Menyusun Teks Laporan hasil Observasi dan Menyunting Teks |
Menyusun Teks Laporan hasil Observasi dan Menyunting Teks
A. Menulis Teks Laporan Hasil Observasi
Untuk menulis teks laporan. Kita perlu melakukan kegiatan observasi lapangan ataupun membaca berbagai referensi. Dengan memanfaatkan fakta-fakta yang ada, kita menyusun kerangkanya dengan memperhatikan bagian/struktur teksnya, yang meliputi pernyataan umum, deskripsi bagian, deskripsi manfaat, dan kesan/kesimpulan (bila ada). Setelah itu, kita mengembangkannya menjadi teks laporan yang lengkap dengan memperhatikan kaidah-kaidah kebahasaan.
Tahap Menulis Laporan Observasi
Untuk menulis laporan hasil observasi, ada beberapa tahap sebagai berikut.
1. Melakukan kegiatan observasi.
Hal yang harus dilakukan ketikan observasi adalah sebagai berikut:
- a) Mencatat data yang diperlukan sesuai dengan tujuan laporan.
- b) Melakukan survei tempat atau mencari referensi bila tempat tidak memungkinkan
- c) Menemui narasumber bila ada untuk memperkuat data
- d) Mencatat hasil observasi
2. Menulis kerangka laporan.
Setelah observasi, susunlah laporannya. Anda harus mengikuti kaidah yang berlaku, seperti struktur teks laporan hasil observasi yang meliputi pernyataan umum/definisi umum/klasifikasi umum, deskripsi bagian, dan kesimpulan (boleh ada/tidak)
3. Mengembangkan kerangka laporan menjadi laporan yang baik sesuai dengan kaidah kebahasaan teks laporan dan memperhatikan penggunaan ejaan dan tanda baca serta kata baku.
Perhatikan contoh pengembangan teks laporan hasil observasi berikut.
Topik : Lumba-Lumba Hidung Botol
Data-data :
- Nama latin : Tursiops truncates - Ordo : Cetacea
- Mamalia laut hidup antara 40-50 tahun
- Kepala
- lonjong
- moncong besar dan ramping
- tidak memiliki telinga luar
- telinga dalam ada di belakang mata dipenuhi minyak sekresi
- pendengaran : menangkap suara mencapai 150khz
- Cara bernapas :
- alat pernapasan : paru-paru
- 1-2 x setiap menit naik ke permukaan menghirup udara
- blowhole : lubang hidung di atas kepala untuk mengeluarkan udara.
- setiap seperlima detik lumba-lumba sudah mengosongkan kembali udara dan mengisinya lagi.
- Kulit Lumba-lumba
- lembut dan kenyal
- blubber : lapisan lemak di bawah kulit agar tetap hangat dan sebagai cadangan makanan
- blubber : membantu daya apung lumba-lumba
Berdasarkan data di atas maka dapat disusun teks laporan hasil observasi dengan struktur pernyataan umum/definisi umum dan definisi bagian.
Pernyataan umum/deskripsi umum
Lumba-Lumba Hidung Botol (Tursiops truncatus) atau Bottlenose Dolphin merupakan mamalia laut yang masuk ke dalam bangsa Cetacea yang dapat hidup hingga 40-50 tahun.
Deskripsi bagian
Bentuk kepala lumba-lumba memungkinkannya untuk menahan atau melawan arus air sehingga tubuhnya dapat bergerak dengan mudah di dalam air. Lumba-lumba memiliki moncong berukuran besar dan ramping, dan tidak memiliki telinga luar. Lubang kecil yang terletak di belakang mata berfungsi sebagai telinga dalam. Saluran dari lubang tersebut dipenuhi dengan minyak sekresi. Lumba-lumba memiliki pendengaran yang sangat baik, frekuensi suara yang mampu ditangkap oleh lumba-lumba mencapai 150 KHz.
Deskripsi bagian
Menggunakan alat pernapasan berupa paru-paru membuat lumba-lumba harus sering naik ke permukaan untuk menghirup udara. Pada umumnya lumba-lumba naik ke permukaan setiap 1-2 kali setiap menit. Lumba-lumba bernapas melalui blowhole, yaitu lubang hidung yang terletak di atas kepalanya. Dalam waktu kurang dari seperlima detik, lumba-lumba sudah mengosongkan kembali dan mengisi kembali paru-parunya. Lumba-lumba akan tenggelam dan menyelam kembali ke dalam laut saat udara keluar dari blowhole.
Deskripsi manfaat
Kulit lumba-lumba lembut dan kenyal. Terdapat lapisan lemak (blubber) di bawah kulitnya yang berfungsi untuk menjaga tubuh lumba-lumba agar tetap hangat. Di samping itu, blubber juga berfungsi sebagai tempat cadangan makanan. Daya apung lumba-lumba juga terbantu dengan keberadaan blubber yang lebih ringan daripada air. Hal ini menjadi inspirasi bagi produsen baju olahraga untuk menciptakan pakaian renang dengan karakteristik mirip kulit lumba-lumba
B. Menyunting Teks Laporan Hasil Observasi
Menyunting bertujuan mengoreksi kesalahan-kesalahan yang mungkin ada dalam suatu tulisan, baik yang berkaitan dengan isi, struktur, ataupun penggunaan kaidah bahasanya. Berikut adalah beberapa hal yang terkait dalam penyuntingan teks laporan hasil observasi.
1. Menyunting kalimat yang mengungkapkan klasifikasi
Perhatikan kalimat berikut!
- a. Sampah adalah merupakan material sisa baik dari hewan, manusia, maupun tumbuhan yang tidak terpakai lagi. (salah)
- b. Manfaat daripada tanaman ciplukan sangat banyak.(salah)
Perbaikan
- a. Sampah merupakan material sisa baik dari hewan, manusia, maupun tumbuhan yang tidak terpakai lagi.
- b. Manfaat tanaman ciplukan sangat banyak.
2. Menyunting kalimat (kalimat boros)
Perhatikan kalimat berikut.
- a. Terumbu karang memiliki manfaat yang sangat banyak sekali.(salah)
- b. Pantai memiliki berbagai macam-macam manfaat baik secara ekologi maupun ekonomi.(salah)
Perbaikan
- a. Terumbu karang memiliki manfaat sangat banyak.
- b. Pantai memiliki berbagai manfaat baik secara ekologi maupun ekonomi.
3. Penggunaan Huruf Kapital, Tanda Koma, dan Tanda Titik pada Teks
- a. Tanda koma (,) dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan (dan, ataupun)
- b. Tanda koma (,) dipakai di belakang kata penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat (jadi, dengan demikian)
- c. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama diri atau nama diri geografi atau jika kata yang mendahuluinya menggambarkan kekhasan budaya.
Misal : Pantai Ora, Pulau Ambon, Sungai Kapuas, Laut Jawa, Selat Lombok, Teluk Tomini, ukiran Jepara.
4. Kata baku dan Tidak Baku
Kata baku adalah kata yang penulisannya sudah sesuai dengan pedoman atau kaidah bahasa Indonesia yang bersumber dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Contoh:
- analisa → analisis
- apotik → apotek
- kwalitas → kualitas
- tehnik → teknik
- metoda → metode