Menelaah Teks Eksplanasi

 
Menelaah Teks Eksplanasi

Menelaah Teks Eksplanasi

Gengsi, Masih Perlukah?

Manusia ingin merasa dihargai, namun manusia haus akan kebanggaan diri yang tidak ada habis-habisnya. Diri kita ingin selalu menang, dihormati, dan dilayani oleh orang lain. Maka seumur hidup kita sibuk melindungi harga diri kita. Kenapa orang bangga kalau punya barang mewah? Kenapa orang malu kalau tidak punya? Hanya karena orang merasa gengsi.

Gengsi adalah kehormatan dan pengaruh yang diperoleh karena perbuatan besar. Ingat karena sebuah perbuatan besar, bukan barang/kepemilikan yang besar. Gengsi diawali dari kebanggaan yang berlebihan atas apa yang dimilikinya dan dirasa sempurna daripada orang lain. Sehingga dapat memperkecil kepekaan sosial. Ia bisa saja menganggap semua urusan di luar dirinya bukan urusannya. Terutama pada kaum yang lebih rendah di bawahnya. 

Gengsi disebabkan karena budaya dan norma yang dianut seseorang. Terdapat tiga budaya dan norma yang membuat gengsi menjadi kebutuhan yang cepat terjadi. Pertama, konsumen Indonesia menyukai untuk sosialisasi. Hal tersebut mendorong seseorang untuk pamer atau saling pamer. Kedua, kita masih menganut budaya feodal. Inilah yang menciptakan kelas-kelas sosial. Ketiga, masyarakat kita mengukur kesuksesan dengan materi dan jabatan. Pada akhirnya banyak di antara kita ingin menunjukkan kesuksesan dengan cara memperlihatkan banyaknya materi yang dimiliki. 

Gengsi akan terus ada selama seseorang tidak menyadarkan diri sendiri dengan observasi bahwa manusia itu sama. Diciptakan dengan kulit yang bersih dan sewaktu-waktu bisa kotor oleh tanah, juga diciptakan dengan rasa malu. Jadi, tak ada alasan buat kita untuk gengsi melakukan hal yang baik meskipun banyak yang berada di luar kebiasaan manusia.

Setelah membaca teks di atas, mari kita pelajari bagaimana struktur teks eksplanasi. Beberapa paragrafnya dalam teks di atas akan dijadikan contoh untuk pembahasan di bawah ini. {alertInfo}

1. Struktur Teks Eksplanasi

Berikut bagan struktur teks eksplanasi

Struktur Teks Eksplanasi Pengenalan Fenomena
Rangkaian Peristiwa
Ulasan

a. Pengenalan fenomena, mengenalkan suatu fenomena yang akan diterangkan.
 contoh:
Gengsi diawali dari kebanggaan yang berlebihan atas apa yang dimilikinya dan dirasa sempurna daripada orang lain. Sehingga dapat memperkecil kepekaan sosial. Ia bisa saja menganggap semua urusan di luar dirinya bukan urusannya.

b. Rangkaian peristiwa, disusun dengan pola kausalitas atau kronologis.
 contoh:
Gengsi disebabkan karena budaya dan norma yang dianut seseorang. Terdapat tiga budaya dan norma yang membuat gengsi menjadi kebutuhan yang cepat terjadi. Pertama, konsumen Indonesia menyukai untuk sosialisasi. Hal tersebut mendorong seseorang untuk pamer atau saling pamer. Kedua, kita masih menganut budaya feodal. Inilah yang menciptakan kelas-kelas sosial. Ketiga, masyarakat kita mengukur kesuksesan dengan materi dan jabatan. Sehingga banyak di antara kita ingin menunjukkan kesuksesan dengan cara memperlihatkan banyaknya materi yang dimiliki. (pola kausalitas)

c. Ulasan, berupa komentar atau penilaian tentang kejadian yang dipaparkan sebelumnya.
 contoh:
Gengsi akan terus ada selama seseorang tidak menyadarkan diri sendiri dengan observasi bahwa manusia itu sama.

2. Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi

Setelah mempelajari struktur teks eksplanasi, maka tiba saatnya kita lihat kaidah kebahasaan teks eksplanasi. Berikut kaidah konjungsi kaidah kebahasaan teks eksplanasi.

a. Menggunakan konjungsi kausalitas seperti karena, sebab, oleh karena itu, sehingga.
b. Menggunakan konjungsi kronologis (hubungan waktu), seperti kemudian, lalu, setelah itu, pada akhirnya.
c. Menggunakan kata benda yang merujuk pada jenis fenomena, misalnya gengsi, kepekaan sosial, norma dan budaya. {alertInfo}

Post a Comment

To be published, comments must be reviewed by the administrator.

Previous Post Next Post