Sistem Ekonomi

 

Sistem Ekonomi

{getToc} $title={Daftar Isi}

Ekonomi

Sistem Ekonomi

Pengertian Sistem Ekonomi

Banyak pendapat yang memberikan pengertian tentang apa sebenarnya pengertian sistem ekonomi beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Morgan menjelaskan bahwa sistem ekonomi, ialah bagian dari suatu konstelasi (kumpulan) lembaga-lembaga ekonomi, sosial, politik dan ide-ide.
b. Winardi menjelaskan bahwa Sistem ekonomi adalah kumpulan elemen-elemen antara mana terdapat hubungan-hubungan, elemen-elemen mana ditujukan ke arah pencapaian sasaran-sasaran umum tertentu. Lebih lanjut Winardi menjelaskan bahwa sistem ekonomi merupakan suatu organisasi yang terdiri atas sejumlah lembaga atau pranata (ekonomi, sosial-politik, ide-ide) yang saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya yang ditujukan ke arah pemecahan problem/masalah-masalah produksi, distribusi, konsumsi yang merupakan problem dasar setiap perekonomian. (Sanusi: 2000).

Faktor yang Mempengaruhi Sistem Ekonomi

Setiap ekonomi dipengaruhi oleh sejumlah kekuatan yang dapat mempengaruhi sistem ekonomi suatu negara antara lain:

1) Sumber-sumber historis, kultural, cita-cita, keinginan-keinginan dan sikap penduduknya
2) Sumber daya alam, termasuk iklimnya
3) Filsafat yang dimiliki serta yang dibela sebagian besar penduduknya
4) Teorisasi yang dilakukan oleh penduduknya pada zaman lampau/sekarang, mengenai bagaimana cara mencapai cita-cita serta tujuan-tujuan yang dipilih.
5) Trials dan Errors (uji coba) yang dilakukan oleh penduduknya dalam rangka usaha mencari alat-alat ekonomi.

Selanjutnya menurut Lemhanas ada delapan faktor yang mempengaruhi sistem ekonomi suatu bangsa yaitu:
1. Falsafah dan ideologinya
2. Akumulasi ilmu pengetahuan yang dimilikinya
3. Nilai-nilai moral dan adat kebiasaannya
4. Karakteristik demografinya
5. Nilai estetik, norma-norma serta kebudayaannya
6. Sistem hukum nasionalnya
7. Sistem politiknya dan
8. Sub sistem sosial termasuk pengalaman sejarah pada masa laulu serta eksperimen dalam mewujudkan tujuan ekonominya. (Sanusi: 2000) {alertInfo}

Jenis Sistem Ekonomi yang Utama

a). Sistem ekonomi Kapitalis

    Kapitalisme merupakan suatu sistem ekonomi di mana kekayaan yang produktif terutama dimiliki secara pribadi dan produksi terutama dilakukan untuk dijual. Namun walaupun demikian ternyata perekonomian di negara- negara maju pun terdapat sektor usaha yang dimiliki oleh negara baik yang skala kecil maupun besar. Dengan kata lain bahwa tidak seratus persen segala sektor usaha dilakukan oleh swasta/pribadi.
    Tujuan pemilikan usaha secara pribadi biasanya adalah untuk memperoleh keuntungan yang cukup besar dari hasil menggunakan kekayaan untuk produksi. Jelas sekali motifnya adalah mencari keuntungan bersama-sama dengan lembaga sebagai mesin kapitalisme. Ahli-ahli yang mempelajari dan mengembangkan kapitalisme antara lain: Adam Smith, Karl Mars, Max Weber, Keynes yang telah menekankan sifat semangat serta tata nilai dan sikap masyarakat kapitalis.

Sebagai asas yang menjadi ciri dari perekonomian bebas/kapitalis antara lain:
1) Hak milik pribadi
2) Kebebasan berusaha
3) Motif pokok yang berpusat pada kepentingan diri sendiri
4) Persaingan
5) Ketergantungan pada sistem harga
6) Peranan pemerintah yang terbatas {alertInfo}

b). Sistem Ekonomi Sosialis

    Sistem ekonomi sosialis Marxis atau disebut juga dengan sistem ekonomi komando di mana seluruh unit ekonomi tidak diperkenankan untuk mengambil keputusan secara sendiri-sendiri atau masing-masing yang menyimpang dari komando otoritas tertinggi yakni Partai. Otoritas tertinggi menentukan secara rinci arah serta sasaran yang harus dicapai dan yang harus dilaksanakan oleh setiap unit ekonomi, baik dalam hal pengadaan barang-barang yang tergolong untuk sosial maupun barang-barang untuk pribadi baik sebagai produsen maupun konsumen.

    Unit-unit ekonomi hanya mengikuti komando dari otoritas tertinggi tanpa ikut campur di dalam proses pengambilan keputusan dalam menentukan arah kebijaksanaan dan sasaran yang dicapai.

c). Sistem ekonomi campuran

    Tidak ada sistem ekonomi yang seratus persen murni, baik itu sistem ekonomi kapitalis atau liberal maupun sistem ekonomi sosialis atau komando. Umumnya sistem-sistem ekonomi tersebut telah mengalami berbagai perubahan atau pengurangan sesuai dengan keadaan negara, zaman yang berubah serta keadaan masing-masing negara yang berbeda-beda. Misalnya saja dilihat dari perbedaan segi budaya, agama/etnis maupun tingkat kehidupannya. Hal inilah yang menimbulkan baik sistem kapitalis maupun sosialis yang memiliki kelemahan dan kelebihannya yang mendorong negara tertentu untuk tidak memilih sistem ekonomi kapitalis dan tidak juga sosialis namun sistem ekonomi campuran seperti halnya di Indonesia.

Sistem ekonomi Indonesia yang termasuk sistem ekonomi campuran itu disesuaikan terutama dengan UUD 1945 sebelum diamandemen yakni sistem ekonomi Pancasila dan ekonomi yang menitikberatkan pada koperasi. Selanjutnya setelah berjalannya masa reformasi muncul pula istilah ekonomi kerakyatan. Tetapi ini pun belum banyak dikenal masyarakat, karena hingga kini yang masih banyak dikenal masyarakat, karena hingga kini yang masih banyak dikenal masyarakat adalah sistem ekonomi campuran. (Sanusi:2000). {alertInfo}

Kegiatan Ekonomi

1. Produksi

    Pengertian atau arti kegiatan dari produksi adalah usaha manusia untuk menghasilkan atau mengubah barang atau jasa yang bernilai ekonomi lebih tinggi. Produksi juga dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang menghasilkan atau menambah kegunaan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Berikut tujuan-tujuan dari produksi antara lain sebagai berikut:

  1. Menghasilkan barang atau jasa
  2. Meningkatkan nilai guna barang atau jasa
  3. Meningkatkan kemakmuran masyarakat
  4. Meningkatkan keuntungan
  5. Meningkatkan lapangan usaha
  6. Menjaga kesinambungan usaha perusahaan

Faktor Produksi

    Untuk melakukan kegiatan produksi diperlukan barang-barang yang memungkinkan dilakukannya produksi, faktor produksi adalah semua unsur yang menopang usaha penciptaan nilai atau produksi barang/jasa. Di dalam ilmu ekonomi faktor produksi terdiri dari 4 macam, yaitu
  1. Tanah atau sumber daya alam (natural resources)
  2. Tenaga kerja (labor)
  3. Modal (capital), dan
  4. Skill atau kewirausahaan (entrepreneurship).

    Pada waktu peradaban manusia masih sangat sederhana sebagian besar kebutuhan dapat dipenuhi dengan memproduksi sendiri barang-barang yang diperlukan sehingga hanya memerlukan dua jenis faktor produksi saja, yaitu alam dan tenaga kerja. Manusia dapat menghasilkan barang/jasa dengan bantuan alam. Oleh sebab itu, faktor produksi alam dan tenaga kerja disebut faktor produksi asli. Produksi dengan menggunakan dua faktor produksi ini hasilnya sangat terbatas dan tidak dapat menjamin konsumsi masa depan. Sejalan dengan kemajuan zaman dan berkembangnya peradaban manusia. Maka kebutuhan semakin meningkat. Oleh sebab itu, selain faktor produksi alam dan tenaga kerja juga dibutuhkan modal untuk meningkatkan hasil yang ingin dicapai serta keahlian dan keterampilan mengkoordinasikan seluruh faktor produksi secara keseluruhan. Faktor produksi modal dan faktor produksi skill kewirausahaan digolongkan pada faktor produksi turunan.

2. Distribusi

    Distribusi adalah kegiatan ekonomi yang menjembatani kegiatan produksi dan konsumsi. Berkat distribusi barang dan jasa dapat sampai ke tangan konsumen. Dengan demikian kegunaan dari barang dan jasa akan lebih meningkat setelah dapat dikonsumsi. Dari apa yang baru saja diuraikan dapat disimpulkan bahwa distribusi adalah semua kegiatan yang ditujukan untuk menyalurkan barang dan/atau jasa dari produsen ke konsumen. Orang yang melakukan kegiatan distribusi disebut distributor. Dalam arti luas, kegiatan distribusi mencakup kegiatan berikut:
  • a. Pengangkutan
  • b. Penjualan
  • c. Pembelian
  • d. Penyimpanan
  • e. Pembakuan Standar Kualitas Barang
  • f. Penanggung Risiko

3. Konsumsi

    Konsumsi berasal dari bahasa Belanda consumptie, bahasa Inggris consumption, ialah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya guna suatu benda, baik berupa barang maupun jasa, untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan secara langsung. Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.

    Tujuan kegiatan konsumsi adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup secara langsung. Hal ini berarti bahwa penggunaan barang di luar tujuan tersebut tidak dapat dimasukkan sebagai kegiatan konsumsi.

    Tujuan konsumsi pada dasarnya dilakukan dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan. Adapun tujuan kegiatan konsumsi dapat digolongkan menjadi empat yaitu
1. Mengurangi nilai guna barang atau jasa secara bertahap
2. Menghabiskan nilai guna barang dan jasa sekaligus;
3. Memuaskan atau bermanfaat untuk kebutuhan fisik
4. Memuaskan atau bermanfaat untuk kebutuhan rohani

Post a Comment

To be published, comments must be reviewed by the administrator.

Previous Post Next Post