Organ Pernapasan

 
Organ Pernapasan

{getToc} $title={Daftar Isi}

Organ Pernapasan

Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bernapas, dan bernafas merupakan suatu hal yang sangat penting bagi makhluk hidup karena dengan bernafas, di mana udara yang masuk dalam tubuh digunakan dalam proses metabolisme untuk mendapatkan energi yang berguna bagi kelangsungan hidup dari makhluk hidup. Setiap makhluk hidup tentu mempunyai  sistem pernapasan yang berbeda-beda, baik itu sistem pernapasan pada manusia maupun sistem pernapasan tumbuhan.

Bernapas merupakan proses memasukkan gas oksigen (O2) ke dalam tubuh untuk mengoksidasi zat makanan (mengurai glukosa) sehingga menghasilkan energi yang berguna bagi tubuh manusia dan mengeluarkan gas karbon dioksida (gas sisa metabolisme) ke luar tubuh. Proses bernapas juga biasa disebut juga proses respirasi. 

Di dalam sistem pernapasan manusia kita akan belajar dua hal yaitu yang pertama tentang saluran pernapasan dan yang kedua adalah tentang mekanisme pernapasan.

Berikut organ-organ pernafasan pada manusia, bagian-bagian dan fungsinya:

1. Hidung 

Hidung merupakan organ pernapasan yang paling luar dan yang pertama dilalui oleh udara (oksigen dan gas-gas lain seperti nitrogen, belerang, karbon dioksida serta debu). Bagian hidung terdiri dari lubang hidung, rongga hidung dan ujung rongga hidung. Hidung juga dilengkapi dengan rambut-rambut hidung, indra pembau, selaput lendir dan konka.

Dalam rongga hidung terdapat rambut-rambut hidung berfungsi sebagai alat untuk menyaring debu-debu yang ikut masuk ke dalam hidung bersama dengan udara, makanya lebih aman kalau kita bernafas menggunakan hidung daripada mulut. Sedangkan selaput lendir berfungsi sebagai pelekat debu atau kotoran yang masuk ke hidung dan juga menjaga agar hidung tetap lembab. Indra pembau berfungsi untuk merasakan bau-bau dari lingkungan. Konka berfungsi untuk menghangatkan udara yang masuk ke dalam tubuh.

2. Faring

Udara yang masuk melalui hidung selanjutnya masuk ke dalam tenggorokan melalui faring. Faring adalah hulu kerongkongan yang merupakan percabangan dua saluran. Yaitu antara saluran yang menghubungkan mulut-kerongkongan dan hidung-tenggorokan. Saluran penghubung mulut dengan kerongkongan disebut saluran pencernaan atau orofarings yang berada pada bagian belakang. Sedangkan, saluran penghubung hidung dengan tenggorokan disebut saluran pernapasan atau nasofarings yang berada pada bagian depan.

Fungsi utama faring adalah sebagai saluran pencernaan yaitu membawa makanan masuk ke dalam kerongkongan. Faring juga berperan dalam proses masuknya udara ke dalam pita suara untuk menghasilkan suara. Faring juga menjadikan manusia mungkin untuk bernapas melalui mulut.

3. Tenggorokan

Tenggorokan adalah saluran yang menghubungkan antara hidung dengan paru-paru, sehingga udara yang masuk melalui hidung dapat dialirkan ke dalam paru-paru. Tenggorokan terdiri dari beberapa bagian yang dimulai dari pangkal tenggorokan (laring), batang tenggorokan (trakea), cabang tenggorokan (bronkus), dan anak cabang tenggorokan (bronkiolus).

Tenggorokan memiliki 2 cabang saluran yaitu untuk saluran pernafasan memiliki panjang 12 – 14 cm dan untuk saluran pencernaan. 

Bagian-bagian tenggorokan antara lain:

a. Pangkal Tenggorokan (Laring)

Letaknya tepat pada pangkal tenggorokan, dan panjangnya hanya sekitar 3 - 4 cm. Pada ujung atas laring terdapat sebuah katup epiglotis. Katup epiglotis memiliki berbentuk seperti kerucut terbalik dan sangat tipis yang tersusun dari 9 tulang rawan serta beberapa otot yang menutup pangkal tenggorok pada waktu menelan makanan dan katup akan terbuka ketika kita berbicara atau bernapas.

Dengan demikian, fungsi epiglotis berfungsi sangat penting bagi kita karena dia memiliki klep yang tugasnya mengatur pergantian pertukaran udara pernafasan dan makanan pada persimpangan jalan masuknya makanan dan udara.

Selain epiglotis, terdapat organ lain dari tulang rawan yang membentuk jakun, dan di dalamnya terdapat cairan dan pita suara, sebagai tempat dihasilkannya suara. Pada saat paru-paru mengeluarkan udara, pita suara akan bergetar dan akan terdengar sebagai suara. Dan ketegangan pita suara diatur oleh beberapa otot di dalamnya. Sedangkan cairan berfungsi untuk menangkap debu dan kotoran yang masuk.

b. Batang Tenggorokan (Trakea)

Trakea adalah tabung atau pipa tempat keluar masuknya udara yang panjangnya kira-kira 10 cm, dindingnya tersusun dari cincin-cincin tulang rawan dan selaput lendir yang terdiri atas jaringan epitelium bersilia. Fungsi silia untuk menyaring, menahan dan mengeluarkan benda-benda asing yang masuk ke dalam paru-paru, manakala tidak mampu ditangkap pada cairan dari laring. Sehingga kotoran atau debu yang masuk ke dalam tenggorokan akan didorong oleh silia dan dikeluarkan melalui mulut dengan mekanisme batuk.

c. Cabang Tenggorokan (Bronkus)

Trakea memanjang dari leher ke rongga dada atas dengan susunan sebagian berada di leher dan sebagian di rongga dada. Pada bagian bawah trakea bercabang menjadi dua saluran yang disebut dengan bronkus. Saluran bercabang ke sebelah kiri menuju paru-paru sebelah kiri dan bercabang ke sebelah kanan menuju paru-paru sebelah kanan.

Bronkus tersusun dari tulang rawan hanya saja bentuk bronkus lebih kecil jika dibandingkan dengan trakea. Susunan tulang rawan pada bronkus tidak teratur yaitu berselang-seling antara tulang dan otot.

Bronkus juga berfungsi sebagai penyaring udara tetapi sifatnya hanya sekedar penyaring sekunder, selain itu sebagai tempat untuk masuknya udara ke paru-paru dan keluarnya udara dari paru-paru.

d. Anak Cabang Tenggorokan (Bronkiolus)

Bronkiolus merupakan percabangan dari bronkus dan cabang-cabangnya lebih halus. Fungsi utama bronkiolus adalah menghubungkan bronkus dengan alveolus dan untuk mengatur banyaknya udara yang didistribusikan ke paru-paru melalui mekanisme dilatasi (melebar) dan konstriksi (menyempit).

Banyaknya bronkiolus di dalam paru-paru akan sama dengan jumlah lobus di dalam paru-paru kiri dan kanan. Paru-paru kanan memiliki 3 lobus berarti jumlah bronkiolus pada paru-paru sebelah kanan ada 3 buah dan paru-paru sebelah kiri memiliki 2 lobus berarti jumlah bronkiolus pada paru-paru sebelah kiri ada 2 buah.

Bronkiolus bercabang menjadi saluran yang semakin halus, semakin kecil dan dindingnya semakin tipis. Berbeda dengan bronkus, dinding bronkiolus tidak tersusun dari tulang rawan lagi. 

4. Paru-paru (Pulmo)

Paru-paru merupakan organ paling vital dan besar yang ada dalam sistem pernapasan manusia, yang letaknya berada di dalam rongga dada tepatnya diatas diafragma. Diafragma adalah pembatas antara rongga dada dan rongga perut. Sekat ini nantinya akan berguna bagi proses memasukkan udara ke paru-paru (inspirasi) dan mengeluarkan udara dari paru-paru (ekspirasi).

Paru-paru ada 2 yaitu paru-paru sebelah kanan dan paru-paru sebalah kiri, ukuran paru-paru sebelah kanan lebih besar jika dibandingkan paru-paru sebelah kiri, hal ini dikarenakan paru-paru kanan mempunyai 3 lobus dan sebelah kiri mempunyai 2 lobus. di dalam paru-paru terdapat organ pernapasan lainnya, seperti bronkiolus, alveolus dan pembuluh darah. 

Paru-paru dibungkus oleh sebuah dua selaput tipis yang biasa disebut pleura. Lapisan luar pleura melekat pada rongga dada dan pleura bagian dalam melapisi paru-paru untuk menggabungkan organ-organ di dalam paru-paru. Di antara kedua lapisan tersebut terdapat cairan limfa yang akan berfungsi melindungi paru-paru dari gesekan ketika mengambang dan mengempis. Kapasitas maksimal paru-paru menampung udara adalah berkisar sekitar 3,5 liter. 

5. Alveolus

Alveolus terletak pada ujung bronkiolus yang memiliki bentuk gelembung-gelembung kecil yang berisi udara dan banyak sekali jumlahnya, kurang lebih 300 juta dalam paru-paru. Pada gelembung-gelembung ini terjadi proses pertukaran gas oksigen dengan gas sisa metabolisme (karbon dioksida) melalui dinding alveolus. Pertukaran gas terjadi dengan mekanisme difusi (perpindahan suatu zat melalui sebuah selaput atau dinding). Oksigen yang berada dalam alveolus akan diserap oleh pembuluh kapiler dan ditukar dengan gas karbon dioksida. Gas sisa tersebut akan di keluarkan dari dalam tubuh melalui hidung.

Di dalam darah oksigen akan diikat oleh hemoglobin dan selanjutnya akan dialirkan ke seluruh tubuh. Oksigen akan digunakan dalam proses oksidasi zat makanan dan menghasilkan gas sisa berupa karbon dioksida yang juga diikat oleh darah. Darah yang banyak mengandung karbon dioksida akan dialirkan kembali ke paru-paru untuk ditukar dengan oksigen, dan proses tersebut berulang terus menerus.

Setelah mengetahui organ-organ pernafasan pada manusia, selanjutnya mari kita pelajari bagaimana mekanisme pernafasan yang terjadi pada manusia?

Pernapasan secara harfiah berarti pergerakan oksigen (O2) dari atmosfer menuju ke sel dan keluarnya karbondioksida (CO2) dari sel ke udara bebas. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas merupakan gerak reflek yang terjadi pada otot-otot pernapasan.

Reflek bernapas ini diatur oleh pusat pernapasan yang terletak di dalam sumsum penyambung (medulla oblongata). Oleh karena itu seseorang dapat menahan, memperlambat atau mempercepat napasnya, ini berarti bahwa reflek napas juga di bawah pengaruh korteks serebri. Pusat pernapasan sangat peka terhadap kelebihan kadar karbon dioksida dalam darah dan kekurangan oksigen dalam darah (Syaifuddin, 2006).

Proses umum pernafasan manusia adalah sebagai berikut:

Udara masuk lewat hidung → lewat kerongkongan atas → lewat tenggorokan → lewat glottis → lewat trakea → masuk ke bronkus → masuk ke bronkiolus → dan berakhir pada alveolus (di dalam paru-paru) sebagai tempat terjadinya pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida. 

Dan setelah terjadi pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida udara akan dikeluarkan dengan urutan yang kebalikannya.

Proses di atas dapat dibedakan oleh dua kegiatan yaitu:

1. Proses udara masuk (inspirasi)

Pada proses ini otot diafragma berkontraksi (dari melengkung menjadi lurus). Kemudian rongga dada terangkat dan membesar, karena otot antar tulang rusuk berkontraksi. Karena rongga dada mengembang, maka tekanan udara di dalamnya mengecil (tekanan udara dalam lebih kecil dari tekanan udara luar) akibatnya udara luar masuk ke dalam paru-paru.

2. Proses pengeluaran udara (ekspirasi)

Ketika udara di keluarkan, otot diafragma berelaksasi (dari lurus menjadi melengkung), sehingga rongga dada mengecil karena otot antar tulang berelaksasi. Karena rongga dada mengecil maka tekanan udara di dalamnya membesar (tekanan udara dalam lebih besar dari tekanan udara luar) akibatnya udara dikeluarkan atau dilepaskan melalui hidung. 

Sedangkan pada manusia terdapat 2 jenis pernafasan dapat dilakukan, yaitu:

1. Pernafasan Dada

Pernafasan dada terjadi karena kerja otot antar tulang yang berkontraksi, dan prosesnya tetap mengacu pada inspirasi dan ekspirasi.

Proses inspirasi: otot antar tulang berkontraksi, tulang rusuk naik, paru-paru mengembang, rongga dada membesar, tekanan dalam lebih kecil dari tekanan luar sehingga udara masuk ke paru-paru.

Proses ekspirasi: otot antar tulang berelaksasi, tulang rusuk turun, paru-paru menyusut, rongga dada membesar, tekanan dalam lebih besar dari tekanan luar , sehingga udara keluar dari paru-paru ke udara bebas. 

2. Pernafasan Perut

Pernafasan perut terjadi karena kerja otot diafragma dan prosesnya tetap mengacu pada inspirasi dan ekspirasi.

Proses inspirasi: otot diafragma berkontraksi, tulang rusuk naik, rongga dada membesar, tekanan dalam lebih kecil dari tekanan luar sehingga udara masuk ke paru-paru. Proses ekspirasi: otot diafragma berelaksasi, tulang rusuk turun, rongga dada mengecil, tekanan dalam lebih besar dari tekanan luar, sehingga udara keluar dari paru-paru ke udara bebas. 

Sedangkan proses pertukaran gas dalam paru-paru dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Udara yang masuk pada saluran pernapasan atau tractus respiratorius (respiratory tract) yang berawal pada hidung atau mulut dan berakhir pada paru-paru yang berfungsi sebagai tempat lintasan dan tempat pertukaran gas (oksigen dan karbon dioksida).

2. Paru-paru sebagai tempat pertukaran gas (oksigen dan karbon dioksida) dilakukan oleh alveoli (jamaknya alveolus) yang bentuknya gelembung-gelembung kecil yang berisi udara dan jumlahnya sekitar 300 juta.

3. Pertukaran gas (oksigen dan karbon dioksida) terjadi dengan mekanisme difusi (perpindahan suatu zat melalui sebuah selaput atau dinding). Alveoli yang dikelilingi oleh pembuluh kapiler akan menyerap oksigen yang berada dalam alveolus dan ditukar dengan gas karbon dioksida. 

4. Darah yang meninggalkan paru-paru melalui pembuluh kapiler 95% jenuh oksigen akan dibawa ke jantung dan kemudian akan dipompa ke seluruh bagian tubuh untuk proses oksidasi zat makanan dan menghasilkan gas sisa berupa karbon dioksida.

5. Gas sisa berupa karbon dioksida hasil oksidasi zat makanan juga diikat oleh darah. Darah yang banyak mengandung karbon dioksida akan dialirkan kembali ke paru-paru kembali untuk ditukar dengan oksigen, dan gas karbon dioksidanya dikeluarkan ke udara bebas melalui hidung atau mulut. Proses pertukaran gas tersebut akan berulang terus menerus. 

Setelah mempelajari organ pernafasan, mekanisme dan proses pertukaran gas, perlu kita mengetahui dan memahami gangguan-gangguan yang terdapat pada sistem pernapasan manusia serta upaya-upaya menjaga kesehatan sistem pernafasan pada manusia.

Berikut merupakan beberapa gangguan pada sistem pernafasan serta upaya-upaya menjaga kesehatan:

1. Asma

Asma adalah penyakit yang disebabkan oleh alergi atau saluran pernapasan tersumbat rambut/kotoran. Gangguan pada organ pernapasan ini dapat berupa penyempitan saluran pernapasan akibat reaksi terhadap suatu rangsangan tertentu. Penyebab terjadinya serangan asma seperti serbuk sari bunga, debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan olah raga.

Serangan asma dapat dicegah apabila faktor pemicunya diketahui dan bisa dihindari. Misalnya, serangan yang dipicu oleh olah raga dapat dihindari dengan meminum obat sebelum melakukan olah raga.

2. Bronkhitis

Bronkitis adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengan menginfeksi pada saluran pernapasan utama dari paru-paru atau bronkus yang menyebabkan terjadinya peradangan atau inflamasi pada saluran tersebut dan penyakit ini menyebabkan batuk berdahak.

Belum ada obat yang bisa menyembuhkan bronkitis, tapi ada obat yang bisa digunakan untuk meredakan gejala yang muncul. Dan disarankan minum banyak cairan, juga banyak istirahat, dan hindari merokok atau lingkungan dengan banyak perokok di sekitarnya. 

3. Difteri

Difteri adalah infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium. Gejalanya berupa sakit tenggorokan (saat menelan), pembengkakan kelenjar pada leher, masalah pernapasan, cairan pada hidung, ngiler, demam, dan terbentuknya lapisan di amandel dan tenggorokan. Dalam kasus yang parah, infeksi bisa menyebar ke organ tubuh lain seperti jantung dan sistem saraf.

Karena difteri adalah kondisi yang sangat serius, maka yang dilakukan oleh dokter memberi suntikan antitoksin, untuk melawan racun yang dihasilkan oleh bakteri. Sedangkan pada pencegahan dilakukan vaksinasi DPT (Difteri, Tetanus, Pertusis), sebanyak lima kali semenjak bayi berusia 2 bulan (pada usia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, 18 bulan, dan usia 4-6 tahun). Pada anak usia di atas 7 tahun dan orang dewasa vaksinasi akan diulang setiap 10 tahun sekali dengan vaksin Td atau Tdap.

4. Influenza

Influenza atau bisa disebut dengan flu yaitu penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza. Penyakit dapat menular melalui udara ketika penderita sedang bersin. Masa penularan hingga terserang penyakit influenza biasanya memakan waktu 1 sampai 3 hari sejak kontak dengan hewan atau orang yang terkena influensa.

Gejala-gejala umum yang terjadi apabila terkena gangguan pernapasan yang satu ini adalah demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, hidung tersumbat dan mengeluarkan cairan, batuk, lesu serta rasa tidak enak badan. Kasus influensa yang sudah buruk juga dapat mengakibatkan terjadinya pneumonia, yang dapat berujung pada kematian terutama pada anak-anak dan lanjut usia.

Penderita influenza dianjurkan untuk mengasingkan diri atau dikarantina supaya tidak menularkan penyakit hingga mereka merasa lebih sehat. Selain manusia, penyakit ini juga menyerang burung dan binatang menyusui (mamalia) seperti babi dan orang utan.

5. Flu burung

Flu burung (avian influenza) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang biasanya terdapat pada burung dan mamalia. Flu burung disebabkan oleh virus influensa tipe A yang menyebar antar unggas. Virus jenis ini dapat bertahan hidup pada suhu yang dingin. Virus ini dapat juga menyebar ke spesies lain seperti babi, kucing, anjing, harimau, dan manusia.

Virus flu burung ini menular melalui udara atau kontak melalui makanan, minuman. Virus ini juga akan mati dalam suhu yang tinggi. Oleh sebab itu daging, telur, dan hewan harus dimasak dengan matang guna menghindari penularan virus flu burung. Pastikan masakan tersebut matang dengan sempurna. Selain itu, kita juga harus menjaga 

kebersihan diri seperti mencuci tangan menggunakan sabun dan antiseptik. Di samping itu memelihara unggas sebaiknya tidak di dalam rumah atau berdekatan dengan rumah sehingga mengurangi resiko penularan virus flu burung.

Gejala-gejala umum yang dapat mengakibatkan flu burung adalah demam tinggi, keluhan pernapasan dan perut. Apabila penderita telah terkena virus ini, usahakan agar segera mendapatkan pengobatan karena perkembangan virus flu burung dalam tubuh dapat berjalan dengan cepat.

6. Flu babi (Swine influenza)

Flu babi merupakan kasus-kasus influensa disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae yang umumnya menyerang babi. Biasanya penularan virus ini ditemukan pada orang-orang yang bersentuhan dengan babi, walaupun ditemukan pula kasus-kasus penularan dari manusia ke manusia. Gejala-gejala fl u babi di antaranya demam, disorientasi, kekakuan pada sendi, muntah-muntah, dan hilangnya kesadaran yang berujung pada kematian.

Menurut Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat, gejala flu babi ini mirip dengan influensa. Gejala-gejala tersebut seperti demam, batuk, sakit pada kerongkongan, sakit pada tubuh, kepala, panas dingin, dan lemah lesu. Beberapa penderita flu babi ini juga melaporkan gejala yang lainnya seperti buang air besar dan muntah-muntah.

7. Faringitis

Faringitis adalah penyakit peradangan yang terjadi pada tenggorokan atau faring. Faringitis juga sering disebut dengan radang tenggorokan. Penyebab radang tenggorokan ini antara lain virus atau kuman yang menyerang pada saat daya tahan tubuh lemah. Pengobatan yang dapat dilakukan antara lain mengonsumsi makanan yang sehat, buah-buahan yang kaya akan vitamin, dan vitamin.

8. TBC (Tuberculosis)

Tuberculosis (TBC) adalah penyakit yang dapat mengakibatkan proses difusi oksigen terganggu sebagai akibat timbulnya bintik-bintik kecil pada dinding alveolus. Penyakit TBC ini disebabkan oleh bakteri Mikrobakterium tuberkulosa. Bakteri Mikrobakterium tuberkulosa berbentuk batang dan memiliki sifat tahan asam sehingga dikenal sebagai Batang Tahan Asam (BTA).

Bakteri jenis ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882. Guna mengenang jasa Robert Koch dalam menemukan bakteri tersebut maka bakteri tersebut kemudian diberi nama baksil Koch. Penyakit TBC pada umumnya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri Mikrobakterium tuberkulosa yang dilepaskan ketika si penderita TBC batuk. Penyakit TBC yang menyerang anak-anak biasanya penularan berasal dari penderita TBC dewasa.

Bakteri ini sering masuk dan berkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak. Terutama pada orang dengan daya tahan tubuh lemah maka akan cepat sekali menyebar. Penyebaran bakteri ini pada tubuh manusia dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening.

Penyakit TBC dapat menginfeksi hampir seluruh tubuh manusia, seperti paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain sebagainya. Organ tubuh yang sering terkena TBC adalah paru-paru.

9. Kanker Paru-paru

Penyebab dari kanker paru-paru adalah asap rokok yang mengandung banyak zat yang beracun dan dihisap masuk ke paru-paru serta telah terakumulasi selama puluhan tahun yang kemudian mengakibatkan mutasi pada sel saluran napas dan menyebabkan terjadinya sel kanker. Selain asap rokok, penyebab lainnya adalah radio aktif, bahan kimia beracun, stres atau faktor keturunan.

Gejala-gejala yang timbul terhadap penderita adalah batuk, sakit pada dada, sesak napas, batuk berdarah, mudah lelah dan berat badan menurun. Gejala ini baru terlihat jika kanker ini sudah tumbuh besar dan menyebar.

Solusi dan pencegahan penyakit ini antara lain adalah dengan mengurangi dan menghindari rokok dan asap rokok, perbanyak mengonsumsi makanan yang mengandung banyak gizi di antaranya mengandung antioksidan guna mencegah timbulnya sel kanker.

10. Pneumonia

Pneumonia adalah infeksi yang terjadi pada jaringan paru (parenkim) yang disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur. Pada umunya penyakit ini disebabkan oleh bakteri streptokokus (Streptococcus) dan bakteri Mycoplasma pneumoniae.

Gejala yang timbul pada penderita di antaranya adalah batuk berdahak dengan dahak kental dan berwarna kuning, sakit pada dada, dan sesak napas juga disertai demam tinggi. Penderita dapat melakukan pengobatan dengan meminum antibiotik.

Pencegahan dan solusi yang dapat mengurangi gangguan ini seperti selalu memelihara kebersihan dan menjaga daya tahan tubuh tetap kuat agar dapat mencegah bakteri tidak mampu menembus pertahanan kesehatan tubuh, mencuci tangan sebelum makan, makan makanan yang bergizi serta berolahraga secara teratur.

Post a Comment

To be published, comments must be reviewed by the administrator.

Previous Post Next Post