Radiasi Di Sekitar Kita

 
Radiasi Di Sekitar Kita

{getToc} $title={Daftar Isi}


Radiasi Di Sekitar Kita

A. Sumber Radiasi

Radiasi adalah pemancaran dan perambatan gelombang yang membawa tenaga melalui ruang atau antara, misalnya pemancaran dan perambatan gelombang elektromagnetik, gelombang bunyi. Dalam bahasa sederhananya, radiasi bisa juga disebut penyinaran. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa radiasi bukan hanya radiasi nuklir, tetapi juga radiasi lain seperti gelombang radio, gelombang televisi, pancaran sinar matahari dan lain-lain. Banyak orang beranggapan bahwa kata radiasi hanya terkait dengan reaktor nuklir atau bom atom. 

Yang tidak banyak diketahui sesungguhnya adalah bahwa alam di sekitar kita juga merupakan pemancar radiasi, bahkan merupakan sumber radiasi satu-satunya bagi orang yang tidak bekerja dengan reaktor nuklir atau tidak terkena radiasi dari tindakan medis. Tanpa kita sadari tubuh kita sesungguhnya juga terkena radiasi setiap hari. 

Sumber radiasi alami bersumber dari benda langit dalam tata surya dalam bentuk partikel berenergi tinggi (radiasi kosmis), sinar matahari, unsur radioaktif pada kulit bumi yang sudah ada sejak adanya bumi, serta makanan, minuman dan udara yang kita hirup. Bahkan tubuh manusia juga mengandung zat radioaktif, yaitu karbon-14, potasium-40, dan polonioum-210. Walau tidak terlihat secara kasat mata, tetapi radiasi ada di sekitar kita. Dalam jumlah yang tepat, radiasi bermanfaat. Tapi dalam jumlah yang besar dan cepat terlepas di udara, akibatnya mematikan. Ada dua tipe radiasi, yakni :

1. Radiasi non-ion

Ini adalah jenis radiasi yang dipancarkan melalui "gelombang", misalnya gelombang suara, radio, atau ultraviolet. Radiasi ini juga yang membuat benda-benda seperti ponsel, radio, microwave, dan mesin ultrasound bekerja.

Radiasi non-ion memiliki spektrum elektromagnetik yang rendah. Walau dalam jumlah besar bisa berbahaya, tetapi radiasi tipe ini tidak bisa mengubah kimia molekul pada manusia atau benda.

2. Radiasi ion

Beberapa sumber radiasi ion alami adalah cahaya kosmik dari matahari dan bintang, serta elemen dalam tanah. Sementara yang buatan manusia misalnya alat rontgen dan CT-scan, atau terapi radiasi untuk pengobatan kanker. Radiasi tipe ini tergolong berfrekuensi tinggi dan memiliki kekuatan yang cukup untuk membelah atom dan mengubah kimia molekul. Pada manusia, dosis tinggi radiasi ion akan mengubah DNA yang bermanfaat dalam terapi kanker, tapi juga berbahaya jika dosisnya tidak diatur.

B. Dampak Radiasi Bagi Tubuh Kita

Salah satu contoh sumber radiasi disekitar kita yang tidak disadari sebenarnya sangat mempengaruhi tubuh kita adalah pemakaian telepon seluler. Tingginya frekuensi pemakaian telepon seluler dikhawatirkan akan menimbulkan dampak yang tidak baik bagi tubuh kita. Ponsel menggunakan gelombang elektromagnetik dalam mengirim dan menerima pesan. Gelombang elektromagnetik ini dapat menyebabkan pemanasan pada jaringan tubuh. Jaringan tubuh dipanaskan oleh rotasi dari molekul polar yang disebabkan oleh medan elektromagnetik. Pada saat seseorang sedang menelepon dengan ponsel, efek pemanasan ini akan terjadi pada permukaan kepala dan mengakibatkan kenaikan suhu. Otak memiliki kemampuan untuk membuang kelebihan panas melalui sirkulasi darah. Namun, kornea mata tidak memiliki pengaturan suhu dan dari percobaan pada kelinci, ditemukan bahwa radiasi ponsel dapat menyebabkan katarak. 

Berikut dibawah ini adalah beberapa cara yang disarankan agar tubuh kita mampu mempertahankan diri dari pengaruh radiasi penggunaan telepon seluler, diambil dari sumber bacaan:

1. Aktifkan speaker. Menggunakan speaker saat berbicara akan mengurangi energi atau tingkat kekuatan radiasi ponsel. Semakin jauh Anda dari antena ponsel, semakin rendah sinyalnya. Kabel headset pada banyak ponsel juga bisa bertindak sebagai antena, sehingga dapat mengirimkan sejumlah radiasi elektromagnetik ke kepala anda.

2. SMS-an saja. Bila hobi Anda SMS-an, ini saatnya Anda memaksimalkan hobi Anda. Mengirim teks membatasi durasi paparan radiasi, dan menjaga jarak ponsel dari kepala dan tubuh kita. Namun perhatikan juga, pria sebaiknya tidak SMS-an sambil memangku ponsel. Jumlah studi yang menemukan kerusakan vitalitas dan motilitas (sperma yang dapat bergerak sendiri secara spontan) sperma dilaporkan meningkat. Bisa jadi, hal ini pun tak akan baik pengaruhnya pada rahim.

3. Pilih offline mode. Saat ponsel tidak digunakan, biasakan untuk mematikannya. Atau, atur menjadi offline, stand alone, atau flight mode, yang akan mematikan transmitternya namun masih memungkinkan Anda untuk menggunakan ponsel. Pokoknya, membuka aplikasi lain kecuali menelepon dan browsing internet. 

4. Dari kuping kiri ke kuping kanan. Bila ada kondisi yang mengharuskan Anda menelepon, cobalah memindahkan ponsel dari telinga kiri ke telinga kanan berulang kali. Hal ini bisa membatasi paparan pada satu sisi kepala saja, yang sering dikaitkan dengan meningkatnya risiko tumor otak dan kanker kelenjar ludah pada telinga yang sering digunakan untuk mendengarkan ponsel.

5. Hindari ruang sempit. Saat berada di lift, kereta, atau mobil, sebaiknya tak usah sering-sering menelepon. 

6. Perhatikan sinyalnya. Jangan menggunakan ponsel ketika sinyalnya lemah, atau ketika Anda sedang berkendara di dalam mobil yang melaju sangat cepat (kereta api juga termasuk). Hal ini secara otomatis akan memicu kekuatan sinyal hingga maksimum, karena ponsel berusaha terhubung ke antena relay yang baru.

7. Jangan lama-lama. Menelepon sebaiknya tidak usah terlalu lama. 

8. Kurangi bermain-main dengan smartphone. Perangkat tersebut menghasilkan emisi yang lebih tinggi daripada ponsel, karena mereka bergantung pada energi dari baterai untuk melakukan aktivitas e-mail, koneksi internet, dan mendisplay warna.

9. Jauhkan ponsel ketika belum tersambung. Setelah menekan tombol nomor ponsel teman Anda, jangan langsung mendekatkan ponsel ke telinga. Saat itu, ponsel itu sedang berusaha terkoneksi, dan sedang mengirimkan sinyalnya yang terkuat. 

10. Jangan mengantungi ponsel. Dalam suatu penelitian, ditemukan bahwa pria yang membawa pon selnya di dalam saku celana cenderung memiliki jumlah sperma yang 25 persen lebih rendah dibandingkan dengan kelompok pria lain yang tidak menyimpan ponselnya di saku celana. Bagian lain dari tubuh menyerap radiasi pada intensitas yang berbeda, dan jaringan testikular kemungkinan juga lebih mudah diserang.

11. Jangan meletakkan ponsel di tempat tidur. Anda memang membutuhkan alarm pada ponsel untuk membantu Anda bangun pagi. Tetapi, jangan meletakkan ponsel di dekat posisi kepala Anda. Medan elektromagnetik bisa mengurangi produksi melatonin pada tubuh, dan penyapu radikal bebas yang dapat melindungi sel-sel tubuh Anda dari kerusakan DNA. Seperti Anda tahu, kerusakan DNA dapat meningkatkan risiko kanker dan penyakit lain.

Post a Comment

To be published, comments must be reviewed by the administrator.

Previous Post Next Post