Peran Indonesia dalam Kerja Sama Ekonomi Internasional

 

Peran Indonesia dalam Kerja Sama Ekonomi Internasional

{getToc} $title={Daftar Isi}

Peran Indonesia dalam Kerja Sama Ekonomi Internasional

Indonesia mempunyai banyak peran dalam kerja sama ekonomi internasional. Indonesia berperan sebagai anggota organisasi kerja sama ekonomi internasional bahkan ada juga yang perannya sebagai pendiri. Berikut beberapa contoh organisasi kerja sama ekonomi internasional yang di dalamnya terdapat Indonesia.

a. Indonesia Ikut Sebagai Pendiri

Indonesia ikut mendirikan Association of South East Asian Nations (ASEAN). ASEAN adalah organisasi regional negara-negara Asia Tenggara yang didirikan di Bangkok pada tanggal 8 Agustus 1967. Pada tanggal 7 Januari 1984, Brunei Darussalam bergabung masuk menjadi anggota ASEAN. Pada tahun 1995 Vietnam masuk sebagai anggota yang ke-7. Pada tahun 1997 ada dua negara yang bergabung menjadi anggota ASEAN, yaitu Laos dan Myanmar. Pada tahun1999 Kamboja masuk menjadi anggota ASEAN yang ke-10. Dalam organisasi ASEAN ini Indonesia berperan sebagai pendiri bersama-sama dengan Filipina, Malaysia, Thailand dan Singapura.

b. Indonesia Berperan Sebagai Anggota

Indonesia sebagai anggota beberapa organisasi internasional berikut ini.

1) Indonesia sebagai anggota Asia Pacific Economic Cooperation (APEC)

APEC merupakan wadah kerja sama ekonomi regional negara-negara kawasan Asia dan Pasifik. APEC dibentuk di kota Canberra, Australia pada tahun 1989.

2) Indonesia sebagai anggota Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC)

Organisasi ini berdiri tahun 1960 atas prakarsa Irak, Iran, Arab Saudi, Kuwait dan Venezuela. Adapun tujuan OPEC sebagai berikut:

  • a) Memberikan perlindungan harga minyak di pasar dunia.
  • b) Menghindarkan persaingan di antara negara anggota OPEC.
  • c) Menyediakan kebutuhan minyak dunia.
  • d) Menghimpun negara-negara penghasil dan pengekspor minyak. 

Indonesia menjadi anggota OPEC sejak tahun 1962

3) Indonesia menjadi anggota PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) PBB

PBB memiliki beberapa organisasi ekonomi yang terkait dengan kerja sama internasional antara lain, sebagai berikut :

a) United Nation Development Program (UNDP)

UNDP bertujuan Memberikan bantuan berupa proyek dalam pembangunan

b) Economics and Social Council (ECOSCOS)

ECOSCOS bertujuan mengembangkan kehidupan ekonomi, sosial, dan pendidikan

c) International Labour Organization (ILO)

ILO bertujuan menyelesaikan masalah perburuhan internasional dengan tujuan memperbaiki persyaratan kerja dan hidup kaum buruh di dunia

d) Food and Agriculture Organization (FAO)

FAO merupakan organisasi pangan dan pertanian seluruh dunia. FAO bertujuan meningkatkan jumlah persediaan bahan pangan dan produksi pertanian serta meningkatkan mutunya

e) World Trade Organization (WTO)

WTO mengatur arus perdagangan dan menghindari adanya negaranegara yang merasa dirugikan dari perdagangan tersebut

f) United Nation Industial Development Organization (UNIDO)

UNIDO bertujuan memajukan perkembangan industri di negara-negara berkembang dengan cara memberikan bantuan teknis berupa program-program latihan dan informasi

c. Indonesia Sebagai Penerima Bantuan

Indonesia menerima bantuan dari organisasi-organisasi internasional berikut ini.

1) Consultative Group On Indonesia (CGI)

CGI adalah lembaga pengganti dari IGGI (Inter Govermental Group on Indonesia). CGI merupakan kelompok negara yang memberikan bantuan kepada Indonesia. Bantuan tersebut diberikan kepada pemerintah maupun swasta untuk memantapkan dan memajukan ekonomi Indonesia. Jadi, CGI Indonesia berperan sebagai penerima bantuan.

2) Asian Development Bank (ADB)

ADB bertujuan untuk memberikan pinjaman dana dan memberikan bantuan teknik kepada negara-negara yang sedang membangun termasuk Indonesia. Anggota Bank Pembangunan Asia adalah negara-negara di kawasan Asia Timur Jauh termasuk Pasifik Selatan

3) International Monetary Fund (IMF)

IMF berdiri pada bulan Juli 1944 di Amerika Serikat. IMF bertujuan sebagai berikut.

  • a) Sebagai pusat pertemuan-pertemuan dan perundingan untuk mencapai kerja sama internasional.
  • b) Memperluas perdagangan internasional.
  • c) Menjaga stabilitas nilai tukar mata uang asing.
  • d) Memberi kepercayaan kepada negara anggota dan.
  • e) Membantu negara-negara anggota yang mengalami kesulitan keuangan. 

Indonesia menerima bantuan dana dari IMF karena terjadi krisis ekonomi tahun 1997.

Manfaat Kerja sama Ekonomi Internasional

Dengan adanya kerja sama ekonomi internasional, pertumbuhan serta iklim ekonomi diantara negara yang bekerja sama akan dapat semakin baik. Selain itu, terdapat beberapa manfaat dalam kerja sama ekonomi internasional. Beberapa manfaat tersebut antara lain :

a. Meningkatkan Pendapatan Negara

Pernah dengar tentang “Pahlawan devisa negara”? Ya, TKI (Tenaga Kerja Indonesia) menjadi salah satu contoh manfaat kerja sama ekonomi antar negara. TKI yang bekerja di luar negeri akan mendapatkan gaji dengan mata uang di negara tersebut, ketika mereka mengalihkan dana asing tersebut ke Indonesia, terjadi transaksi pembelian rupiah dan inilah yang memberikan pemasukan pada negara. Bayangkan berapa juta TKI di luar negeri yang melakukan transaksi seperti ini setiap bulannya, tentu hal ini sangat positif bagi kas negara, meningkatkan pendapatan negara.

Selain TKI, kegiatan ekspor juga memiliki peran penting, Indonesia negara yang kaya akan hasil buminya menjadi negara pemasok sumber-sumber bahan baku bagi negara-negara yang memiliki keterbatasan alam sumber daya alam, seperti Amerika dan China. Kedua contoh tersebut berperan penting dalam meningkatkan pendapatan negara dalam bentuk devisa. Devisa yang terus bertambah akan bermanfaat bagai percepatan pembangunan, pembayaran utang luar negeri, dan semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi.

b. Menjaga Kestabilan Harga dalam Negeri

Berkaitan dengan jumlah permintaan dan penawaran. Jika produksi lebih sedikit dari permintaan tentu akan terjadi kenaikan harga. Untuk mengatasi hal ini, perlu adanya penyeimbang antara permintaan dan keterbatasan produk yaitu dengan memperbanyak jumlah produksi tentunya dengan solusi terbaik adalah dengan menambah kuota impor yang disesuaikan dengan permintaan masyarakat. Karena itu Indonesia pernah melakukan impor daging sapi, beras, garam. Tujuannya adalah untuk memenuhi permintaan dalam negeri, ketersediaan barang akan menjaga harga relatif stabil dan murah.

c. Memperluas Ketersediaan Lapangan Kerja

Kerja sama ekonomi internasional akan membuka pasar ekspor. Permintaan ekspor yang terus bertambah maka akan menciptakan lapangan kerja baru. Ketersediaan lapangan kerja akan meningkat seiring dengan tingginya permintaan ekspor, karena salah satu faktor yang menentukan tingkat kelancaran produksi yang terus meningkat adalah sangat bergantung pada adanya jumlah tenaga kerja yang cukup di samping kebutuhan akan ketersediaan barang baku.

Contohnya pengusaha asing berinvestasi di Indonesia, maka mulailah mereka mendirikan pabrik-pabrik industri, pasti mereka membutuhkan tenaga lokal untuk memperkecil pengeluaran perusahaan. Peluang inilah yang akan membuka banyaknya ketersediaan lapangan kerja seiring bertambahnya investor yang masuk ke Indonesia.

d. Mempercepat Pembangunan Nasional

Salah satu langkah yang digunakan Indonesia untuk mempercepat pembangunan nasional adalah dengan meminjam dana dari Bank Dunia. Dengan pinjaman tersebut Indonesia dapat membuka banyak pelabuhan baru, bandara baru, dan tol laut antar pulau. Hal ini ditujukan untuk mempercepat proses distribusi dan mempermudah jangkauan, sehingga semua masyarakat bisa merasakan pemerataan pembangunan nasional.

e. Alih Teknologi

Pernah terbayang tidak jika sekarang Indonesia tidak mengenal teknologi? Tidak menggunakan handphone atau komputer dan teknologi lainnya. Perhatikan dunia saat ini, semua berkembang dengan begitu cepat. Semua itu hanya bisa dicapai dengan bantuan teknologi. Dengan masuknya teknologi ke negara kita, maka kesempatan bagi kita untuk mempelajari dan menguasai teknologi tersebut, terlebih jika kita bisa mengembangkan lebih jauh dan menciptakan yang lebih canggih lagi. Kondisi ini akan menciptakan para ahli di bidang teknologi.

Apa yang terjadi jika Indonesia tidak melakukan kerja sama ekonomi internasional? 

Bisa dipastikan Indonesia akan menjadi negara yang tertinggal dan kalah bersaing dengan negara lain. Beruntungnya Indonesia membuka diri dan melakukan kerja sama ekonomi internasional, sehingga kita bisa bersaing dengan negara lain.

Kontribusi kerja sama bidang ekonomi membawa dampak positif dan negatif bagi Indonesia. Keikutsertaan dalam kerja sama ekonomi antarnegara memberikan manfaat atau dampak positif antara lain sebagai berikut:

No Dampak Positif Uraian
1 Menarik Investasi Kerja sama ekonomi dijadikan sebagai forum promosi potensi Indonesia. Hal tersebut sangat menguntungkan Indonesia karena forum tersebut sebagai ajang menarik investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
2 Menciptakan Lapangan Pekerjaan Kerja sama ekonomi antarnegara mendorong masuknya modal dan investor asing sehingga memperluas kegiatan produksi dalam negeri. Hal ini mengakibatkan terciptanya lapangan kerja baru dan mengurangi pengangguran.
3 Peningkatan Kualitas Produk dalam Negeri Dalam kerja sama ekonomi internasional terjadi persaingan yang memacu produsen untuk memperhatikan kualitas produk yang dipasarkan sesuai dengan standar internasional. Hal ini dimaksudkan supaya produk dalam negeri dapat bersaing dengan produk-produk negara maju.
4 Mengurangi Hambatan Perdagangan Internasional Melalui kerja sama ekonomi diharapkan tercapai kesepakatan-kesepakatan yang dapat mengatasi hambatan dalam perdagangan internasional seperti pembebasan tarif bea masuk, pajak, dan kuota. Dengan demikian akan memperlancar kegiatan ekspor dan menciptakan perdagangan yang saling menguntungkan.
5 Meningkatkan Kesejahteraan dan Kemakmuran Masyarakat Kerja sama ekonomi antarnegara menciptakan perluasan daerah pemasaran di luar negeri sehingga ekspor akan meningkat. Peningkatan ekspor dapat menghidupkan perekonomian dalam negeri karena produk-produk dalam negeri terjual di luar negeri. Akibatnya, usaha atau perusahaan dalam negeri dapat berkembang dengan baik dan mendatangkan kemakmuran bagi masyarakat.

Di samping dampak positif kerja sama ekonomi juga membawa dampak negatif bagi perekonomian Indonesia. Dampak negatif tersebut adalah sebagai berikut :

No Dampak Negatif Uraian
1 Produk dalam Negeri Kalah Bersaing dengan Produk Luar Negeri Kerja sama ekonomi mengakibatkan masuknya produk luar negeri. Produk dalam negeri yang proses produksinya masih sederhana akan kalah bersaing, baik harga atau kualitasnya dengan produk luar negeri yang sudah menggunakan teknologi modern. Akibatnya, banyak pengusaha dalam negeri mengalami kebangkrutan.
2 Masuknya Tenaga Kerja Asing ke Indonesia Kerja sama ekonomi antarnegara memungkinkan masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia karena tenaga kerja asing lebih menguasai teknologi tersebut dibandingkan dengan tenaga kerja Indonesia. Hal ini mengakibatkan tenaga kerja dalam negeri tersisih.
3 Kebergantungan pada Negara Lain Bantuan negara lain berupa pinjaman modal atau utang luar negeri dapat menyebabkan pemerintah dan masyarakat kurang berupaya dalam mengembangkan perekonomian hingga selalu bergantung pada bantuan negara lain. Kebergantungan pada negara lain juga terjadi dalam hal produk yang diimpor. Misalnya, produk-produk berteknologi canggih seperƟ pesawat tempur. Dalam pengadaan suku cadangnya, Indonesia sangat bergantung pada negara yang memproduksi pesawat tempur tersebut.
4 Intervensi Negara Lain dalam Kebijakan Ekonomi Indonesia Kebergantungan pada negara lain dapat memberikan peluang bagi negara lain untuk campur tangan. Sebagai contoh, Indonesia pernah melakukan kerja sama dengan IMF untuk mendapatkan bantuan pencairan dana guna mengatasi krisis ekonomi. Dalam kerja sama tersebut, Indonesia harus melaksanakan nota kesepahaman yang dibuat IMF. Akibatnya berbagai kebijakan ekonomi Indonesia harus mendapat persetujuan IMF.

Post a Comment

To be published, comments must be reviewed by the administrator.

Previous Post Next Post