Soal Teks Narasi

 
Soal Teks Narasi

Soal Teks Narasi

1. Bacalah teks berikut ini!.

 “Apa-apaan sih, elo? Posternya kan jadi sobek!!!”

 “Sorry, Rin! Gue bener-bener nggak sengaja!”

 Rinta sama sekali nggak ngegubris pembelaan Anya. Ia masih memandangi poster Blur kesayangannya yang kini sudah terbagi dua karena robek. “Rin, sorry,ya. Gue . . . .”

 “Aah! Udah, deh! Pulang, sana!” potong Rinta kesal, matanya sudah sembap, hampir nangis. Anya nggak mau memperburuk keadaan. Ia pun langsung keluar dari kamar Rinta dan bergegas pulang.

Kutipan teks cerpen tersebut memuat bagian ....

a. Orientasi 

b. Komplikasi

c. Resolusi 

d. Koda


2. Bacalah kutipan cerpen berikut!

 Ya, kediaman keluarga Sastro Suwiryo yang menempati lahan seluas 200 meter persegi di Desa Kasongan pinggiran Yogyakarta itu bisa dibilang tenang dan tentram sebelumnya. Malam itu sudah hampir setengah jam isak tangis terdengar mengalahkan lagu malam yang dinyanyikan oleh angin dan lambaian pohon kelapa belakang rumah. Rembulan purnama yang tengah asik menemani orang-orang yang sedang tidur dengan nyenyak juga tidak disapa oleh isak tangis itu.

 “ Bapak, bangun, Pak.”

 “ Ada apa, Bu? Malam-malam begini kok bangun? Kok kelihatannya ada yang serius.” 

Dikutip dari: Agung Webe, “Arjuna Tidak Mencari cinta” dalam Arjuna Tidak Mencari Cinta, Bekasi, Soul Journey, 2016.

 Kalimat bercetak tebal dalam kutipan cerpen tersebut mengandung majas ....

a. Metafora

b. Metonimia 

c. Personifikasi

d. Hiperbola


3. Perhatikan kalimat di bawah ini!

1) Masing-masing mendapat bagian tiga buah kurma per kepala.

2) Maka, pada hari itu dapat ditebak, orang-orang membukakan puasanya dengan tiga butir kurma dari Pak Ayub.

3) Biasanya, kalau besok paginya di tepian sungai atau di lapau kopi, orang bercerita tentang nikmatnya membukakan puasa dengan tiga butir kurma, berarti orang-orang itu kemarin habis dikunjungi Pak Ayub si Tuan Kurma.

4) Artinya lagi, Pak Ayub dengan bayang-bayang sepanjang badannya, telah berbuat pengasih dan penyayang serta adil ke warga kampung.

5) Biasanya, sekali atau dua kali dalam bulan Ramadan Pak Ayub mengantarkan kurma ke setiap rumah-rumah.

6) Tak heran, di hari pembagian kurma itu, boncengan sepedanya dibebani karung plastik berisi kurma.

Dikutip dari: Yusrizal K.W, “Tiga Butir Kurma Per Kepala” dalamKembali ke Pangkal Jalan Kumpulan cerpen Yusrizal K:W Kompas, Jakarta 2004 

Susunan cerita yang runtut berdasarkan teks di atas adalah ....

a. 3)-5)-4)-1)-6)-2) 

b. 3)-1)-2)-4)-5)-6) 

c. 3)-4)-5)-1)-6)-2)

d. 4)-3)-5)-1)-2)-3)


4. Bacalah kutipan cerpen berikut!

 Sebuah mobil colt berplat nomor merah berhenti persis di depan kedai kasur Alin. Murni berdebar-debar, kalau-kalau orang yang turun dari mobil itu utusan hotel yang memesan tiga puluh kasur single itu. Ia berusaha tersenyum dan menyembunyikan giginya yang terlalu menonjol ke depan. Orang berpakaian pegawai itu juga tersenyum membalas.

 “Maaf, Bu. Saya pegawai ketertiban Balai Kota. Apakah racun api Ibu masih baik? Boleh saya periksa?”

 Kata tercetak miring tebal tersebut mengandung makna ....

a. bangunan tempat berjualan

b. bangunan tempat memproduksi barang

c. bangunan tempat menitipkan barang

d. bangunan tempat menumpuk barang


5. Bacalah kutipan cerita berikut!

 Kuingin kau berbohong padaku. Seperti yang kau utarakan kemarin, dan yang kemarin dulu itu. Ketika mentari meredup berpendar di pucuk daun sebelah barat rumah dan ketika kerumunan itu tak lagi bersamamu, kau mulai dengan kisah kebohonganmu yang pertama kepadaku.

 Bukti bahwa kutipan cerpen tersebut berlatar waktu sore adalah ....

a. Mentari meredup

b. Mentari di sebelah barat

c. Ketika kerumunan tidak bersama

d. Kebohongan yang disampaikan tokoh kamu


6. Bacalah kutipan cerita berikut!

 (1) ”Apakah peranku bagimu, silumankah aku?” tak ada jawabmu, hanya angin berdesir di sekeliling kita. (2) Bulan pucat tak bisa menyembunyikan senyumanmu demi melihat kerutan di dahiku. (3) Biarlah menjadi rahasia alam akan apa yang kita rasakan ini. (4) Jangan lagi memaknainya, menanyakannya atau mengharapkannya esok hari.

 Bukti bahwa kutipan cerpen tersebut berlatar malam hari terdapat pada nomor ....

a. (1)

b. (2)

c. (3)

d. (4)


7. Bacalah kutipan cerpen berikut dengan saksama!

 Dengan memberanikan diri, aku pun bertanya, “Apa Ibu kenal dengan seorang anak bernama Eric yang dulu tinggal di sana itu?” Ia menjawab, “Silakan masuk, Nyonya! Kalau Anda ibunya Eric, sungguh Anda tak punya hati!”. Ia membuka pintu tempat tinggalnya.

(1) “Tolong katakan, di mana ia sekarang? Saya janji menyayanginya dan tidak akan meninggalkannya lagi!”

(2) Aku berlari memeluk tubuhnya yang bergetar keras. “Nyonya, semua sudah terlambat. Sehari sebelum nyonya datang, Eric telah meninggal dunia. Jasadnya ditemukan di kolong jembatan,” jawabnya dengan suara terbata-bata.

(3) ”Eric... maafkan Ibu, Nak!” Aku sungguh menyesal, mengapa anakku Eric, dulu kutinggalkan.

Bukti latar tempat pada kutipan cerita tersebut ditandai nomor ---.

a. (1) 

b. (2)

c. (3)

d. (4)


8. Bacalah kutipan cerita berikut!

 Seperti teman-temannya yang lain, sebenarnya Andi ingin sekali memberi hadiah untuk Tommy, tetapi ia tidak enak hati meminta uang pada ibunya. Apalagi, ibu hanya diam ketika ia menyodorkan undangan pesta ulang tahun Tommy kemarin. Saat itu, ibu sedang duduk-duduk di beranda sambil memandangi matahari yang mulai tenggelam. Diamnya ibu, pertanda ibu belum punya uang untuk membeli hadiah. Andi sadar, sejak ayahnya meninggal tiga tahun yang lalu, ia dan ibunya memang harus hidup hemat.

 ”Ah masa iya aku tak bisa memberi hadiah untuk Tommy temanku?” gumam Andi seraya bangkit dari tempat tidur pembaringan. Ia beranjak menuju meja belajarnya. Dimatikannya lampu tidurnya dan digantinya dengan lampu belajar. Ia mengambil secarik kertas, pensil, dan spidol warna-warni. Tangannya mulai mencorat-coret. Kini, ada senyum menghiasi bibirnya, “Besok pagi, aku sudah punya hadiah untuk Tommy.”

Bukti bahwa peristiwa tersebut terjadi pada malam hari adalah ....

a. kalimat pertama pada paragraf pertama

b. kalimat kedua pada paragraf pertama 

c. kalimat ketiga pada paragraf pertama.

d. kalimat keempat pada paragraf kedua


9. Amanat yang terdapat pada kutipan cerpen tersebut adalah ....

a. Kita harus menyesuaikan diri di mana pun berada.

b. Pikir dulu sebelum bertindak, sesal kemudian tidak berguna.

c. Tidak ada kata terlambat untuk memaafkan.

d. Kita harus menghormati ibu yang telah melahirkan.


10. Bacalah kutipan berikut!

(1) Boleh jadi, itu sikap angkuhnya seorang yang sukses dan kaya menghadapi pemuda kere macam aku.

(2) Sebagai pimpinan sebuah bank papan atas di negeri ini, mungkin dia tak rela hati anak gadisnya kupacari.

(3) Jadi, amat wajar dia kelihatan tidak suka terhadapku. 

(4) Apalagi tampangku tidak keren kayak aktor Nicholas Saputra, sementara wajah Mawar memang cakep.

(5) Kamu sendiri bilang, Mawar mirip Dian Sastro dengan bodi semampai macam Luna Maya (padahal menurutku, Mawar lebih mirip penyanyi kesukaanmu, Mulan Jamila).

Bukti bahwa watak tokoh ‘dia’ pada kutipan cerpen tersebut sombong terletak pada kalimat bernomor ....

a. (1) dan (2)

b. (2) dan (3)

c. (3) dan (4)

d. (4) dan (5)


Kunci jawaban

1. b     6. b

2. c     7. a

3. c     8. c

4. a     9. b

5. b     10.a

Post a Comment

To be published, comments must be reviewed by the administrator.

Previous Post Next Post