Konsep Dasar Ekonomi |
{getToc} $title={Daftar Isi}
Ekonomi
Konsep Dasar Ekonomi
Pengertian Ekonomi, Kelangkaan dan Biaya Peluang
1) Pengertian Ekonomi
Pengertian ekonomi, diperkenalkan pertama sekali oleh ahli filsafat yang berasal dari Yunani bernama Xenophone. Yang terdri dari kata Oikos yang berarti keluarga atau rumah tangga dan Nomos yang berarti peraturan, aturan, dan hukum. Dengan demikian, secara sederhana ekonomi dapat diartikan secara sederhana sebagai kaidah-kaidah, aturan-aturan, cara pengelolaan rumah tangga.
Dapat diartikan secara luas ilmu ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari perilaku individu dan masyarakat yang kebutuhannya tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan sifatnya sangat terbatas. Sedangkan Pengertian Ekonomi makro atau makroekonomi adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan. Makroekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang mempengaruhi banyak masyakarakat, perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk memengaruhi target-target kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan.
Meskipun ekonomi makro merupakan bidang pembelajaran yang luas, ada dua area penelitian yang menjadi ciri khas disiplin ini: kegiatan untuk mempelajari sebab dan akibat dari fluktuasi penerimaan negara jangka pendek (siklus bisnis), dan kegiatan untuk mempelajari faktor penentu dari pertumbuhan ekonomi jangka panjang (peningkatan pendapatan nasional). Model makroekonomi yang ada dan prediksi- prediksi yang ada jamak digunakan oleh pemerintah dan korporasi besar untuk membantu pengembangan dan evaluasi kebijakan ekonomi dan strategi bisnis.
Pengklasifikasian Ilmu Ekonomi
Alferd W. Stonier mengelompokkan 3 Ilmu Ekonomi, yaitu (1) Ilmu Ekonomi Deskriptif; (2) Ilmu Ekonomi Terapan; (3) Ekonomi Teori. {alertInfo}
1. Ekonomi Deskriptif
Ekonomi Deskriptif, yaknii lmu ekonomi yang mendiskripsikan data-data yang menjelaskan berbagai fenomena dan kenyataan yang terjadi. Contoh: jumlah angkatan kerja, struktur serikat, asal usul serta sejarah lembaga ekonomi. Pada ekonomi deskriptif tidak ada penjelasan mengapa fakta-fakta tersebut terjadi dan tidak ada pernyataan evaluatif atau penilaian pada fakta-fakta itu.
2. Ekonomi Terapan
Ekonomi Terapan, yakniilmu ekonomi yang mempergunakan rangka dasar umum dan analisis yang diberikan oleh teori ekonomi untuk menerangkan sebab-sebab dan arti pentingnya kejadian- kejadian yang dilaporkan oleh para ahli ekonomi deskriptif. Ada 8 pembagian ekonomi terapan yaitu : (1) Ilmu Ekonomi Moneter; (2) Ilmu Ekonomi Publik; (3) Ilmu Ekonomi Industri; (4) Ilmu Ekonomi Internasional; (5) Ilmu Ekonomi Regional; (6) Ilmu Ekonomi Sumberdaya Alam; (7) Ilmu Ekonomi Sumberdaya Manusia; (8) Ilmu Ekonomi Syariah.
3. Teori Ekonomi
Teori Ekonomi, yakni ilmu ekonomi yang memberikan penjelasan yang disederhanakan tentang caranya suatu sistem ekonomi bekerja dan ciri-ciri yang penting dari sistem seperti itu. Teori ekonomi dibagi dalam dua jenis, yaitu (1) Teori Ekonomi Mikro, (2) Teori Ekonomi Makro
Pengertian ekonomi mikro dan contohnya. Yang dimaksud dengan ekonomi mikro adalah suatu ilmu ekonomi yang melihat dan menganalisis kegiatan-kegiatan ekonomi dengan menganalisis bagian-bagian yang kecil dari keseluruhan kegiatan ekonomi. Atau definisi ekonomi mikro yang lain yaitu merupakan suatu cabang ilmu ekonomi yang mempelajari mengenai perilaku konsumen dan perodusen serta penentuan dari harga pasar maupun kuantitas faktor input, produk dan jasa yang diperjualbelikan dalam pasar. Kegiatan ekonomi mikro umumnya mengacu kepada ruang lingkup yang lebih kecil seperti misalnya: rumah tangga dan perusahaan. Contoh yang mendasar seperti interaksi di pasar yaitu kegiatan jual-beli antara penjual dan pembeli atau konsumen dan produsen. Pada dasarnya konsumen selalu berusaha untuk memuaskan seluruh keperluan atau kebutuhannya dan penjual selalu berusaha untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal.
2) Kelangkaan
Ekonomi timbul karena adanya ketidak seimbangan antara kebutuhan (needs) dan sumber daya (resources), kebutuhan manusia akan barang dan jasa tidak terbatas sedangkan disisi lainsumber daya yang dimiliki untuk menghasilkan barang dan jasa tersebut sangat terbatas, akibat dari ketidak seimbangan tersebut akan mengakibatkan masalah kelangkaan dan kekurangan (scarcity). Dari uraian tersebut di atas, maka dapat diartikan bahwa kelangkaan adalah suatu kondisi ketidakseimbangan antara sumber daya yang bersifat terbatas dengan kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Kelangkaan (scarcity) dapat terjadi disebabkan oleh dual hal, yakni sumber- sumber daya ekonomi (alat pemuas kebutuhan) yang terbatas jumlahnya dan kebutuhan manusia yang meningkat lebih cepat daripada ketersedian sumber-sumber daya ekonomi (alat pemuas kebutuhan).
a) Penyebab Kelangkaan
Berdasarkan pengertiannya ada beberapa penyebab kelangkaan, yaitu : (1) Pertumbuhan Penduduk; (2) Sifat Konsumtif Manusia; (3) Keterbatasan Produksi; (4) Bencana Alam; (5) Letak Geografis. {alertInfo}
1. Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan Penduduk, jumlah penduduk adalah salah satu faktor terjadinya penyebeb kelangkaan, karena jika pertumbuhan penduduk meningkat maka jumlah kebutuhan juga pasti akan meningkat. Sedangkan seperti yang telah dijelaskan di atas, dimana jumlah alat pemuas kebutuhan hanya terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas.
2. Sifat Konsumtif
Manusia Sifat Konsumtif Manusia, seperti dikatakan oleh pemimpin India Mahatma Ghandi, “Sumber daya alam yang ada cukup untuk kebutuhan setiap orang, tetapi tidak cukup untuk kerakusan setiap orang.”Itulah mengapa manusia dapat dibilang tak ada puasnya dalam memenuhi setiap keinginannya. Karena sifat keserakahan ini menyebabkan terjadinya adanya eksploitasi besar-besaran dimana untuk mendapatkan keuntungan yang besar.
3. Keterbatasan Produksi
Keterbatasan Produksi, produksi adalah kegiatan mengkombinasikan faktor produksi untuk menciptakan atau menambah nilai guna barang. Dalam hal ini, perkembangan teknologi menjadi faktor yang mempengaruhi faktor produksi. Perkembangan teknologi di negara maju berlangsung cepat, semntara perkembangan teknologi di negara berkembang lebih lambat daripada perkembangan kebutuhan barang dan jasa.
4. Bencana Alam
Bencana Alam, bencana alam merupakan faktor alam yang berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan hidup. Kerusakan yang ditimbulkan bencana alam berpengaruh terhadap kelangsungan hidup manusia. Sebagai contoh : bencana banjir yang mengganggu distribusi barang dan jasa, akibatnya masyarakat tidak segera mengkonsumsi barang dan jasa.
5. Letak Geografis
Letak Geografis, persebaran sumber daya penjuru dunia dunia tidak merata. Ada yang daerah tanahnya subur dan ada yang yang akan tambang. Namun sebaliknya ada daerahnya tandus dan kekurangan air. Perbedaan ini menyebabkan kelangkaan.
3) Biaya Peluang (opportunity cost)
Biaya adalah pengorbanan untuk mendapatkan suatu tujuan. Di suatu perusahaan, biaya merupakan pengorbanan untuk memproduksi suatu barang, memasarkan suatu barang, atau kegiatan lainnya. Jika pengorbanan itu untuk memproduksi suatu barang, maka biaya atau pengorbanan tersebut dinamakan biaya produksi. Jika biaya tersebut untuk memasarkan suatu barang, maka biaya tersebut dinamakan biaya pemasaran.
Biaya sehari-hari adalah pengorbanan yang harus dilakukan untuk melakukan suatu kegiatan (kegiatan ekonomi), tanpa memperhitungkan kerugian karena dikorbankannya kegiatan lain. Sedangkan biaya peluang adalah biaya yang muncul secara implisit karena melakukan suatu kegiatan dan mengorbankan kegiatan lainnya. Biaya sehari-hari muncul dari kegiatan apa yang dilakukan. Biaya peluang muncul dari kegiatan lain yang tidak bisa dilakukan.
Biaya Peluang, biaya yang dikeluarkan ketika memilih suatu kegiatan. Berbeda dengan biaya sehari-hari, biaya peluang muncul dari kegiatan yang tidak bisa kita lakukan.
Motif dan Prinsip Ekonomi
1. Motif Ekonomi
Motif Ekonomi, kata motif berasal dari kata motive yang berarti alasan atau penggerak, sehingga dapat dipahami, motif ekonomi adalah setiap alasan, dorongan, dan kegiatan yang dilakukan seseorang atau badan untuk melakukan kegiatan ekonomi. Dari pengertian tersebut dapat dibedakan menjadi dua motif yaitu motif instrinsik dan motif ekstrinsik. Sebagaimana diketahui motif instrinsik adalah keinginan memperoleh barang atau jasa karena dorongan dari diri sendiri. Sedangkan motif ekstrinsik adalah keinginan memperoleh barang atau jasa yang dipengaruhi oleh pihak luar seperti lingkungan, keadaan dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, dorongan yang berhubungan dengan tindakan seseorang atau pihak tertentu dalam kegiatan ekonomi disebut dengan pengertian motif ekonomi.
Di sisi lain ada suatu kegiatan yang hanya didorong oleh suatu kebiasaan atau adat berarti bukan suatu dorongan untuk mendapatkan keuntungan disebut dengan motif non ekonomi. Namun dalam suatu kegiatan juga ada yang didorong oleh kedua jenis motif, baik motif ekonomi maupun motif non ekonomi. Seseorang melakukan sesuatu kegiatan tentu karena mempunyai alasan atau sebab yang mendorong ia melakukan kegiatan tersebut. Ada yang hanya ikut-ikutan teman, ada yang karena disuruh oleh kedua orang tuanya, ada yang karena takut sama guru dan lain sebagainya. Orang yang bekerja sampai lembur juga karena didorong oleh sesuatu, seperti ingin mencukupi kebutuhan keluarganya, ingin tabungannya banyak dan mungkin juga secara finansial ingin melebihi orang lain di sekitarnya.
Beberapa motif tersebut dapat kita kelompokkan menjadi motif ekonomi dan motif non ekonomi. Jadi, dalam satu kegiatan tidak hanya karena dorongan satu motif ekonomi atau motif non ekonomi saja, namun satu kegiatan dapat didorong oleh beberapa motif sekaligus, baik motif ekonomi dan motif non ekonomi.
2. Prinsip Ekonomi
Yang dimaksud dengan prinsip dasar ekonomi adalah : patokan perilaku pelaku ekonomi dalam perekonomian yang mengarahkannya bertindak dan berkesesuaian dengan apa yang di harapkan oleh pelaku ekonomi tersebut dalam mengambil keputusan. Adapun pinsip ekonomi berbunyi “dengan pengorbanan tertentu diperoleh hasil yang maksimal atau dengan hasil tertentu diupayakan dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya”. Misalnya jika kita hendak membeli suatu barang pasti kita akan membandingkan harga barang tersebut dari toko yang satu dengan toko yang lainnya. Selanjutnya mencari barang yang harganya diskon atau ada potongan harga, dan belajar hidup hemat. Itulah beberapa contoh penerapan prinsip ekonomi.
Prinsip ini jelas akan mengarah pada tindakan para pelaku ekonomi yang membolehkan semua cara untuk memenuhi kebutuhannya, padahal dalam memenuhi kebutuhan ekonominya pelaku ekonomi harus tunduk pada etika dalam perekonomian. (Putong 2008). {alertInfo}
Empat prinsip yang melandasi keputusan tingkat individu yaitu:
a. Setiap individu harus selalu melakukan tradeoff yaitu melakukan konsumsi/produksi yang didasarkan pada pengurangan secara berarti konsumsi/produksi suatu barang untuk menambah konsumsi/produksi barang lainnya (dengan daya beli/biaya yang sama).
b. Biaya adalah apa yang dikorbankan untuk mendapatkan sesuatu. Dalam ilmu ekonomi identifikasi pengeluaran/ pengorbanan harus dilakukan sejelas mungkin karena menyangkut apa yang harus diterima atau tidak dikemudian hari sehubungan dengan pengeluaran atau pengorbanan tersebut.
c. Orang rasional berpikir secara bertahap. Salah satu pengajaran ekonomi yang cukup penting adalah ajakan untuk bersikap rasional baik dalam hal konsumsi maupun produksi yang didasarkan pada cara berpikirnya.
d. Setiap pelaku ekonomi bereaksi terhadap insentif. Pada kenyataannya yang selalu menjadi patokan pelaku ekonomi dalam memenuhi kebutuhannya adalah dengan membandingkan besarnya biaya yang dikeluarkan dan manfaat yang didapatkan. Reaksi terhadap kenaikan harga suatu barang akan menyebabkan konsumen mengurangi konsumsi barang tersebut tapi dipihak lain produsen akan memperbesar produksinya.
Tags
Ekonomi