Kondisi Alam Negara-Negara ASEAN |
Kondisi Alam Negara ASEAN
Negara ASEAN terdiri dari 10 Negara, yang sebagian besar berupa kepulauan, pernahkah Anda membayangkan kondisi alam yang ada di ASEAN? Karena sebagian besar berupa kepulauan, pernahkah Anda membayangkan bagaimana karakteristik penduduk pada tiap-tiap wilayah?
Pasti akan terlihat beranekaragam karakteristik penduduk yang dapat kita temui. Pada materi kali ini kita banyak membahas mengenai tentang kondisi alam dan karakteristik penduduk ASEAN yang beranekaragam.
A. Kondisi Alam Negara-Negara ASEAN
Asia Tenggara mencakup wilayah seluas sekitar 5.000.000 km² yang terletak di tenggara dari benua Asia. Kawasan Asia Tenggara terdiri atas daratan utama (mainland) dan pulau-pulau yang berdekatan. Daratan utamanya berbentuk semenanjung yang dikenal dengan Indo-Cina. Bentang alam yang umum tampak di kawasan Asia Tenggara adalah pegunungan, perbukitan, dataran tinggi, dan dataran rendah. Kawasan Asia Tenggara dilalui dua sirkum (jalur atau rangkaian gunung api), yaitu Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania. Kedua sirkum ini dipengaruhi oleh pergerakan lempeng tektonik.
Bentuk permukaan Bumi bawah laut di kawasan Asia Tenggara tidak jauh berbeda dengan di daratan. Di bawah laut terdapat juga jajaran pegunungan (istilah), dataran hingga jurang dalam yang sering disebut palung. Sementara itu, sungai-sungai yang ada di Asia Tenggara dapat kamu amati pada peta berikut.
Secara keseluruhan, wilayah Asia Tenggara berada di sekitar ekuator/ khatulistiwa, yaitu di antara garis balik utara (23⁰30’ LU) dan garis balik selatan (23⁰30’ LS). Kesamaan letak astronomis tersebut menyebabkan negara-negara di kawasan Asia Tenggara memiliki iklim yang tidak jauh berbeda.
• Daerah di sekitar garis ekuator (Pulau Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera di Indonesia, Malaysia, dan Brunei) memiliki iklim ekuator, yaitu iklim tropis dengan curah hujan tinggi. Musim hujan dan kemarau berganti setiap setengah tahun sekali. Oleh karena itu, di kawasan ini banyak terdapat hutan hujan tropis.
• Wilayah-wilayah di atas atau di bawah garis ekuator (Filipina Utara, Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam, Myanmar; Pulau Jawa, Sumba, Flores dan sebagainya di wilayah Indonesia; serta Timor Leste) mengalami iklim musim tropika. Di wilayah tersebut banyak ditemui hutan musim dan sabana.
• Daerah-daerah pegunungan memiliki iklim pegunungan. Kawasan ini juga banyak mendapat hujan orografis. Oleh karenanya banyak ditemui hutan-hutan lebat di daerah pegunungan.
B. Sumber Daya Alam ASEAN
Berbagai jenis sumber daya alam terdapat di kawasan Asia Tenggara. Sumber daya itu tersebar di banyak negara. Sumber daya itu dapat dibedakan menjadi sumber daya yang dapat diperbarui dan tidak dapat diperbarui.
1. Hutan
Lebih dari 50% kawasan Asia Tenggara ditumbuhi hutan. Hutan di Asia Tenggara terdiri atas beberapa jenis, antara lain hutan hujan tropis (khatulistiwa), hutan monsun tropis, hutan belukar, hutan gunung, hutan pantai, dan hutan rawa.
2. Pertanian
Di negara-negara Asia Tenggara, kecuali Singapura, Brunei Darussalam, dan Malaysia, lebih dari 50% penduduk bekerja di bidang pertanian. Jenis tanaman yang diusahakan dibedakan menjadi tanaman pangan dan tanaman perdagangan.
Pertanian Tanaman Pangan yang utama adalah padi. Padi ditanam di seluruh negara di Asia Tenggara, kecuali Singapura. Negara penghasil padi yang utama, yaitu Indonesia, Thailand, Myanmar, dan Vietnam. Bahkan, hasil padi dari Thailand, Myanmar dan Vietnam diekspor. Pertanian Tanaman Perdagangan utama di kawasan Asia Tenggara adalah karet dan kelapa sawit. Kedua jenis tanaman ini banyak diusahakan di negara Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Asia Tenggara memasok lebih dari 70% kebutuhan kelapa sawit dunia. Kelapa sawit banyak ditanam di daerah Semenanjung Malaysia dan Sabah (Malaysia) serta Kalimantan dan Sumatera (Indonesia).
Tanaman perdagangan yang lain adalah tebu, kelapa, abaka, dan jute. Kawasan Asia Tenggara menghasilkan sekitar 80% gula dunia. Negara Filipina adalah penghasil gula terbesar di Asia Tenggara. Daerah utama penghasil tebu adalah Dataran Tengah Luzon dan Kepulauan Visayan (Negros, Pane, dan Cebu) di Filipina dan Indonesia (Jawa, Kalimantan, dan Sumatra. Kelapa tumbuh subur di daerah pantai yang panas dan lembap sepanjang tahun. Filipina adalah penghasil terbesar kelapa di Asia Tenggara. Kelapa banyak dihasilkan dari Kepulauan Visayan (Pulau Samar dan Cebu) di Filipina dan pantai barat Sumatra (Indonesia). Cebu menjadi pusat pengumpulan dan pemrosesan kopra (kelapa kering) yang utama
3. Bahan Tambang
Kawasan Asia Tenggara menghasilkan berbagai bahan tambang. Bahan tambang dapat dibedakan menjadi jenis logam, nonlogam, dan bahan bakar.
No | Jenis Bahan Tambang | Kawasan Penghasil Utama |
---|---|---|
1 | Bijih Timah | • Pulau Bangka dan Singkep (Indonesia, penghasil timah terbesar di dunia) • Lembah Kinta dan Klang (Malaysia) • Phuket dan Ranong (Thailand) • Meiktilla, Mawchi, Tavong, dan Mengui (Myanmar) |
2 | Bijih Besi | • Taunggyi (Myanmar) • Nakhon Sawan dan Lopburi (Thailand) • Pulau Luzon (Filipina) |
3 | Bauksit | • Pulau Bintan (Indonesia) • Teluk Ramunsa (Malaysia) |
4 | Emas | • Bontoc dan Banguio (Filipina) • Tembagapura (Indonesia) • Bau (Malaysia) |
5 | Tembaga | • Tembagapura (Indonesia) • Mamut (Malaysia) • Toledo dan Zamboanya (Filipina) |
6 | Nikel | • Soroako (Indonesia) • Pulau Mindanao (Filipina) |
7 | Wolfarm | • Dataran Tunggi Shan (Myanmar) • Semenanjung Thailand |
8 | Kromium | • Pegunungan Zambales (Filipina) |
9 | Batu Permata | • Dataran Tinggi Shan (Myanmar) • Martapura (Indonesia) |
10 | Garam Batu | • Dataran Tinggi Korat (Thailand) |
11 | Minyak Bumi | • Pangkalan Brandan, Pekanbaru, Jambi, Palembang, Cepu, Tarakan, Balikpapan, Kandangan, dan Sorong (Indonesia) • Pantai Ampa dan lepas Pantai Trengganu (Malaysia) • Fang (Thailand) • Miri (Brunei Darussalam) • Chauk dan Yenang Yaung (Myanmar) • Filipina |
12 | Gas Alam | • Sumatera, Kalimantan, dan Natuna (Indonesia) • Lepas Pantai Kerteh dan Bintulu (Malaysia) • Kuala Belait (Brunei Darussalam) • Teluk Siam (Thailand) |
13 | Batubara | • Quang Yen (Vietnam) • Kalimantan Timur (Indonesia) |
C. Karakteristik Penduduk Negara ASEAN
Kawasan Asia Tenggara dihuni oleh banyak suku bangsa. Ikatan kuat masih terpelihara di antara anggota suku meskipun dipisahkan oleh batas wilayah negara. Sebagai contoh, suku Vietnam selain menetap di negara Vietnam, juga berada di Kamboja, Laos, dan Thailand. Suku Thai di Thailand masih berhubungan erat dengan suku Shan di Myanmar. Suku-suku bangsa mayoritas di setiap negara adalah Jawa (Indonesia), Melayu dan orang asli (Malaysia), Tionghoa (Singapura), Melayu (Brunei Darussalam), Filipino (Filipina), Thai (Thailand), Burma (Myanmar), Lao (Laos), Khmer (Kamboja), dan Vietnam (Vietnam).
Penduduk di kawasan Asia Tenggara memiliki bahasa yang beraneka ragam. Di wilayah Semenanjung Malaysia dan Indonesia, penduduk menggunakan bahasa Melayu. Di Filipina bahasa Melayu juga digunakan meskipun tidak dominan. Bahasa Thai dan Lao digunakan di daratan utama Asia Tenggara.
Penduduk Asia Tenggara menganut berbagai agama dan kepercayaan. Sebagian besar orang Myanmar, Thailand, Laos, Kamboja, dan Vietnam beragama Buddha. Agama Islam dianut penduduk Indonesia (90%), Malaysia, sebagian penduduk Filipina Selatan, serta sebagian penduduk Thailand Selatan. Di Filipina mayoritas penduduknya beragama Kristen akibat pengaruh penyebaran agama Katolik oleh bangsa Spanyol. Agama Katolik juga dianut penduduk Vietnam meskipun jumlahnya hanya 10%.
Berbagai kegiatan penduduk Asia Tenggara dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Jenis kegiatan penduduk antara lain di bidang pertanian, perikanan, kehutanan, pertambangan, industri, dan kerajinan.
1. Kegiatan Pertanian
Kawasan Asia Tenggara merupakan kawasan pertanian yang penting. Lebih dari 50% penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Sebagian besar penduduk di negara-negara Asia Tenggara bekerja di bidang pertanian, kecuali Malaysia (< 40%), serta Brunei Darussalam dan Singapura (<10%).
2. Kegiatan Perikanan
Penduduk Asia Tenggara banyak yang tinggal di dekat sungai dan danau, serta sepanjang pantai. Kegiatan penduduk di daerah tersebut umumnya sebagai nelayan atau peternak ikan. Ikan merupakan sumber makanan berprotein penting bagi penduduk Asia Tenggara. Ada dua jenis perikanan di Asia Tenggara, yaitu perikanan darat dan perikanan laut. Perikanan darat dilakukan di sungai, danau, kolam, dan sawah. Kegiatan perikanan darat di danau banyak dilakukan penduduk di Danau Tonle Sap, Kamboja. Perikanan laut dilakukan di laut bebas.
Nelayan memiliki perahu penangkap ikan dengan jaring. Jaring jenis pukat harimau (trawl) boleh digunakan di beberapa negara Asia Tenggara seperti Thailand. Ikan hasil tangkapan dan peternakan, seperti tuna dan udang galah dari Thailand, Filipina, dan Indonesia diekspor.
3. Penambangan
Berbagai jenis bahan tambang terdapat di kawasan Asia Tenggara. Bahan tambang penting seperti minyak bumi, batu bara, dan tembaga diusahakan oleh industri pertambangan. Penduduk juga dapat melakukan kegiatan penambangan emas, timah, batu bara, dan minyak bumi dalam skala kecil.
4. Pembalakan
Kawasan Asia Tenggara memasok kayu tropis kebutuhan dunia. Jenis pohon seperti mahoni, eboni, ulin, dan jati tumbuh di hutan hujan tropis Asia Tenggara. Kegiatan pembalakan dilakukan untuk mendapatkan kayu hutan. Industri pembalakan (logging) mempekerjakan banyak penduduk. Sebagian besar hasil kayu, baik gergajian dan gelondongan diekspor ke Jepang dan Amerika Serikat.
5. Kegiatan Industri
Di kawasan Asia Tenggara terdapat banyak industri yang menghasilkan berbagai jenis barang. Industri menyerap banyak tenaga kerja. Industri besar seperti pabrik mobil dan elektronik membutuhkan tenaga kerja yang ahli dan terampil. Industri kecil seperti industri kerajinan banyak dilakukan penduduk Asia Tenggara. Sebagai contoh, kerajinan tikar dan tas anyaman dilakukan penduduk Filipina, kerajinan payung dilakukan penduduk Thailand, serta kerajinan batik dan ukiran dilakukan penduduk Indonesia. Hasil kerajinan dapat dijadikan suvenir dan dijual kepada wisatawan.