Teks Narasi

 
Teks Narasi

    Sering kali kita membaca cerita pengalaman orang lain, bahkan kita juga menulis pengalaman sendiri yang pernah dialami dalam sebuah karangan. Menceritakan pengalaman menarik dalam sebuah narasi bisa memberikan kesan bagi pembacanya. Tulisan itu tidak hanya dari suatu kejadian tapi bisa juga dari cerita yang disusun oleh penulis.


Teks 1

Menjadi Pahlawan

Di sebuah kota Z, hiduplah seorang pemuda yang ingin menjadi pahlawan. Pada suatu hari ia menolong seorang anak kecil yang akan dibunuh oleh penjahat, ia kewalahan melawan penjahat tersebut namun akhirnya menang. Karena semakin bersemangat menjadi pahlawan, ia berlatih dengan 100x push up, 100x sit up dan lari 3 KM setiap harinya. Pada akhirnya dia bisa menjadi orang yang sangat kuat.

Cerita di atas mengisahkan seorang pemuda yang terobsesi menjadi pahlawan yang kuat setelah menolong seorang anak kecil yang hendak dibunuh oleh penjahat. Setelah melewati latihan yang keras, pada akhirnya ia berhasil menjadi orang yang sangat kuat untuk menjadi pahlawan. {alertInfo}


Teks 2

Safira dan Safria

Di sebuah hutan hiduplah 2 orang anak kembar yatim piatu yang bernama Safira dan Safria, mereka tinggal di sebuah gubuk dan keseharian mereka selalu berburu binatang untuk dimakan. Setelah beberapa lama kemudian, kedua anak tersebut ditemukan oleh saudagar kaya yang kebetulan sedang ingin berburu juga. Safira dan Safria pun di bawa ke rumah sang saudagar dan dijadikan sebagai anak angkatnya

Contoh diatas menceritakan 2 orang anak kembar yang hidup di tengah hutan, saat mereka berburu di hutan mereka bertemu dengan saudagar kaya yang kebetulan sedang berburu. Akhirnya mereka ke rumah saudagar dan dijadikan anak angkatnya. (Yugi Al, 2019) {alertInfo}


A. Pengertian Teks Narasi

Teks narasi adalah suatu karangan cerita yang menyajikan serangkaian peristiwa kejadian dan disusun secara kronologis sesuai dengan urutan waktunya. Peristiwa itu bisa benar benar terjadi, tapi bisa juga hanya khayalan saja. Umumnya karangan atau teks narasi diciptakan dengan tujuan menghibur pembacanya dengan pengalaman estetis melalui kisah dan cerita, baik fiksi maupun nonfiksi.

Contoh teks narasi adalah cerpen, novel, dan cerita inspiratif. Cerita inspiratif merupakan teks yang berisi perjuangan hidup seseorang berpengaruh terhadap orang lain, sehingga mereka mengikutinya.


B. Ciri-ciri Teks Narasi

Sebuah teks dapat dikatakan sebagai suatu karangan narasi apabila memenuhi ciri-ciri di bawah ini,

  1. Teks berisi tentang cerita, kisah, dan peristiwa tertentu yang menggunakan gaya bahasa naratif.
  2. Cerita memiliki alur yang jelas dari awal hingga akhir cerita.
  3. Terdapat suatu peristiwa maupun konflik.
  4. Memiliki unsur-unsur pembentuk berupa tema, latar, alur, karakter, dan sudut pandang.
  5. Terdapat unsur rangkaian waktu dan informasi.
  6. Menonjolkan unsur tindakan dan perbuatan.
  7. Terdapat latar suasana, tempat dan waktu.
  8. Mempunyai tokoh dan perwatakan yang jelas.
  9. Memakai urutan waktu dan tempat yang saling berhubungan.


C. Unsur Kebahasaan Teks Narasi

Adapun unsur kebahasaan yang dimiliki teks narasi adalah sebagai berikut,

1. Menggunakan kata kiasan (metafora)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, metafora adalah kata atau kelompok kata yang tidak mewakili arti yang sebenarnya, melainkan digunakan untuk membandingkan dua hal secara langsung. Metafora disebut juga sebagai gaya bahasa atau majas perbandingan. Biasanya metafora digunakan untuk memperjelas atau membuat teks narasi terlihat lebih menarik.

Contoh: raja siang, raja malam, dan tulang punggung.

2. Menggunakan kata kerja transitif dan intransitif

Kata kerja transitif merupakan kata kerja yang dilengkapi dengan objek, baik itu benda, frasa ataupun kata ganti. Jenis kata kerja ini bisa diubah menjadi bentuk pasif. 

Contoh: Saya makan sebuah jeruk.

Sedangkan kata kerja intransitif merupakan kata kerja yang tidak membutuhkan objek. Jenis kata kerja ini tidak bisa diubah menjadi bentuk pasif. Contoh: Momo jatuh.

3. Menggunakan kata benda, sifat, frasa atau klausa

Tentunya penggunaan kata benda, sifat, frasa atau klausa ini disesuaikan dengan jenis topik yang disampaikan dalam teks narasi.

4. Menggunakan kata penghubung penanda urutan waktu

Agar pembaca tidak bingung, biasanya penulis cerita akan menggunakan kata penghubung penanda urutan waktu. Contoh: pertama-tama, lalu, kemudian, selanjutnya, dan akhirnya.

Post a Comment

To be published, comments must be reviewed by the administrator.

Previous Post Next Post