Teks Tanggapan Kritis |
A. Pengertian Teks Tanggapan Kritis
Teks tanggapan kritis adalah teks yang berisi kritik tajam terhadap suatu hal. Hal atau persoalan tersebut, baik yang sedang atau sudah berlangsung, terjadi dalam kehidupan sehari-hari di sekitar kita. Dalam debat atau perbedaan pendapat, misalnya, orang A memberi kritik terhadap orang B karena orang A berpendapat apa yang disampaikan orang B salah atau kurang pas. Dalam hal ini, bisa disebutkan bahwa orang A menganalisa pendapat, dengan memberikan kritik terhadap suatu kesalahan yang terdapat pada persoalan yang sudah disampaikan oleh orang B.
Pada dasarnya, kita harus menerima semua tanggapan yang diberikan oleh orang lain atau teman kita saat kita menyampaikan pendapat. Setiap tanggapan yang diberikan pasti memiliki alasan dan mungkin bisa membuat kita menjadi lebih baik.
B. Pokok-pokok Informasi dalam Teks Tanggapan Kritis
Persoalan yang diangkat dalam teks tanggapan kritis biasanya merupakan kejadian sehari-hari di sekitar kita. Dalam konteks sosial, teks tanggapan kritis berfungsi sebagai kepedulian kita terhadap lingkungan dengan cara menanggapi secara kritis persoalan atau permasalahan dalam kehidupan sehari-hari di sekitar tempat tinggal kita.
Teks tanggapan kritis bertujuan untuk memilih salah satu pernyataan karena pada teks tanggapan kritis ditemukan alasan-alasan, baik yang mendukung maupun yang menolak. Ini terjadi karena teks tanggapan kritis lebih terfokus pada kesalahan dalam hal atau persoalan yang sedang atau sudah dibicarakan. Kesalahan menjadi objek pengamatan utama. Karena itu, kesalahan atau ketidaksesuaian menjadi faktor utama munculnya teks tanggapan kritis.
Agar kita dapat lebih mudah mengenali apakah teks yang kita baca atau kita dengar merupakan teks tanggapan kritis atau bukan, kita perlu mengetahui ciri-ciri teks tanggapan kritis. Jika sebuah teks memiliki ciri-ciri seperti yang ada dalam teks tanggapan kritis, dapatlah dikatakan bahwa teks tersebut adalah sebuah teks tanggapan kritis. Berikut adalah ciri-ciri teks tanggapan kritis.
1. Teks ini memuat tanggapan atau kritik terhadap persoalan atau fenomena yang terjadi di sekitar dengan disertai fakta dan alasan yang mendukung atau menolak.
2. Teks ini mempunyai tiga struktur penulisan, yaitu: evaluasi, deskripsi teks, dan penegasan ulang. Ketiganya disusun secara berurutan.
3. Teks ini mengandung kaidah kebahasaan atau ciri kebahasaan tertentu.
C. Struktur dan Kebahasaan Teks Tanggapan Kritis
Struktur penulisan dari teks tanggapan kritis terdiri dari tiga hal.
1. Evaluasi
Hal ini merupakan bagian pertama dalam teks tanggapan kritis. Evaluasi berisi pernyataan umum tentang apa yang akan disampaikan penulis atau pembicara dalam teks tanggapan kritis.
2. Deskripsi teks
Ini merupakan bagian kedua atau lebih jelasnya adalah bagian isi dalam teks tanggapan kritis. Deskripsi teks memuat informasi tentang data-data dan pendapat-pendapat yang mendukung atau melemahkan pernyataan.
3. Penegasan ulang
Bagian ini merupakan hal ketiga dari teks atau lebih jelasnya adalah bagian terakhir teks. Penegasan ulang berisi pengulangan terhadap apa yang telah dilakukan, baik yang didukung maupun yang ditolak.
Kaidah kebahasaan teks tanggapan kritis meliputi empat hal.
1. Kalimat kompleks
Yang dimaksud dengan kalimat kompleks adalah kalimat bersusun yang memiliki lebih dari dua struktur dan dua verba. Maksudnya, kalimat tersebut terjadi dari satu kalimat induk dan sekurang-kurangnya satu kalimat terikat.
Misalnya: Alah bisa karena biasa; Wanita itu langsung pingsan, mendengar suaminya meninggal; Maukah ia bekerja sungguh-sungguh, walaupun tidak dibayar?
Alah bisa; Wanita itu langsung pingsan dan Maukah ia bekerja sungguh-sungguh? merupakan kalimat induk. Sedangkan, kalimat karena biasa; mendengar suaminya meninggal dan walaupun tidak dibayar merupakan kalimat terikat atau kalimat yang bisa hadir jika diikat atau digabung dengan kalimat induk.
2. Konjungsi
Dalam bahasa Indonesia konjungsi atau kata hubung memiliki tugas untuk menghubungkan atau menggabungkan kata dengan kata, frase dengan frase, kalimat dengan kalimat, atau paragraf dengan paragraf.
Pada contoh-contoh kalimat kompleks di atas, misalnya, ditemukan konjungsi karenadan walaupun pada kalimat Alah bisa karena biasa dan kalimat Maukah ia bekerja sungguh-sungguh, walaupun tidak dibayar?
3. Kata rujukan
Ini merupakan sesuatu yang digunakan pemberi informasi (penulis atau pembicara) untuk menyokong atau memperkuat pernyataan-pernyataannya dengan tegas. Biasanya didukung oleh data atau fakta, sebagai bukti yang dibutuhkan dalam teks.
Kata ini dikenal juga dengan sebutan referensi.Pada contoh kalimat kompleks Wanita itu langsung pingsan, mendengar suaminya meninggal terdapat kata rujukan –nya yang melekat pada kata suami sebagai penegas atau penyokong bahwa laki-laki yang meninggal tersebut adalah suami si wanita.
4. Pilihan kata
Pemilihan kata dilakukan sesuai dengan penggunaan dan pembuatan teks tanggapan kritis agar mudah dimengerti.
Selain kalimat kompleks, konjungsi, kata rujukan dan pilihan kata, dalam kaidah kebahasaan teks tanggapan kritis terdapat pula kalimat kritik, sanggahan atau pujian.
Berikut penjelasannya.
1. Kalimat kritik
Kalimat kritik adalah kalimat yang berisi komentar atau penilaian atas suatu peristiwa. Biasanya kalimat ini disampaikan ketika ada suatu permasalahan, sesuatu yang dianggap salah atau kurang pas dalam pembicaraan. Kalimat kritik dapat berbentuk tanggapan baik ataupun buruk.
Kalimat kritik hendaknya disampaikan setelah melakukan pengamatan atau analisis terhadap suatu peristiwa. Meskipun dapat berbentuk tanggapan baik atau bersifat positif, namun kritik – sebagai bentuk pendek dari kalimat kritik – masih sering dianggap sebagai suatu tanggapan atau pendapat buruk dan bersifat negatif.
Di bawah ini beberapa contoh kalimat kritik dalam bahasa Indonesia.
- Masakanmu ini sudah enak, hanya perlu ditambah sedikit merica agar lebih pedas.
- Pelayan di toko itu sangat ramah. Sayangnya, kualitas barang di sana buruk semua.
- Hasil fotomu ini kurang menarik karena tidak ada fokus serta pengambilan anglenya salah.
2. Sanggahan
Sanggahan atau kalimat sanggahan adalah ungkapan ketidaksetujuan terhadap suatu masalah atau pembicaraan. Kalimat ini biasanya digunakan seseorang untuk menentang argumen orang lain yang ide atau gagasannya kita tolak. Ciri khas dari sanggahan atau kalimat sanggahan adalah penggunaan konjungsi yang bertentangan, seperti: tetapi, akan tetapi, namun, dan sebagainya.
Berikut ini adalah contoh beberapa kalimat sanggahan.
- Sebenarnya saya setuju untuk membatasi jam menonton TV untuk anak-anak, tetapi ada hal yang lebih penting yaitu harus ada kontrol dari orang tua saat anak menonton TV. Anak tidak seharusnya ditinggal sendiri tanpa ada pengawasan dari orang dewasa.
- Baju Melati memang sangat indah dan modis, akan tetapi sangat tidak cocok untuk dikenakan pada acara santai seperti ini.
- Memang saya sependapat dengan aksi masyarakat mengecam terorisme, namun tidak seharusnya mereka menghakimi seseorang hanya dari penampilannya saja.
3. Pujian
Pujian atau kalimat pujian adalah kalimat yang mengungkapkan tentang sesuatu yang positif, tulus dan jujur. Sebagai ungkapan, kalimat pujian akan membuat orang yang membaca atau mendengarnya tersanjung. Kalimat pujian bisa juga memberikan semangat kepada orang yang dipuji.
Untuk itu, kalimat pujian perlu memiliki karakteristik: menggunakan saran positif, menjelaskan manfaat atau keuntungannya, ada saran dan alasannya, serta berdasarkan fakta. Berikut adalah contoh-contoh di antaranya.
Pujian atau kalimat pujian tanpa ada alasan.
- Kamu luar biasa.
- Makanan ini sangat enak.
- Aku suka belajar.
Pujian atau kalimat pujian beserta alasannya.
- Sepatu Anda terlihat sangat keren dan cocok untuk Anda, karena warna dan desainnya sangat sesuai dengan kaos yang Anda pakai.
- Kami sangat puas dengan kinerja Anda karena selalu bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.
- Laptop merek tertentu terbukti sangat tahan lama karena saya telah menggunakannya selama 5 tahun dan saya tidak pernah memiliki masalah dengannya.