Dinamika Penduduk |
Dinamika Penduduk
Jumlah penduduk suatu negara dari tahun ke tahun meningkat terus, termasuk negara Indonesia. Jarang sekali kita mendengar bahwa jumlah penduduk suatu negara tetap jumlahnya. Secara pasti mulai tahun 1920 jumlah penduduk Indonesia adalah 49,3 juta, namun jumlah tahun 2016 adalah sebesar 259 juta. Indonesia menempati urutan ke empat jumlah penduduknya di tahun 2016 seperti yang terlihat pada tabel berikut ini
Top World Population Rankings in 2050 Will Stack Up Differently Than In 2016 | |||
---|---|---|---|
2016 | 2050 | ||
Tiongkok | 1,379 Juta | India | 1,708 Juta |
India | 1,329 Juta | Tiongkok | 1.344 Juta |
USA | 324 Juta | USA | 398 Juta |
INDONESIA | 259 Juta | Nigeria | 398 Juta |
Brasil | 206 Juta | INDONESIA | 360 Juta |
Pakistan | 203 Juta | Pakistan | 344 Juta |
Nigeria | 187 Juta | Brasil | 226 Juta |
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi dinamika penduduk
Jumlah penduduk dapat mengalami perubahan dari waktu ke waktu yaitu bertambah atau berkurang. Dinamika penduduk atau perubahan jumlah penduduk dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu:
- Kelahiran (natalitas)
- Kematian (mortalitas)
- Perpindahan (migrasi)
Jumlah kelahiran dan kematian sangat menentukan dalam pertumbuhan penduduk Indonesia, oleh karena itu kita perlu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kelahiran dan kematian.
a. Faktor yang menunjang dan menghambat kelahiran (natalitas) di Indonesia adalah sebagai berikut:
Penunjang Kelahiran (Pro Natalitas) antara lain:
- Kawin usia muda
- Pandangan “banyak anak banyak rezeki”
- Anak menjadi harapan bagi orang tua sebagai pencari nafkah
- Anak merupakan penentu status sosial
- Anak merupakan penerus keturunan terutama anak laki-laki.
Penghambat Kelahiran (Anti Natalitas) antara lain:
- Pelaksanaan Program Keluarga Berencana (KB)
- Penundaan usia perkawinan dengan alasan menyelesaikan pendidikan
- Semakin banyak wanita karier
b. Faktor yang menunjang dan menghambat kematian (mortalitas) di Indonesia, adalah sebagai berikut:
Penunjang Kematian (Pro Mortalitas) antara lain:
- Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
- Fasilitas kesehatan yang belum memadai
- Keadaan gizi penduduk yang rendah
- Terjadinya bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi, banjir
- Peperangan, wabah penyakit, pembunuhan
Penghambat Kematian (Anti Mortalitas) antara lain:
- Meningkatnya kesadaran penduduk akan pentingnya kesehatan
- Fasilitas kesehatan yang memadai
- Meningkatnya keadaan gizi penduduk
- Memperbanyak tenaga medis seperti dokter, dan bidan
- Kemajuan di bidang kedokteran.
2. Migrasi Penduduk
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan melewati batas negara atau batas administrasi dengan tujuan untuk menetap maupun tidak menetap.
a. Jenis-jenis migrasi
Migrasi dapat terjadi di dalam satu negara maupun antarnegara. Berdasarkan hal tersebut, migrasi dapat dibagi atas dua golongan yaitu :
1) Migrasi Internasional, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lainnya.
- a) Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan menetap. Orang yang melakukan imigrasi disebut imigran
- b) Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain. Orang yang melakukan emigrasi disebut emigran
- c) Remigrasi atau repatriasi, yaitu kembalinya imigran ke negara asalnya
2) Migrasi Nasional atau Internal, yaitu perpindahan penduduk di dalam satu negara.
a) Urbanisasi, yaitu perpindahan dari desa ke kota dengan tujuan menetap. Terjadinya urbanisasi disebabkan oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut :
- Ingin mencari pekerjaan, karena di kota lebih banyak lapangan kerja dan upahnya tinggi
- Ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
- Ingin mencari pengalaman di kota
- Ingin lebih banyak mendapatkan hiburan dan sebagainya
3) Transmigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari pulau yang padat penduduk ke pulau yang jarang penduduknya di dalam wilayah republik Indonesia.
- Transmigrasi Umum, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan dan dibiayai oleh pemerintah
- Transmigrasi Khusus, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan degan tujuan tertentu, seperti penduduk yang terkena bencana alam
- Transmigrasi Spontan (swakarsa), yaitu transmigrasi yang dilakukan oleh seseorang atas kemauan dan biaya sendiri
- Transmigrasi Lokal, yaitu transmigrasi dari suatu daerah ke daerah yang lain dalam provinsi atau pulau yang sama
4) Ruralisasi, yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa dengan tujuan menetap. Ruralisasi merupakan kebalikan dari urbanisasi. Selain jenis migrasi yang disebutkan di atas, terdapat jenis migrasi yang disebut evakuasi. Evakuasi adalah perpindahan penduduk yang yang terjadi karena adanya ancaman akibat bahaya perang, bencana alam dan sebagainya. Evakuasi dapat bersifat nasional maupun internasional.
b. Faktor-faktor penyebab terjadinya migrasi
a. Faktor ekonomi, yaitu ingin mencari kehidupan yang lebih baik di tempat yang baru
b. Faktor keselamatan, yaitu ingin menyelamatkan diri dari bencana alam seperti tanah longsor, gempa bumi, banjir, gunung meletus dan bencana alam lainnya
c. Faktor keamanan, yaitu migrasi yang terjadi akibat adanya gangguan keamanan seperti peperangan, dan konflik antar kelompok
d. Faktor politik, yaitu migrasi yang terjadi oleh adanya perbedaan politik di antara warga masyarakat seperti RRC dan Uni Soviet (Rusia) yang berpaham komunis
e. Faktor agama, yaitu migrasi yang terjadi karena perbedaan agama, misalnya terjadi antara Pakistan dan India setelah memperoleh kemerdekaan dari Inggris
f. Faktor kepentingan pembangunan, yaitu migrasi yang terjadi karena daerahnya terkena proyek pembangunan seperti pembangunan bendungan untuk irigasi dan PLTA
g. Faktor pendidikan, yaitu migrasi yang terjadi karena ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
c. Dampak migrasi penduduk
Migrasi penduduk baik internal atau nasional maupun eksternal atau internasional masing-masing memiliki dampak positif dan negatif terhadap daerah asal maupun daerah tujuan.
1) Dampak positif migrasi internasional antara lain :
Dampak Positif Imigrasi
- Dapat membantu memenuhi kekurangan tenaga ahli
- Adanya penanaman modal asing yang dapat mempercepat pembangunan
- Adanya pengenalan ilmu dan teknologi dapat mempercepat alih teknologi
- Dapat menambah rasa solidaritas antarbangsa
Dampak Positif Emigrasi
- Dapat menambah devisa bagi negara terutama dari penukaran mata uang asing
- Dapat mengurangi ketergantungan tenaga ahli dari luar negeri, terutama orang yang belajar ke luar negeri dan kembali ke negara asalnya
- Dapat memperkenalkan kebudayaan ke bangsa lain
2) Dampak positif migrasi nasional antara lain :
Dampak Positif Transmigrasi
- Dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat terutama transmigran
- Dapat memenuhi kekurangan tenaga kerja di daerah tujuan transmigrasi
- Dapat mengurangi pengangguran bagi daerah yang padat penduduknya
- Dapat mempercepat pemerataan persebaran penduduk
Dampak Positif Urbanisasi
- Dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja di kota
- Mengurangi jumlah pengangguran di desa
- Meningkatkan taraf hidup penduduk desa
- Kesempatan membuka usaha-usaha baru di kota semakin luas
- Perekonomian di kota semakin berkembang
3) Dampak negatif migrasi internasional antara lain :
Dampak Negatif Imigrasi
- Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa
- Imigran yang masuk adakalanya di antara mereka memiliki tujuan yang kurang baik seperti Pengedar narkoba, bertujuan politik, dan lain-lain.
Dampak Negatif Emigrasi
- Kekurangan tenaga terampil dan ahli bagi negara yang ditinggalkan
- Emigran tidak resmi dapat memperburuk citra negaranya.
4) Dampak Negatif Migrasi Nasional antara lain :
Dampak Negatif Transmigrasi
- • Adanya kecemburuan sosial antara masyarakat setempat dengan para transmigran
- • Terbengkalainya tanah pertanian di daerah transmigrasi karena transmigran tidak betah dan kembali ke daerah asalnya.
Dampak Negatif Urbanisasi
- • Berkurangnya tenaga terampil dan terdidik di desa
- • Meningkatnya tindak kriminalitas di kota
- • Meningkatnya pengangguran di kota
- • Timbulnya pemukiman kumuh akibat sulitnya mencari perumahan
- • Lalu lintas di kota sangat padat, sehingga sering menimbulkan kemacetan lalu lintas.