Dampak Rotasi dan Revolusi Bumi

 
Dampak Rotasi dan Revolusi Bumi

{getToc} $title={Daftar Isi}


Dampak Rotasi dan Revolusi Bumi

A. Rotasi dan Revolusi Bumi

Coba perhatikan, mulai dari pagi sampai dengan malam hari dalam beberapa hari. Kita mengalami pergantian siang dan malam lukisan bintang-bintang di langit yang senantiasa berganti-ganti, adanya pergantian musim, bulan berubah-ubah bentuknya, adanya peristiwa gerhana, dan lain-lain. Namun sering kali kita tidak pernah menyadari bahwa semua itu merupakan akibat dari sebuah pergerakan bumi kita. Supaya kita dapat memahami peristiwa tersebut, mari kita cermati uraian di bawah ini:

1. Rotasi Bumi

Gerak rotasi bumi merupakan pergerakan bumi mengitari porosnya sendiri. Gerak ini dengan arah negatif atau timur, yaitu dari barat ke timur. 

Akibat Rotasi Bumi

Ada enam peristiwa yang diakibatkan oleh gerak rotasi Bumi ini yaitu: 

a. Peredaran semu harian benda langit

Setiap hari kita mengamati peredaran Matahari dan benda-benda langit melintas dari timur ke barat. Pergerakan Matahari dan benda-benda langit dari timur ke barat disebut sebagai peredaran semu harian benda langit. Ini karena pergerakan yang kita amati bukan semata-mata disebabkan oleh pergerakan Matahari dan benda-benda langit tersebut, melainkan disebabkan oleh rotasi Bumi dari arah barat ke timur.

b. Pergantian siang dan malam

Belahan Bumi yang terkena sinar matahari mengalami siang, sebaliknya yang tidak terkena sinar matahari mengalami malam. Karena Bumi berotasi terus menerus dari barat ke timur, maka setengah bagian Bumi yang terkena sinar Matahari selalu bergiliran. Dengan kata lain, pada suatu tempat dalam sehari selalu terjadi pergantian siang dan malam.

c. Perbedaan waktu

Garis bujur adalah garis khayal yang sejajar dengan garis tengah kutub. Perbedaan waktu bergantung pada derajat garis bujurnya. Tempat-tempat yang berbeda bujur 1° akan berbeda 4 menit (360° = 1440 menit) atau berbeda 1 jam dalam 15° garis bujur (360° = 24 jam). Pembagian waktu berdasarkan garis bujur ditetapkan pada acuan garis bujur 0° yang berada di kota Greenwich. Setiap garis bujur yang jauhnya 15°, di sebelah barat akan lebih lambat 1 jam sedangkan di sebelah timur akan lebih cepat 1 jam. Waktu pada bujur standar dinamakan waktu standar atau waktu lokal. Waktu yang ditunjukkan oleh bujur standar yang lebih ke barat lebih kecil daripada waktu yang ditunjukkan oleh bujur standar yang lebih ke timur. Batas penanggalan internasional ialah tempat-tempat yang terletak pada bujur 180°, di mana tempat di timur dan di barat bujur ini akan berbeda waktu satu hari.

d. Perbedaan percepatan gravitasi di permukaan Bumi

Akibat rotasi Bumi, garis tengah khatulistiwa lebih besar daripada garis tengah kutub. Ini menyebabkan percepatan gravitasi di permukaan Bumi berbeda-beda. Karena percepatan gravitasi atau g berbanding terbalik dengan radius R2, maka percepatan gravitasi di ekuator (khatulistiwa) akan lebih kecil daripada percepatan gravitasi di kutub. Jadi, jika kita bergerak dari khatulistiwa menuju kutub, maka percepatan gravitasi akan semakin besar.

e. Pembelokan arah angin 

Arah angin tidak persis searah dengan arah gradien tekanan, yaitu dari daerah isobar tekanan tinggi ke isobar tekanan rendah Ini disebabkan oleh adanya efek gaya Coriolis pada angin. Gaya Coriolis bukanlah gaya sebenarnya melainkan gaya semu yang timbul akibat efek dua gerakan, yaitu: 1) gerakan rotasi Bumi dan; 2) gerakan benda relatif terhadap permukaan Bumi.

2. Revolusi Bumi

Revolusi bumi yang dimaksud adalah pergerakan planet- planet (termasuk bumi) dalam mengelilingi pusat tata surya, yakni matahari. Revolusi bumi juga sering disebut sebagai kegiatan Bumi dalam mengorbit matahari (baca: bagian- bagian matahari). Waktu yang dihabiskan bumi dalam sekali mengitari matahari ini kita sebut sebagai satu tahun. Sehingga adanya penanggalan hingga tahunan ini dikarenakan adanya revolusi planet Bumi. Tidak hanya bumi yang melakukan revolusi, namun juga planet- planet yang lainnya, dan bahkan benda- benda langit seperti bintang- bintang dan asteroid juga melakukan revolusi terhadap matahari. 

Akibat Revolusi Bumi

Revolusi bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari. Bumi mengelilingi matahari pada orbitnya dalam sekali tempuh selama 365¼ hari. Waktu 365¼ hari atau satu tahun surya disebut sebagai kala revolusi bumi. Revolusi Bumi merupakan peristiwa tata surya yang sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup makhluk hidup yang ada di bumi. Beberapa akibat adanya revolusi bumi antara lain:

a. Terjadinya gerak semu matahari

Gerak semu matahari merupakan posisi matahari yang berubah- ubah karena posisinya yang berganti. Gerak semu matahari juga disebut sebagai gerak semu tahunan matahari. Sebenarnya, gerak semu tahunan matahari merupakan pergeseran posisi matahari ke arah belahan bumi utara yang umumnya terjadi pada tanggal 22 Desember hingga 21 Juni. Serta dari belahan bumi utara menuju ke belahan bumi selatan, yang terjadi pada tanggal 21 Juni hingga 21 Desember. Peristiwa ini dinamakan sebagai gerak semu matahari, karena sebenarnya yang bergerak bukanlah matahari, melainkan Bumi yang melakukan revolusi dengan sumbu rotasi yang miring.

b. Terjadinya perbedaan waktu siang dan malam

Akibat dari adanya revolusi bumi adalah terjadinya perbedaan waktu antara siang dan malam. Sebenarnya terjadinya siang dan malam ini adalah akibat rotasi Bumi (yakni perputaran Bumi pada porosnya), namun revolusi bumi juga berpengaruh terhadap perbedaan waktu atau lamanya siang dan juga malam. Perbedaan lama waktu siang dan malam ini terjadi sebagai akibat dari kombinasi antara revolusi bumi dan kemiringan sumbu bumi terhadap bidang ekliptika. Keadaan yang demikian ini sangat jelas terlihat ketika kita berada di sekitar kutub bumi, yakni kutub utara maupun kutub selatan. Perbedaan waktu atau lamanya siang dan malam ini dibagi menjadi tiga bagian waktu atau periode, yakni 21 Maret – 23 Desember, 23 September – 21 Maret, dan 21 Maret – 23 September.

c. Terjadinya perubahan musim di Bumi

Dampak atau akibat dari revolusi bumi yang selanjutnya adalah terjadinya perubahan musim di bumi. Jadi, adanya musim yang berbeda- beda di bumi ini tidak lain adalah akibat adanya revolusi Bumi. Kita tahu bahwa di belahan bumi utara dan belahan bumi selatan mempunyai empat musim, yakni musim panas, musim gugur, musim dingin dan musim semi. Keempat musim tersebut datang silih berganti secara beraturan.

d. Adanya rasi bintang yang tampak berbeda di setiap bulannya

Dampak atau akibat adanya revolusi bumi yang selanjutnya adalah terlihatnya rasi bintang yang berbeda- beda setiap bulannya. Beberapa manfaat adanya rasi bintang yaitu untuk penunjuk arah, sebagai penanda pergantian musim.

e. Penetapan kalender masehi

Akibat adanya revolusi bumi yang selanjutnya adalah adanya penetapan kalender masehi. Satuan terbesar dalam penanggalan ini adalah tahun. Satu tahun masehi periodenya adalah satu kali revolusi Bumi, yakni sekitar 365 hari. 

B. Gerhana Matahari

Gerhana matahari adalah kejadian dimana matahari tertutup oleh bulan karena pada saat itu posisi matahari, bulan, dan bumi berada pada satu garis lurus. Sehingga ketika gerhana matahari tersebut terjadi, maka kondisi bumi akan gelap gulita. Meskipun gerhana matahari ini terjadi pada pagi hari, siang hari atau sore hari, namun kondisi bumi akan seperti malam hari karena tidak adanya cahaya matahari yang menyinari bumi

Syarat terjadinya gerhana matahari secara umum adalah ketika posisi Matahari – Bulan – Bumi berada pada satu garis lurus. Dengan demikian bulan yang ukurannya lebih kecil menimbulkan bayangan cahaya yang akhirnya jatuh ke sebagian permukaan Bumi sehingga bagian bumi tersebut menjadi gelap gulita seperti malam hari.

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai proses terjadinya gerhana matahari total, berikut merupakan point-point penjelasannya:

  • Terjadinya gerhana matahari total dimulai ketika posisi matahari, bulan dan bumi berada pada satu garis lurus secara berturut- turut. Posisi ini bisa terjadi karena bumi dan bulan sama- sama melakukan revolusi yaitu mengelilingi matahari sebagai pusat dari tata surya.
  • Setelah berada di satu garis lurus maka bagian belakang bulan/ yang tidak terkena sinar matahari akan membentuk bayangan yang terdiri dari dua jenis yaitu bayangan inti yang gelap (umbra) dan bayangan samar- samar (penumbra). Bayangan umbra terdapat tepat di sisi belakang bulan yang bentuknya mengerucut. Sementara penumbra berada di sekitar bayangan umbra dan bentuknya semakin jauh semakin melebar. Biasanya bayangan penumbra lebih luas daripada banyangan umbra.
  • Kemunculan bayangan umbra dan penumbra akan mengenai permukaan bumi kala itu. permukaan yang terkena umbra akan mengalami gerhana matahari total, sementara yang terkena penumbra akan mengalami gerhana matahari sebagian. Karena planet bumi melakukan gerakan rotasi, maka terjadinya gerhana matahari total di suatu daerah akan diawali dengan terjadinya gerhana matahari sebagian terlebih dahulu.

C. Terjadinya Gerhana Bulan

Bulan merupakan satelit bumi dimana keberadaannya selalu mengitari bumi. Gerhana bulan merupakan satu peristiwa yang terjadi dimana kedudukan matahari, bumi, dan bulan berada pada satu garis lurus, sehingga bayangan bumi menutupi sebagian ataupun keseluruhan bulan. Proses terjadinya gerhana bulan ini dimulai saat bumi berada di antara matahari dan juga bulan pada satu garis yang sama. Hal ini mengakibatkan sinar matahari tidak sampai ke bulan karena terhalang oleh bumi.

Gerhana bulan ini bisa terjadi karena pada saat bumi berada di antara matahari dan juga bulan dalam posisi sejajar seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Ketika itu bumi akan menghalangi sinar matahari yang menuju ke bulan, sehingga permukaan bulan akan tertutupi oleh bayangan bumi.

Proses terjadinya gerhana bulan ini lebih lama jika dibandingkan dengan matahari, meskipun perbedaan waktunya hanya beberapa menit saja. Seperti halnya gerhana matahari, proses terjadinya gerhana bulan ini sebagai berikut:

  1. Dimulai ketika bulan yang bersinar terang tiba-tiba tertutup sedikit demi sedikit oleh bayangan hitam. Bayangan hitam tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah bayangan dari bumi sendiri.
  2. Setelah itu lama-kelamaan bulan yang bulat tadi akan tertutup semakin lama semakin banyak hingga bulan hanya terlihat sebagian dan semakin lama bumi akan terlihat menyabit.
  3. Setelah mulai menjadi menyabit, lama- kelamaan bulan akan tampak menghilang karena tertutup penuh oleh bayangan bumi. Ketika saat inilah kita tidak dapat melihat bulan dan bulan seperti menghilang.
  4. Setelah bulan tertutup semua dan tampak seperti menghilang, kemudian kita akan menyaksikan bulan kembali muncul dari arah yang pertama kali bulan itu menghilang. Munculnya bulan ini dimulai dari bentuk bulan tersebut sabit, setelah itu bulan tersebut semakin lama akan semakin kelihatan dan menjadi setengah, dan semakin lama akan semakin utuh sehingga tampak lagi seperti semula.
  5. Itulah beberapa proses terjadinya gerhana bulan ini dari awal hingga akhir. Gerhana bulan sendiri ketika terjadinya akan membutuhkan waktu beberapa menit hingga berjam lamanya. Ketika terjadi gerhana bulan ini masyarakat biasanya akan menyaksikan dari menghilangnya bulan dari bagian sedikit sampai munculnya bulan kembali hingga utuh seperti sedia kala.

D. Terjadinya Pasang Surut Air Laut

Pasang surut dapat diartikan sebagai peristiwa naik dan turunnya permukaan air laut. Penyebab pasang surut yang utama adalah gaya gravitasi bulan dan matahari. Bulan sebagai satelit bumi memiliki gaya gravitasi yang kuat sehingga dapat mempengaruhi gerak air laut yang ada di bumi, begitu juga matahari, meskipun jaraknya cukup jauh, gaya gravitasi matahari juga ikut mempengaruhi pergerakan air laut di bumi. 

Periode pasang surut yang terjadi di seluruh dunia bervariasi, kebanyakan antara 12 jam 25 menit hingga 24 jam 50 menit. Pasang surut air laut merupakan salah satu gerak air laut selain gelombang laut dan arus laut.

Pasang purnama terjadi ketika bumi, bulan dan matahari berada dalam suatu garis lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang sangat tinggi dan pasang rendah yang sangat rendah. Pasang surut purnama ini terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama. Sedangkan Pasang perbani (neap tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari membentuk sudut tegak lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang rendah dan pasang rendah yang tinggi. Pasang surut perbani ini terjadi saat bulan 1/4 dan 3/4. Manfaat pasang surut air laut.

Beberapa manfaat pasang surut air laut adalah sebagai berikut:

1. Memudahkan kapal berlayar dan berlabuh.

Pada saat laut pasang, di dermaga yang dangkal kapal laut dapat berlayar dan berlabuh pada saat pasang.

2. Membuat garam di tepi laut.

Ketika pasang, air laut mengisi petak-petak tempat pembuatan garam. Setelah surut, air laut yang mengandung garam tertinggal dalam petak-petak itu.

3. Persawahan pasang surut.

Saat terjadi pasang, air laut ditampung di saluran-saluran sehingga air lautnya tidak menggenangi persawahan.

4. Pembangkit listrik tenaga pasang surut.

Beda ketinggian air saat pasang surut menghasilkan energi potensial yang dapat diubah menjadi energi untuk menggerakkan turbin.

Post a Comment

To be published, comments must be reviewed by the administrator.

Previous Post Next Post