Klasifikasi Makhluk Hidup |
Klasifikasi Makhluk Hidup
Setelah dibahas tentang perbedaan makhluk hidup dan benda tak hidup, kemudian ciri-ciri makhluk hidup, maka berikutnya adalah pembahasan klasifikasi makhluk hidup. Unit ini dipelajari mengingat ragam jenis makhluk hidup sangat banyak, sehingga untuk memudahkan mengenal dan mempelajarinya diadakan penggolongan atau pengklasifikasian. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri yang diidentifikasi, yaitu kelompok monera, protista, fungi, plantae, dan animalia.
A. Monera
Kingdom Monera memiliki ciri-ciri bersifat mikrokopis (harus menggunakan mikroskop untuk dapat melihat), bersel tunggal (uniseluler), tidak memiliki membran inti (prokariotik), mampu berkembang biak dengan membelah diri. Contoh Monera yaitu bakteri dan alga biru. Bakteri dalam kehidupan manusia ada yang merugikan karena menyebabkan penyakit (bakteri patogen) dan ada bakteri yang menguntungkan atau tidak menyebabkan penyakit (bakteri apatogen).
Contoh bakteri patogen yaitu Mycobacterium tuberculosis penyebab penyakit TBC (tuberculosisparu). Contoh bakteri apatogen yaitu Escherichia coli yang membantu proses pembusukan sisa makanan untuk menghasilkan Vitamin K.
B. Protista
Kingdom Protista memiliki ciri-ciri bersel tunggal (uniseluler), memiliki membran inti (eukariotik), mampu berkembang biak. Kelompok Protista ada yang bersifat mikrokopis (harus menggunakan mikroskop untuk dapat melihat) dan makroskopis (dapat dilihat tanpa harus menggunakan mikroskop).
Beberapa contoh Protista mikroskopis yaitu: Amoeba, Paramecium, Dictyostelium discoideum, Saprolegnia sp., Physarium polycephalum, dan Phytophtora infestans.
Beberapa contoh Protista makroskopis yaitu: Eucheuma spinosum (alga merah), Ulva sp. (alga hijau), Fucus sp. (alga coklat), dan Gracillaria sp.
Kelompok Protista ada yang menyerupai hewan, disebut Protozoa. Contoh kelompok ini yaitu Paramecium, Entamoeba histolytica terdapat dalam usus besar dan dapat mengakibatkan penyakit diare, dan Plasmodium malariae terdapat pada sel darah merah yang dapat mengakibatkan penyakit malaria.
C. Fungi
Kingdom Fungi adalah kelompok jamur merupakan kelompok makhluk hidup yang memeroleh makanan dengan cara menguraikan bahan organik makhluk hidup yang sudah mati. Jamur tidak berkhlorofil, berspora, tidak mempunyai akar, batang, dan daun. Jamur ada yang bersifat saprofit (hidup dan makan dari bahan organik yang sudah mati atau yang sudah busuk) dan parasit (hidup dan mengisap makanan dari organisme lain yang ditempelinya). Tubuh jamur terdiri atas benang-benang halus yang disebut hifa. Hifa saling bersambungan membentuk miselium. Jamur berkembang biak menggunakan spora yang dihasilkan oleh sporangium.
Contoh kelompok jamur yaitu jamur kayu, jamur merang, jamur tiram, ragi tape, dan jamur roti.
D. Plantae
Kingdom Plantae adalah kelompok tumbuhan, dibagi lagi ke dalam beberapa divisio, yaitu Lumut (Bryophyta), Paku-pakuan (Pteridophyta), serta tumbuhan berbiji (Spermatophyta). Berdasarkan morfologi atau susunan tubuh, tumbuhan dapat dibedakan lagi atas dua kelompok besar yaitu: tumbuhan tidak berpembuluh (Thallophyta) dan tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta). Tumbuhan tidak berpembuluh adalah tumbuhan yang tidak memiliki berkas pengangkut. Kelompok tumbuhan ini tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun. Contoh kelompok tumbuhan tak berpembuluh adalah lumut. Kelompok tumbuhan berpembuluh adalah tumbuhan yang memiliki berkas pengangkut dan sudah dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun. Tumbuhan berpembuluh disebut juga tumbuhan berkormus. Tumbuhan berkormus terdiri atas dua kelompok, yaitu kormofita berspora dan kormofita berbiji. Kormofita berspora tidak mempunyai bunga misalnya tumbuhan paku (Pteridophyta), kormofita berbiji mempunyai bunga dan biji.
1. Lumut (Bryophyta)
Lumut memiliki ciri-ciri yaitu: memiliki akar, batang, daun, tetapi bukan akar, batang, daun sejati. Akar pada lumut disebut rhizoid yang berfungsi untuk menempelkan tubuh lumut. Lumut hidup di tempat yang lembab, berkembang biak dengan kawin dan tak kawin yang di sebut dengan pergiliran keturunan.
Proses pergiliran keturunan yaitu: spora jatuh pada tempat yang cocok dan tumbuh menjadi protonema; protonema tumbuh menjadi tumbuhan lumut; lumut dewasa akan menghasilkan sel kelamin yaitu anteridium sebagai penghasil spermatozoid (sel kelamin jantan) dan arkegonium sebagai penghasil sel telur (sel kelamin betina); pembuahan antara ovum dan spermatozoid menghasilkan zigot; zigot tumbuh menjadi sporogonium; sporogonium dewasa menghasilkan spora dalam bentuk sporangium (kotak spora). Berdasarkan proses pergiliran keturunan ini maka tumbuhan lumut disebut gametofit (sebagai penghasil sel kelamin) dan sporogonium disebut sporofi t (penghasil spora).Tumbuhan lumut dibedakan menjadi dua kelas, yaitu sebagai berikut.
a. Lumut Hati (Hepaticeae)
Lumut hati belum memiliki batang dan daun. Tubuh lumut ini berbentuk lembaran, dan dilengkapi rhizoid yang berfungsi sebagai alat untuk melekatkan tubuhnya ke dalam tanah.
b. Lumut Daun (Musci)
Lumut daun telah mempunyai batang, daun, dan akar rhizoid
2. Paku-pakuan (Pteridophyta)
Tumbuhan paku sudah memiliki batang, daun, dan akar. Pada daunnya terdapat sorus yang merupakan kumpulan kotak spora yang dibungkus indusium. Sorus (sori kalau banyak) menempel di daun berbentuk bulatan berwarna kuning/cokelat. Tumbuhan paku bersifat epifit yaitu menempel pada pohon, tapi tidak merugikan karena yang diserap adalah bahan mentah. Perkembangbiakan tumbuhan paku secara kawin dan tak kawin yang disebut pergiliran keturunan.
Pergiliran tumbuhan paku yaitu spora yang telah masak jatuh pada tempat yang cocok dan tumbuh menjadi protalium; protalium menghasilkan anteridium sebagai penghasil spermatozoid (sel kelamin jantan) dan arkegonium sebagai penghasil sel telur (sel kelamin betina); pembuahan antara ovum dan spermatozoid menghasilkan zigot; zigot tumbuh menjadi sporogonium; sporogonium dewasa menghasilkan spora dalam bentuk sporangium (kotak spora). Berdasarkan proses pergiliran keturunan ini maka tumbuhan paku disebut sporofit (penghasil spora) dan protalium disebut gametofi t (sebagai penghasil sel kelamin).
Kingdom tumbuhan paku dibagi menjadi empat kelas yaitu sebagai berikut.
a. Paku lumut (Psilopitinae). Paku lumut menyerupai tumbuhan lumut daun, cara hidup sebagian besar epifit. Contoh: Psilotumnudun.
b. Paku ekor kuda (Equisetinae). Batang tumbuhan ini terdapat dalam tanah, cabang beruas-ruas, daun fertil menghasilkan spora. Contoh: Equisetum sylvaticum.
c. Paku kawat (Lycopidinae). Tubuh paku kawat seperti rambut atau kawat, habitat di daerah pegunungan.
d. Paku benar (Filicinae). Tumbuhan ini dapat hidup dimana-mana, sorus terdapat pada daun, yaitu di ujung daun, tepi daun, dan tersebar di permukaan daun. Contoh: Semanggi, Suplir.
3. Tumbuhan berbiji (Spermatophyta)
Kingdom Spermatophyta adalah tumbuhan yang menghasilkan biji yang digunakan sebagai alat perkembangbiakan. Tumbuhan berbiji didasarkan pada letak bakal biji terbagi dalam dua kelompok yaitu tumbuhan berbiji terbuka dan tumbuhan berbiji tertutup
a. Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka)
Tumbuhan berbiji terbuka adalah tumbuhan yang bakal bijinya tidak terlindungi oleh daun buah, tetapi menempel pada daun buah. Ciri-ciri kelompok tumbuhan ini yaitu: memiliki akar tunggang; daun berbentuk seperti jarum kecil tebal dan tipis lebar; alat kelamin jantan dan alat kelamin betina disebut strobilus yang mengandung sporangia.
Tumbuhan berbiji terbuka memiliki beberapa kelas yaitu sebagai berikut.
1) Cycadinae
Kelas Cycadinae menyerupai pohon palem, sedikit cabang, daun menyirip. Contoh: Cycas rumphii (Pakis haji)
2) Gnetinae
Kelas Gnetinae batangnya berkayu, bercabang, dan berdaun tunggal. Contoh: Gnetumgnemon (Melinjo)
3) Coniferinae
Kelas Coniferinae merupakan tumbuhan semak, tajuk berbentuk kerucut, daun berbentuk jarum. Con toh: Pinus merkusii (Pinus/tusan).
Beberapa manfaat tumbuhan berbiji terbuka: sebagai bahan baku pembuatan kertas (misal batang pinus dan batang melinjo); pelarut cat (yaitu getah pinus berupa mi nyak terpentin); bahan makanan (yaitu melinjo); dan sebagai tanaman hias (yaitu pakis haji).
b. Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup)
Tumbuhan berbiji tertutup adalah tumbuhan yang bakal bijinya tersimpan dalam daun buah. Ciri-ciri kelompok tumbuhan ini yaitu: akar, batang, dan daun sudah dapat dibedakan dengan jelas; alat perkembangbiakan berupa bunga; susunan daun menyirip, menjari, dan sejajar; bakal biji tersimpan dalam daun buah; terjadi pembuahan ganda yaitu: peleburan sel spermatozoid dengan sel telur menghasilkan zigot atau biji; dan peleburan sel spermatozoid dengan inti kandung lembaga sekunder menghasilkan cadangan makanan.
Tumbuhan berbiji tertutup terbagi dalam dua kelas yaitu sebagai berikut.
1) Dicotyledoneae atau dikotil
Ciri-ciri tumbuhan dikotil adalah: biji berkeping dua; memiliki akar tunggang; batang bercabang; daun tersebar berhadap-hadapan; tulang daun menyirip atau menjari; kelopak bunga berjumlah kelipatan 2, 4, atau 5; biji memiliki dua daun lembaga.
Tumbuhan dikotil mempunyai beberapa suku yaitu sebagai berikut.
a) Suku kacang-kacangan (Papilonaceae)
Suku ini memiliki mahkota bunga berbentuk kupu-kupu; buah berbentuk polong; pada akar sering ditemukan adanya bintil-bintil akar. Contoh: Sesbaniagrandiflora (turi), Arachis hypogea (kacang tanah), Vigna sinensis (kacang panjang).
b) Suku terung-terungan (Solanaceae)
Suku ini memiliki bunga berbentuk bintang, terompet, lapisan dalam buah berair atau berdaging. Contoh Solanum melongena (terong), Solanum tuberosum (kentang), Solanum lycopersicum (tomat), Capsicum annum (Lombok).
c) Suku getah-getahan (Euphorbiaceae)
Tumbuhan kelompok ini bila dilukai tubuhnya akan mengeluarkan getah berwarna putih.Contoh: Ricinus communis (jarak), Hevea brasiliensis (karet), Manihot utilissima (ubi kayu).
2) Monocotyledoneae atau monokotil
Ciri-ciri tumbuhan monokotil adalah: biji berkeping satu; memiliki akar serabut; batang tidak bercabang; daun berseling; tulang daun sejajar dan berbentuk pipa; kelopak bunga berjumlah kelipatan tiga; biji memiliki satu daun lembaga.
Tumbuhan monokotil mempunyai beberapa suku yaitu sebagai berikut.
a) Rumput-rumputan (Gramineae)
Contoh: Padi, Jagung, Tebu, Rumput Gajah, Rumput Teki.
b) Bawang-bawangan (Liliaceae)
Contoh: Bawang Merah, Bawang Putih
c) Pisang-pisangan (Musaceae)
Contoh: Pisang Raja, Pisang Ambon, Pisang Mas
d) Pinang-pinangan (Palmae)
Contoh: Kelapa, Kelapa Sawit
E. Animalia
Animalia merupakan kelompok hewan, kelompok ini yang hidup di muka bumi memiliki banyak ragam, dari sisi ukuran ada yang sangat kecil dan ada juga yang sangat besar. Pengelompokan hewan yang didasarkan pada keberadaan ruas tulang belakang pada tubuhnya dibagi dua kelompok yaitu kelompok hewan yang tidak memiliki ruas tulang belakang (avertebrata) dan kelompok hewan yang memiliki ruas tulang belakang (vertebrata).
1. Hewan yang Tidak Memiliki Ruas Tulang Belakang (Avertebrata)
Kelompok hewan ini dibagi lagi menjadi delapan kelompok, yaitu sebagai berikut.
a. Hewan Bersel Satu (Protozoa)
Hewan ini memiliki tubuh hanya satu sel sehingga disebut bersel satu. Karena tidak bisa memproduksi makanan sendiri maka hidupnya menumpang pada makhluk hidup lain sebagai parasit. Hewan ini bergerak menggunakan kaki semu, atau bulu cambuk, atau bulu getar. Perkembangbiakan dengan membelah diri (tak kawin) dan konjugasi (kawin).
b. Hewan Berongga (Coelenterata)
Hewan ini hidupnya di air, tubuhnya berongga, memiliki tentakel untuk menangkap makanan dan alat peraba, bentuk tubuh yaitu polip (menempel) atau medusa (melayang-layang di air).
c. Hewan Berpori (Porifera)
Hewan ini hidup di air, permukaan tubuh seluruhnya berpori-pori, memiliki rangka dari zat tanduk.
d. Cacing (Vermes)
Tubuh cacing memiliki tubuh yang berbeda-beda, berdasarkan bentuk tubuh cacing dibedakan dalam tiga kelompok, yaitu sebagai berikut.
1) Cacing pipih (Platyhelminthes)
Cacing ini hanya memiliki satu lubang yaitu mulut untuk memasukkan makanan dan mengeluarkan sisa makanan, tidak mempunyai ringga dan anus. Contoh: Cacing Hati dan Cacing Pita.
2) Cacing gilig (Nemathelminthes)
Tubuh cacing ini bulat panjang, tidak bersegmen, memiliki mulut dan anus, berkembang biak secara kawin. Contoh: Cacing perut, Cacing kremi, dan Cacing tambang.
3) Cacing gelang (Annelida)
Tubuh cacing ini beruas-ruas tersusun seperti cincin, memiliki mulut dan anus, terdapat rongga badan antara kulit badan dan dinding. Contoh: Cacing Tanah, Lintah, dan Pacet.
e. Hewan Lunak (Mollusca)
Tubuh hewan ini lunak banyak mengandung lender, ter bung kus oleh mantel, cangkang tersusun dari zat kapur. Hewan ini dibagi dalam tiga kelompok berikut.
1) Siput (Cephalopoda)
Siput ketika di darat bernapas dengan paru-paru, dan ketika di air bernapas dengan insang. Siput bergerak menggunakan otot perut sambil mengeluarkan lender dari dalam tubuh untuk mempermudahgerakan. Siput termasuk hewan hermafrodit artinya memiliki dua alat kelamin dalam satu tubuh jantan dan betina, tetapi tidak melakukan pembuahan sendiri.
2) Kerang (Polecypoda)
Jika diperhatikan tubuh kerang dilapisi dua cangkang yang dihubungkan dengan engsel sehingga dapat membuka dan menutup.
Cangkang terdiri dari tiga bagian yaitu lapisan luar (periostrakum), lapisan tengah (pris matik), dan lapisan dalam (mutiara). Bila ada benda asing masuk dalam mantel, maka kerang akan melapisi benda asing tersebut dan terbentuklah mutiara.
3) Cumi-cumi (Gastropoda)
Cumi-cumi hidup di laut, melindungi diri dari serangan musuh dengan menggunakan tinta. Pada mulutnya terdapat delapan tentakel pendek untuk memegang mangsa dan dua tentakel panjang untuk perkawinan. Contoh: Cumi-cumi, Gurita.
f. Hewan Berbuku-buku (Arthropoda)
Tubuh hewan ini terdiri atas kepala, dada, dan perut. Memiliki indra yang peka terhadap terhadap sentuhan panas, bau-bauan, matanya merupakan mata majemuk yaitu terdiri atas beribu-ribu mata kecil yang berbentuk segi enam disebut mata faset.
Hewan ini dibedakan dalam empat kelompok sebagai berikut.
1) Serangga (Insecta)
Tubuh serangga terdiri dari kepala, dada, dan perut. Susunan saraf tangga tali yaitu terdiri atas simpul-simpul saraf yang saling berhubungan. Pernafasan dengan sis tem trakea yaitu pembuluh udara yang bermuara pada stigma. Serangga mengalami metamorfosis sempurna yaitu telur-larva-kepompong-dewasa dan metamorfosis tidak sempurna yaitu telur-nimfa-dewasa.
2) Laba-laba (Arachnoidea)
Tubuh laba-laba terdiri dari kepala dada yang menyatu, dan perut berbuku-buku yaitu berlapis-lapis. Pada kepala terdapat empat pasang kaki, memiliki sepasang mata besar dan beberapa mata kecil. Pernafasan menggunakan paru-paru. Contoh: Laba-laba Rumah, Kalajengking, Kutu, dan Caplak.
3) Udang-udangan (Crustaceae)
Tubuh udang-udangan terdiri dari kepala dada yang menyatu, dan perut. Pada kepala terdapat dua pasang antena panjang dan pendek. Memiliki lima pasang kaki. Contoh: Udang, Ke piting, dan Rajungan.
4) Lipan (Myriapoda)
Tubuh lipan terdiri dari kepala dan perut yang beruas-ruas, setiap ruasnya terdapat satu pasang kaki. Bernafas dengan trakea. Contoh: Kelabang, Kaki seribu.
g. Hewan Berkulit Duri (Echinodermata)
Tubuh hewan ini diselimuti dengan kulit duri, terdapat lempeng dari zat kapur, bergerak menggunakan kaki ambulakral yang merupakan tabung dengan alat pengisap yang digunakan untuk melekat di dasar air. Alat pencernaan yaitu mulut, usus, dan anus. Alat pernafasan menggunakan insang yang tersebar di seluruh permukaan tubuh. Mempunyai daya regenerasi yaitu kemampuan untuk menumbuhkan kembali bagian tubuh yang terputus. Perkembangbiakan secara kawin. Sistem syaraf menyebar ke seluruh tubuh. Contoh: Bintang Laut, Teripang, dan Landak Laut.
2. Hewan yang Memiliki Ruas
Tulang Belakang (Vertebrata) Kelompok hewan ini dibagi lagi menjadi lima kelompok, yaitu sebagai berikut.
a. Ikan (Pisces)
Ikan hidup di air bernafas menggunakan insang. Beberapa organ seperti sirip berfungsi untuk menentukan arah gerak, gurat sisi untuk mengetahui tekanan air. Ikan termasuk hewan berdarah dingin (poikiloterm) yaitu suhu tubuh disesuaikan dengan lingkungan. Perkembangbiakan dengan cara bertelur yang dibuahi di luar tubuh atau disebut dengan pembuahan eksternal. Contoh: Ikan Lele, Ikan Patin, Ikan Mujair, Ikan Tongkol, Ikan Salem, dan Ikan Gurami.
b. Amfibi (Amphibia)
Hewan ini dinamai amfibi karena hidup di dua alam yaitu di air dan di darat, sehingga alat pernafasannya juga ada dua yaitu insang dan paru-paru. Seperti pada ikan, hewan amfibi juga termasuk hewan berdarah dingin (poikiloterm) yaitu suhu tubuh disesuaikan dengan lingkungan. Contoh: Katak Hijau, Katak Pohon, dan Salamander.
c. Reptil (Reptilia)
Hewan ini berkulit keras, kering, dan bersisik, pada ular sisiknya mengelupas saat ganti kulit. Reptil juga berdarah dingin (poikiloterm). Perkembangbiakan dengan bertelur yang dibuahi di dalam tubuh betina (pembuahan internal). Contoh: Kadal, Ular, dan Buaya.
d. Burung (Aves)
Hewan burung diseliputi dengan bulu yang berfungsi untuk terbang dan melindungi tubuh, tulangnya berongga sehingga ringan. Burung termasuk hewan berdarah panas (homoioterm) yaitu suhu tubuh tetap. Perkembangbiakan dengan bertelur yang dibuahi di dalam tubuh betina (internal). Contoh: Burung Merpati, Burung Pipit, Burung Gelatik, Burung Gereja, Burung Kutilang, dan Burung Walet.
e. Hewan Menyusui (Mammalia)
Hewan menyusui mempunyai kelenjar susu, perkembangbiakan dengan melahirkan anak, bernafas dengan paru-paru. Hewan menyusui berdarah panas (homoioterm) yaitu suhu tubuh tetap. Hewan ini ada yang hidup di darat misal: Tikus, Marmut, Tupai, Kalong, Kampret, Monyet, Orang Utan, dan lain-lain. Ada juga yang hidup di air misal: Lumba-lumba, Mammalia Paus