Rangkuman Puisi

 
Kelas 8 Bahasa Indonesia Rangkuman Puisi

Rangkuman Puisi

1. Pengertian dan fungsi sosial puisi

 Puisi adalah teks atau karangan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dengan mengutamakan keindahan kata-kata. 

 Puisi memiliki fungsi untuk mengungkapkan berbagai hal, seperti kerinduan, kegelisahan, kegembiraan, kesedihan, kemarahan, protes sosial atau pengagungan kepada Tuhan. 

2. Unsur Pembangun Puisi

 Struktur Fisik Puisi

a. Diksi, yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya. 

Diksi digunakan untuk membangkitkan imajinasi pembacanya, memperjelas makna sambil tetap membuat sajak itu menarik dari segi bunyi, menyentuh perasaan pembaca dan sekaligus memunculkan gagasan-gagasan yang tepat pada pembaca seperti yang dipikirkan dan dirasakan oleh penulis.

b. Pengimajinasian, yaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Imaji dapat dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji dapat mengakibatkan pembaca seakan-akan melihat, mendengar, dan merasakan seperti apa yang dialami penyair

c. Kata konkret, yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera yang memungkinkan munculnya imaji. Kata konkret merupakan perwujudkan dari kata - kata yang jelas, mudah dipahami, dan konkret. Melalui kata yang konkret puisi dapat dibayangkan dengan mudah oleh pendengar atau pembaca, sehingga seolah - olah pendengar puisi melihat, mendengar, dan merasakan apa yang digambaran peristiwa dan keadaan yang digambarkan oleh penyair.

d. Bahasa figuratif atau majas yaitu bahasa kias yang dipergunakan untuk menciptakan kesan tertentu bagi penyimak atau pembacanya. Untuk menimbulkan kesan-kesan tersebut, bahasa yang dipergunakan berupa perbandingan, pertentangan, perulangan, dan perumpamaan.

e. Rima/Persajakan adalah alunan bunyi yang teratur dan berulang-ulang. Irama/rima berfungsi untuk memberi jiwa pada kata-kata dalam sebuah puisi yang pada akhirnya dapat membangkitkan emosi tertentu seperti sedih, kecewa, marah, rindu, dan bahagia. 

 Struktur Batin Puisi

a. Tema/makna (sense)

 Tema adalah pokok persoalan yang akan diungkapkan oleh penyair. Pokok persoalan atau pokok pikiran itu kuat mendesak dalam jiwa penyair sehingga menjadi landasan utama dalam puisinya. 

b. Rasa (feeling), yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Rasa yang ditampilkan penyair dalam puisinya dapat berupa rasa kekaguman, kesedihan, keharuan, atau kegembiraan. 

c. Nada dan suasana. Nada mengungkapkan sikap penyair terhadap pembaca, sedangkan suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi akibat psikologis yang ditimbulkan puisi terhadap pembaca. Nada dan suasana puisi saling berkaitan karena nada puisi menimbulkan suasana terhadap pembacanya. Ada puisi yang bernada sinis, protes, menggurui, memberontak, main-main, serius, patriotik, memelas, takut, mencekam, santai, masa bodoh, pesimis, humor, mencemooh, karismatik, filosofis, khusyuk.

d. Amanat/tujuan/maksud (itention): pesan yang ingin disampaikan penyair kepada pembacanya.

3. Langkah membuat puisi

  • a. Menentukan tema 
  • b. Menentukan kata kunci
  • c. Mengembangkan puisi dengan menggunakan diksi, citraan/imaji, majas, dan rima yang tepat

Post a Comment

To be published, comments must be reviewed by the administrator.

Previous Post Next Post