Peran Tanah dan Organisme Tanah bagi Keberlangsungan Kehidupan

 
Peran Tanah dan Organisme Tanah bagi Keberlangsungan Kehidupan


Peran Tanah dan Organisme Tanah bagi Keberlangsungan Kehidupan

Tanah merupakan komponen penting bagi keberlangsungan kehidupan di bumi. Anda tentu tahu bahwa tanah sangat bermanfaat bagi tumbuhan sebagai tempat tinggal (habitat) dan tempat untuk tumbuh. Tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan unsur hara atau nutrisi dan air sekaligus sebagai penopang akar. Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernapas dan tumbuh. 

Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai organisme tanah dan mikroorganisme. Mikroorganisme adalah organisme yang berukuran sangat kecil yang hanya bisa dilihat dengan menggunakan mikroskop. Bagi sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahan untuk hidup dan bergerak. Begitu penting peran tanah dan organisme tanah bagi kehidupan.

1. Peran Tanah

Tanah merupakan tempat hidup bagi berbagai makhluk hidup, termasuk tempat hidup bagi tumbuhan. Tumbuhan memerlukan unsur hara atau nutrisi pada tanah yang berupa mineral-mineral dan air yang terkandung dalam tanah. Beberapa tumbuhan, misalnya tanaman polong-polongan dan kacang-kacangan membutuhkan bakteri yang ada di tanah untuk membantu akar melakukan penyerapan dan pengolahan zat hara. 

Beberapa peran tanah antara lain sebagai berikut :

a. Tempat hidup (habitat) beberapa organisme.

Tanah berfungsi sebagai tempat hidup beberapa organisme seperti cacing, serangga, jamur, alga, dan mikroorganisme (bakteri).

b. Penunjang kesehatan dan penyedia keperluan manusia.

c. Penyedia tambang atau bahan galian.

Selain mengandung nutrisi yang penting bagi tumbuhan, tanah menyimpan berbagai macam sumber daya alam seperti, logam, batu bara dan minyak bumi yang dibutuhkan oleh manusia untuk menunjang kehidupan sehari-hari. Emas, perak, timah dan benda logam lain tersebar luas di dalam tanah, tetapi hanya beberapa wilayah di Indonesia yang tanahnya mengandung logam-logam tersebut. Batubara dan minyak bumi juga tersimpan di dalam tanah, sehingga perlu dilakukan penambangan dan pengeboran untuk mendapatkannya.

d. Penyedia dan penyaring air

Air yang bersih berasal dari tanah biasanya dimanfaatkan untuk minum, mandi, mencuci, dan memasak oleh masyarakat. Rumah tangga dan industri banyak menghasilkan limbah berupa air. Air kotor sisa buangan rumah tangga atau industri ada yang diolah dan ada juga yang langsung dibuang ke tanah melalui aliran sungai. Beberapa bahan penyebab polusi (polutan) yang masuk ke tanah yang melalui air atau secara langsung masuk ke tanah dapat dinetralkan dan menjadi bahan yang tidak membahayakan lingkungan. Hal ini karena di dalam tanah terdapat bakteri atau mikroorganisme yang berfungsi menguraikan senyawa kompleks atau yang berbahaya menjadi lebih sederhana dan tidak merusak lingkungan.

2. Peran Organisme Tanah

Organisme tanah atau disebut juga biota tanah merupakan semua makhluk hidup baik hewan (fauna) maupun tumbuhan (flora) yang seluruh atau sebagian dari fase hidupnya berada dalam sistim tanah. Tanah menyimpan milyaran organisme di dalamnya. Selain makhluk hidup yang tampak secara kasat mata, di dalam tanah juga terdapat milyaran organisme yang tinggal di dalamnya.

Organisme tanah pada umumnya berada pada lapisan tanah bagian atas, kurang lebih 10 cm di bawah permukaan tanah. Aktivitas biologis yang ada di tanah 80-100% dilakukan oleh jamur dan bakteri. Hasil dari aktivitas biologis yang dilakukan oleh hewan, jamur dan mikroorganisme inilah yang dapat memengaruhi kesuburan, tekstur dan kegemburan tanah. Beberapa peran organisme tanah, antara lain sebagai:

a. Dekomposer

Tahukah Anda bahwa keberadaan dekomposer (pengurai) memiliki peran yang sangat penting dalam setiap ekosistem. Dekomposer adalah organisme yang bersifat saprofit yang mampu menguraikan, atau memecah bahan organik pada sampah atau makhluk lain yang telah mati. Oleh dekomposer, organisme yang mati akan diuraikan dan dikembalikan ke tanah menjadi unsur hara (zat anorganik) yang penting bagi pertumbuhan tumbuhan. Contoh: bakteri pengurai dan jamur saprofit. Organisme ini melakukan proses pembusukan terhadap bahan-bahan organik yang berasal dari sisa makhluk hidup. Jadi dekomposisi adalah proses penting karena memungkinkan bahan organik untuk didaur ulang dalam suatu ekosistem. Misalnya, daun-daun yang telah jatuh ke tanah, ranting-ranting, dan jasad hewan yang telah mati menjadi materi organik yang lebih sederhana. 

Selain menguraikan materi organik, organisme tanah juga dapat membantu pelapukan batuan menjadi bahan-bahan anorganik atau yang biasa kita sebut mineral tanah. Materi organik dan mineral yang ada di tanah inilah yang disebut dengan zat hara atau nutrisi bagi tanaman. Keberadaan organisme tanah sebagai dekomposer dimanfaatkan untuk membuat pupuk kompos, yaitu pembuatan pupuk dari bahan organik. Coba bayangkan apa yang akan terjadi bila di dunia ini tidak ada organisme pengurai, bumi kita ini akan penuh dengan sampah bukan?

b. Pereaksi Kimia dalam tanah

Bakteri dan jamur yang terdapat di tanah terlibat dalam reaksi penguraian materi organik. Misalnya: 1) bakteri Nitrosomonas yang terlibat dalam reaksi penguraian materi organik kompleks yang berasal dari sisa makhluk hidup menjadi nitrat, senyawa yang dibutuhkan oleh tumbuhan. 2) Mikoriza, yaitu jamur yang mampu berperan dalam peningkatan pertumbuhan tanaman, yaitu membantu tanaman dalam meningkatkan kemampuan akar menyerap unsur hara yang dibutuhkan tanaman berupa fosfor. Selain itu mikoriza juga berperan untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan patogen akar dan tahan terhadap kondisi tertentu, khususnya kekeringan.

c. Pengurai Polutan dalam tanah

Organisme tanah dapat berperan sebagai agen biologis yang mampu membersihkan polutan dalam tanah. Organisme tanah menguraikan bahan kimia yang masuk ke tanah misalnya herbisida dari hasil pertanian. Penguraian herbisida dapat dilakukan dengan lebih cepat jika aktivitas organisme tanah semakin tinggi. Unsur racun dalam polutan seperti arsenik, kromium, dan merkuri dapat “terkunci” di tanah karena terakumulasi di dalam tubuh bakteri. Polutan-polutan tersebut dapat mengurangi polusi untuk tidak bertambah parah.

d. Pencegah Penyakit Tanah

Pada kondisi normal ketika tanah memiliki jumlah senyawa organik dan aktivitas organisme yang tinggi, maka organisme tanah dapat melawan organisme penyakit yang masuk ke tanah. Kondisi tanah yang normal dapat tercipta ketika aktivitas pertanian dan perkebunan tidak berlebihan dan tidak banyak menggunakan bahan kimia untuk pupuk dan pestisida. Secara alami, organisme yang ada di dalam tanah memanfaatkan prinsip pengendalian biologis, yaitu predator dan mangsa sehingga organisme yang mengganggu tanah dapat terkendali.

e. Pemberi Pengaruh pada Tekstur Tanah

Tanah dapat digolongkan menjadi beberapa jenis berdasarkan teksturnya, jenis tanah dapat ditentukan berdasarkan jumlah partikel penyusun yang paling banyak terdapat pada tanah tersebut. Partikel yang terdapat di dalam tanah adalah pasir, liat, dan debu. Tekstur tanah secara sederhana dapat ditentukan berdasarkan uji rasa atau menentukan tekstur tanah. Tanah memiliki ukuran partikel yang berbeda-beda oleh karena itu kita menggolongkan tanah menjadi beberapa jenis tanah seperti tanah lempung, tanah liat dan pasir, ataupun tanah campuran dari ketiganya.

f. Pengatur Kegemburan dalam Struktur Tanah

Organisme tanah membantu terbentuknya struktur tanah. Struktur tanah merupakan susunan partikel-partikel tanah yang terikat satu sama lain menjadi suatu gumpalan. Partikel-partikel tanah direkatkan oleh suatu perekat seperti bahan organik yang dihasilkan oleh organisme tanah. Lendir yang dihasilkan oleh organisme tanah akan bercampur dengan tanah dan membuat partikel tanah terkumpul membentuk gumpalan-gumpalan tanah. Gumpalan tanah yang baik akan menunjang kehidupan organisme tanah dan juga menunjang pertumbuhan populasi organisme tanah. Keberadaan jamur di tanah juga mampu membantu pembentukan gumpalan tanah. Struktur tanah dan kegemburan tanah saling memiliki keterkaitan. Organisme tanah juga mampu membuat pori-pori tanah yang dapat menggemburkan tanah dan memungkinkan udara masuk ke dalam tanah (aerasi tanah). Pori-pori tanah dapat terbentuk karena adanya pergerakan organisme tanah seperti cacing tanah, lipan, semut dan kaki seribu. Pori-pori tanah juga berguna untuk meningkatkan penyerapan air oleh tanah. Tanah yang memiliki aerasi dan jumlah air yang cukup, sangat baik untuk menunjang pertumbuhan tanaman. 

Tentunya Anda telah memahami pentingnya Peran Tanah dan Organisme Tanah bagi kehidupan makhluk hidup, bukan? Nah, setelah Anda mempelajari tentang pentingnya peran tanah dan peran organisme tanah bagi kehidupan, simaklah uraian tentang proses pembentukan tanah dan komponen penyusun tanah berikut.

Post a Comment

To be published, comments must be reviewed by the administrator.

Previous Post Next Post