Pengaruh Ketergantungan Antar Ruang Terhadap Migrasi Penduduk

 
Pengaruh Ketergantungan Antar Ruang Terhadap Migrasi Penduduk

{getToc} $title={Daftar Isi}


Pernahkah anda membayangkan apa yang terjadi apabila jika suatu wilayah tidak berhubungan dengan wilayah lain? Tentunya akan banyak sekali keterbatasan yang terjadi apabila suatu wilayah tidak mau atau enggan berhubungan dengan wilayah yang lainnya. 

Selanjutnya, jika suatu wilayah sudah berhubungan dengan wilayah yang lainnya apa sajakah yang akan terjadi?

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, perhatikan penjelasan dalam berikut ini.

Pengaruh Ketergantungan Antarruang Terhadap Migrasi Penduduk

Masih ingatkah Anda apa itu migrasi? Migrasi merupakan berpindahnya suatu penduduk dari satu wilayah ke wilayah yang lainnya. Setiap penduduk tidak terlepas dari suatu kegiatan migrasi. Baik yang masuk ke suatu wilayah maupun yang keluar dari wilayah tertentu.

Dalam melakukan kegiatan migrasi, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut antara lain :

a. Faktor Politik

Migrasi penduduk yang dilatarbelakangi faktor politik adalah karena terjadi gejolak politik di negara tersebut yang mengakibatkan penduduk untuk mencari suaka politik ke negara lain.

Contoh dari adanya migrasi yang dilatarbelakangi faktor politik ini adalah Pengungsi Rohingya dari Myanmar yang mencari suaka politik ke beberapa negara seperti Bangladesh, Malaysia, Indonesia, dan beberapa negara lainnya. Mereka mencari negara yang dapat menjamin kehidupannya di negara tujuan. 

Contoh lainnya adalah migrasinya penduduk Suriah ke beberapa negara Eropa. Mereka merasa harus bermigrasi karena terjadi gejolak politik di negaranya yakni adanya perpecahan antara 2 golongan yang pro pemerintah dan kontra pemerintah.

b. Faktor Keamanan dan Ketertiban

Berdasarkan penjelasan dari faktor yang sebelumnya dapat dilihat bahwa suatu penduduk akan bermigrasi karena mereka menginginkan kehidupan yang aman dan tertib. Penduduk yang berpindah dari suatu negara atau wilayah ke negara atau wilayah lainnya akan mencari kehidupan yang aman dan tertib untuk jangka waktu yang cukup lama. Jika suatu wilayah atau negara tidak dapat menjamin keamanan dan ketertiban bagi penduduknya, maka sudah dapat dipastikan penduduk tersebut akan bermigrasi ke negara atau wilayah yang dapat menjamin keamanan dan ketertiban.

c. Faktor Bencana Alam

Faktor bencana alam tentunya akan mengganggu ketenangan suatu penduduk untuk tetap tinggal di wilayah atau negara tersebut. Seperti di Indonesia yang cukup rawan akan bencana alam seperti gempa bumi, gunung meletus, angin topan, banjir dan masih banyak lainnya. Akan mengakibatkan penduduk yang tinggal di daerah-daerah rawan bencana tersebut akan mencari tempat yang aman untuk ditinggali dalam jangka waktu yang cukup lama. Selain itu, daerah atau wilayah yang rawan bencana akan membutuhkan bantuan dari daerah atau wilayah yang lainnya.

d. Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi ini menjadi salah satu faktor yang paling banyak melatarbelakangi adanya migrasi penduduk. Tujuan utama penduduk yang melakukan migrasi dengan dilatarbelakangi faktor ekonomi adalah ingin meningkatkan kesejahteraan dan memenuhi kebutuhan. Penduduk yang melakukan migrasi ini merasa bahwa di negara atau wilayah asalnya sangat susah untuk memperoleh pendapatan sehingga ia kesulitan memenuhi kebutuhan dan memperoleh kesejahteraan.

Contoh dari migrasi yang dilatarbelakangi faktor ekonomi ini adalah berpindahnya penduduk dar wilayah pedesaan ke wilayah perkotaan karena mereka merasa di wilayah perkotaan banyak sekali lapangan pekerjaan yang tersedia dengan gaji yang cukup menjanjikan. Contoh lainnya adalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang lebih memilih bekerja di negara tujuan seperti Malaysia, Singapura, Hongkong, dan negara tujuan lainnya. Mereka merasa dengan bekerja di negara lain akan memperoleh penghasilan yang cukup besar untuk membiayai hidup sanak keluarganya yang ada di Indonesia.

e. Faktor Pendidikan

Migrasi penduduk yang disebabkan faktor pendidikan ini biasanya dilatarbelakangi oleh keinginan mereka untuk mendapat fasilitas pendidikan yang lebih baik dan berkualitas. Perpindahan ini biasanya dilakukan oleh penduduk yang masih berada di usia produktif atau usia sekolah. Contohnya adalah berpindahnya suatu anak ke wilayah lain karena sedang berkuliah di wilayah lain tersebut. Contoh lainnya adalah beberapa pelajar atau mahasiswa Indonesia yang lebih memilih untuk berkuliah ke luar negeri.

f. Faktor Sosial Budaya

Migrasi atau perpindahan penduduk yang dilatarbelakangi faktor sosial budaya ini biasanya disebabkan karena adanya kesenjangan sosial budaya yang mereka rasakan. Penduduk yang melakukan perpindahan atau migrasi tentunya akan mencari tempat yang cocok dengan kehidupan sosial budaya mereka. Akan tetapi, perpindahan atau migrasi ini akan dapat diminimalisir apabila mereka dapat beradaptasi dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya.

Tentunya migrasi atau perpindahan penduduk akan membawa dampak bagi wilayah yang didatangi atau ditinggalkan. Dampak tersebut bisa berupa dampak positif maupun dampak negatif. Berikut ini adalah dampak positif maupun dampak negatif migrasi bagi wilayah yang didatangi atau ditinggalkan :

» Dampak positif wilayah yang didatangi

  • Jumlah tenaga kerja bertambah
  • Taraf perekonomian di wilayah tersebut akan mengalami peningkatan

» Dampak negatif wilayah yang didatangi

  • Menambah kepadatan penduduk
  • Persaingan untuk mendapatkan pekerjaan semakin besar
  • Meningkatnya masalah-masalah di bidang ekonomi dan sosial

» Dampak positif wilayah yang ditinggalkan

  • Mengurangi kepadatan penduduk
  • Mengurangi jumlah pengangguran
  • Meningkatkan kualitas sumber daya hayati

» Dampak negatif wilayah yang ditinggalkan

  • Berkurangnya penduduk usia produktif
  • Stabilitas keamanan yang terganggu karena tersisa penduduk yang berusia tua

Post a Comment

To be published, comments must be reviewed by the administrator.

Previous Post Next Post