Ekosistem Kita |
Ekosistem Kita
A. Pengertian Ekosistem
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme.
Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada. Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga mempengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup.
Komponen pembentuk ekosistem dibagi dua, yaitu biotik dan abiotik. Komponen biotik adalah berupa berbagai makhluk hidup yang ada di dalam suatu ekosistem. Berdasarkan peranannya didalam ekosistem, komponen biotik dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu: produsen (tumbuhan), konsumen (pemangsa) dan pengurai (detritus). Sedangkan komponen abiotik adalah merupakan komponen ekosistem berupa benda tak hidup yang terdapat disekitar makhluk hidup. Komponen abiotik yang berpengaruh pada ekosistem yaitu: air, suhu, iklim, cahaya matahari, kandungan garam, tanah dan batuan.
B. Saling Ketergantungan Makhluk Hidup dalam Sebuah Ekosistem
Tuhan menciptakan makhluk hidup yang ada di permukaan bumi, adalah untuk saling memberi manfaat. Tidak ada hewan dan tumbuhan yang diciptakanNya sekecil apapun bentuknya yang tidak ada nilai manfaatnya. Bahkan kalau kita belum mampu melihat nilai manfaatnya, hal itu menjadi penanda begitu terbatasnya pengetahuan kita, sehingga belum mampu memecahkan misteri dari Sang Pencipta. Tentu saja ada hubungan saling ketergantungan antara makhluk hidup satu dengan yang lainnya. Makhluk hidup juga mempunyai hubungan ketergantungan dengan lingkungannya.
Hubungan Antar Makhluk Hidup, dapat digambarkan dalam beberapa definisi berikut ini:
1. Simbiosis
Simbiosis yaitu hubungan ketergantungan antara dua makhluk hidup atau lebih yang hidup bersama yang membentuk hubungan yang khas. Yang dibedakan menjadi tiga bentuk hubungan, yaitu:
a. Simbiosis Mutualisme
Simbiosis mutualisme adalah hubungan khas antara dua makhluk hidup atau lebih yang saling menguntungkan. Contoh simbiosis mutualisme adalah antara lebah dengan bunga, kupu-kupu dengan bunga dan kerbau dengan burung jalak pemakan kutu.
b. Simbiosis Parasitisme
Simbiosis parasitisme adalah hubungan khas antar makhluk hidup yang merugikan satu pihak dan menguntungkan pihak lainnya. Contoh simbiosis parasitisme yaitu tumbuhan tali putri dengan tumbuhan inang yang di tumpanginya, pohon benalu dan tumbuhan inang yang ditumpanginya.
c. Simbiosis Komensalisme
Simbiosis komensalisme adalah hubungan yang khas antar makhluk hidup yang menguntungkan satu pihak tetapi tidak merugikan pihak lainnya dan tidak memperoleh keuntungan apapun dari hubungan tersebut. Contoh simbiosis komensalisme adalah hubungan antara tanaman hias tanduk rusa dengan pohon inangnya begitu juga dengan hubungan antara bunga anggrek dengan pohon inangnya. Tumbuhan tanduk rusa tidak mengambil makanan dari pohon inang, begitu juga dengan pohon inang tidak dirugikan dan tidak diuntungkan.
2. Rantai Makanan
Rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan antar makhluk hidup dengan urutan tertentu. Contoh rantai makanan yaitu rumput dimakan kambing dan kambing dimakan singa. Di dalam rantai makanan ada tingkatan yang disebut produsen, konsumen dan pengurai. Tumbuhan disebut sebagai produsen karena hanya tumbuhan yang dapat membuat atau memproduksi makanan sendiri. Hewan herbivora atau pemakan tumbuhan disebut konsumen tingkat I, sedangkan hewan yang memakan konsumen tingkat I disebut konsumen tingkat II begitu seterusnya.
Di dalam rantai makanan makhluk hidup yang mati diuraikan atau di busukkan oleh pengurai (seperti jamur, bakteri dan cacing). Proses pembusukan atau penguraian ini menghasilkan unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Beberapa rantai makanan dapat saling berhubungan membentuk jaring-jaring makanan.
Contoh rantai makanan perumput :
- Rumput → Belalang → Kadal → Burung elang
Contoh rantai makanan detritus/decomposer/pengurai
Rantai makanan yang tidak dimulai dari tumbuhan, tetapi dimulai dari detritus sebagai trofik awalnya.
- Detritus → Detritivora → Karnivora
Contoh rantai makanan detritus adalah seresah atau dedaunan dimakan cacing tanah, cacing tanah dimakan bebek, dan bebek dimakan manusia.
3. Jaring-jaring Makanan
Di alam semesta yang sangat beragam ini, satu produsen tidak hanya dimakan oleh hanya satu organisme/konsumen pertama. Tetapi bisa dimakan oleh lebih dari satu jenis konsumen pertama. Satu jenis konsumen pertama dapat dimakan lebih dari satu jenis konsumen kedua dan seterusnya. Jadi rangkaian makan dan dimakan/rantai makanan yang saling berkaitan lebih dari satu rangkaian itulah yang disebut dengan jaring-jaring makanan, lebih jelasnya peristiwa tersebut diilustrasikan pada bagan dibawah ini:
Contoh: Jaring-jaring makanan pada ekosistem sawah
Jaring-Jaring Makanan |
C. Dinamika Populasi dalam Menyeimbangkan Ekosistem
Alam akan mengatur ekosistem sedemikian rupa sehingga perbandingan antara jumlah produsen dan konsumen selalu seimbang. Keseimbangan alam (ekosistem) akan terpelihara bila komposisi komponen-komponennya dalam keadaan seimbang. Untuk menjaga keseimbangan pada ekosistem, maka terjadi peristiwa makan dan dimakan. Hal ini bertujuan untuk mengendalikan populasi suatu organisme. Studi kasus dibawah ini menggambarkan dinamika populasi dari populasi kumbang, bencana yang terjadi akibat ulah manusia.
Piramida Makanan |
Keseimbangan pada sebuah ekosistem dapat pula digambarkan dalam sebuah piramida makanan. Dimana digambarkan bahwa jumlah produsen lebih besar (dasar piramida) dibandingkan dengan jumlah herbivora. Demikian seterusnya, sehingga pada puncak piramida dengan jumlah yang paling kecil adalah konsumen tingkat IV.