Rangkuman Lapisan Bumi dan Gunung Api

 
Rangkuman Lapisan Bumi dan Gunung Api

Rangkuman Lapisan Bumi dan Gunung Api

Berdasarkan perkembangan IPTEK, ternyata pengetahuan kita terhadap bumi tidak saja terbatas pada yang tampak pada permukaan bumi saja seperti gunung, lembah, samudera dan lainnya, akan tetapi juga dapat mengungkat lebih jauh lagi tentang fakta bahwa bumi itu tersusun  berlapis-lapis.

Ada tiga lapisan penyusun bumi, yaitu: 1) Kerak Bumi; 2) Mantel/Selimut Bumi, dan, 3) Inti Bumi. 

Pada kerak bumi inilah banyak bebatuan (logam, nan logam dan industri) dan mineral yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Kerak bumi bukanlah lapisan yang utuh melainkan terpecah dalam 7 tujuh blok (lempengan) besar, yaitu:

  1. Lempeng Samudra Pasifik (Lempeng Samudra);
  2. Lempeng Hindia-Australia (Lempeng Campuran);
  3. Lempeng Eurasia (Lempeng Benua); 
  4. Lempeng Afrika (Lempeng Benua); 
  5. Lempeng Amerika Selatan (Lempeng Benua); 
  6. Lempeng Amerika Utara (Lempeng Benua); dan 
  7. Lempeng Antartika (Lempeng Benua). 

Gunung api (lempeng Tektonik), merupakan suatu penampakan permukaan bumi yang berupa tonjolan yang meruncing dan lebih tinggi dari permukaan bumi lainnya setalah mengalami beberapa proses pergerakan lempeng tektonik sejak jutaan tahun lalu hingga sekarang. Dan, gunung api dibentuk pada empat busur yaitu: busur tengah benua, busur tepi benua, busur tengah samudera, dan busur dasar samudera.

Komponen yang membangun gunung api antara lain: 1) Struktur Kawah; 2) Kaldera; 3) Rekahan dan Graben; dan 4) Depresi Vulkano dan Tektonik.

Berdasarkan bentuknya gunung api dibedakan menjadi lima, yaitu: bentuk 1) gunung api perisai; 2) gunung api kubah; 3) Gunung api runcing/Lancip; 4) gunung api lava; dan 5) gunung api kaldera.

Berdasarkan jenis letusan gunung api dapat digolongkan menjadi delapan, yaitu: 1) Gunung Api Stromboli; 2) Gunung Api Hawaaii; 3) Gunung Api Vulkano; 4) Gunung Api Merapi; 5) Gunung Api Perret; 6) Gunung Api Pelee; 7) Gunung Api St. Vincent; dan 8) Gunung Api Surtseyan.

Gempa merupakan salah satu jenis bencana alam yang berkaitan dengan gerakan atau getaran. Dan, gempa bumi adalah serentetan gerakan atau getaran pada kulit bumi yang bersifat tidak abadi dan kemudian menyebar ke segala arah dan memiliki awal dan akhir getaran secara jelas.

Ada lima penyebab terjadinya gempa bumi berdasarkan fenomena alam dan perbuatan manusia, yaitu: 1) gempa bumi akibat runtuhan lubang-lubang interior bumi; 2) gempa bumi akibat tabrakan; 3) gempa bumi akibat letusan gunung api; 4) gempa bumi akibat kegiatan tektonik (geseran lempeng bumi); dan 5) gempa akibat ledakan bawah tanah. 

Tsunami adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal yang berlangsung dengan tiba- tiba. Daya kerusakan yang diakibatkan gelombang ini akan semakin kuat apabila berada di daratan yang dekat dengan pusat gangguan. Tsunami biasanya tidak bencana alam tunggal. Maksudnya, biasanya tsunami tidak datang sendiri dengan tiba- tiba. Namun biasanya ada yang menghantarkan, sehingga terjadilah tsunami. 

Berikut merupakan beberapa peristiwa alam yang menjadi penyebab terjadinya tsunami, antara lain: 1) gempa bumi b awah laut; 2) letusan gunung api bawah laut; 3) terjadinya longsor bawah laut; dan 4) hantaman meteor.

Tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam tanggap darurat bencana, adalah: 1) sebelum terjadi bencana; 2) pada saat terjadi bencana; dan 3) setelah terjadinya bencana.

Post a Comment

To be published, comments must be reviewed by the administrator.

Previous Post Next Post