C. Noer
Penerbit : Yayasan Lontar
Tahun Terbit : 1970
Halaman : 38 halaman
Orientasi Pengenalan Karya
Naskah drama merupakan salah satu karya sastra yang tercipta berkat imajinasi serta kreativitas seorang pengarang. Selain itu di dalam naskah drama juga menyimpan berbagai pesan-pesan yang akan disampaikan kepada pembaca atau penikmatnya. Salah satu naskah drama yang sering dimainkan, serta memiliki kualitas yang tinggi adalah naskah drama kapai-kapai karya Arifi n C Noer.
Sinopsis Ringkasan isi naskah drama
Naskah drama tersebut mengisahkan seorang pemuda bernama Abu yang memiliki seorang istri bernama Iyem dan majikan banyak serta selalu menindas. Abu memiliki sifat pemalas dan suka menghayal, dalam setiap khayalannya Abu selalu dibuai oleh Emak dengan cermin tipu daya yang dapat membuat kehidupan seseorang bahagia, sedangkan tokoh Yang kelam selalu mengingatkan masa atau waktu kematian Abu. Abu terus berusaha mendapatkan cermin tipu daya itu dengan menghalalkan segala cara. Pada akhirnya Abu mendapatkan cermin tipu daya yang ia cari selama ini tetapi disaat bersamaan ia juga menemui ajalnya.
Penilaian karya Kelebihan dan kelemahan
Naskah drama ini memiliki nilai sastra yang sangat tinggi, ini bisa dilihat dari bahasa yang digunakan. Bahasa yang digunakan sangat puitis dan penuh makna serta memberikan pesan-pesan moral. Hal ini merupakan salah satu kelebihan dari naskah drama yang berjudul kapai-kapai. Naskah ini juga terpilih sebagai salah satu karya dalam antologi 100 tahun drama Indonesia yang diterbitkan oleh Yayasan Lontar. Selain itu tokoh-tokoh di dalamnya pun juga menarik, seperti Abu, Emak, Bulan, Yang kelam dan lain-lain.
Akan tetapi saya sangat tertarik pada tokoh Yang kelam walaupun bukan tokoh dalam naskah tersebut. Yang kelam merupakan tokoh yang memiliki sifat jahat dan kejam, dibutuhkan penafsiran yang sangat mendalam untuk mengetahui siapa sebenarnya tokoh tersebut. Yang kelam seperti sosok malaikat pencabut nyawa yang senantiasa memberitahukan waktu kematian Abu. Tetapi disisi lain yang kelam juga sosok yang berpihak kepada Emak, yaitu tokoh yang selalu membuai Abu.
Memang banyak sekali kelebihan dari naskah drama berjudul kapai-kapai ini tetapi masih ada juga kelemahan yang terdapat di dalamnya. Bahasa yang sangat puitis yang merupakan kelebihan tadi bisa juga dikategorikan sebagai kelemahan dari naskah tersebut, karena bahasa yang sangat puitis sangat menyulitkan pemahaman para pembaca atau penikmat naskah drama itu sendiri.
2. Kaidah Kebahasaan dalam Teks Ulasan
a. Menggunakan konjungsi penjelas seperti bahwa, yakni, yaitu.
Contoh:
Tetapi disisi lain Yang kelam juga sosok yang berpihak kepada Emak, yaitu tokoh yang selalu membuai Abu.
b. Menggunakan konjungsi yang menyatakan waktu seperti sejak, sebelum, saat, seraya, kemudian, akhirnya, selama, tatkala.
Contoh:
Pada akhirnya Abu mendapatkan cermin tipu daya yang ia cari selama ini tetapi di saat bersamaan ia juga menemui ajalnya.
c. Menggunakan konjungsi sebab seperti karena, sebab, karena itu, karenanya, sebab itu.
Contoh:
Bahasa yang sangat puitis yang merupakan kelebihan tadi bisa juga dikategorikan sebagai kelemahan dari naskah tersebut, karena bahasa yang sangat puitis sangat menyulitkan pemahaman para pembaca atau penikmat naskah drama itu sendiri.
d. Menggunakan kalimat saran pada bagian akhir teks.
Contoh:
Yang kelam merupakan tokoh yang memiliki sifat jahat dan kejam, dibutuhkan penafsiran yang sangat mendalam untuk mengetahui siapa sebenarnya tokoh tersebut.