Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan Bidang Transportasi |
Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan Bidang Transportasi
Bidang Transportasi
a. Kendaraan hidrogen (hydrogen Vehicle)
Kendaraan hidrogen merupakan kendaraan yang menggunakan hidrogen sebagai bahan bakar penggerak mesin. Di dalam kendaraan ini terpasang alat yang mampu mengubah energi kimia dari hidrogen menjadi energi mekanik dengan cara membakar hidrogen dalam mesin pembakaran internal atau dengan mereaksikan hidrogen dengan oksigen dalam sel bahan bakar (fuel cell) untuk menggerakkan motor listrik.
b. Mobil Surya (solar car)
Mobil surya merupakan mobil yang energi utamanya berasal dari sinar matahari. Salah satu contoh mobil surya adalah bus surya. Perusahaan Sanyo Electric Co.Ltd di Jepang mengumumkan telah membuat Bus umum dengan Tenaga Surya yang pertama di dunia yaitu Solarve (Solar vehicles) yang telah digunakan awal September 2010. Solarve ini pada dasarnya adalah bus kota dengan sel surya di atas yang menghasilkan listrik untuk interior lampu LED. Panel surya di atas bus bisa menghasilkan listrik-diesel yang baik untuk total output 798 watt (420W melalui sel silikon kristal, dan sisanya melalui sel-sel silikon amorf). Ketika matahari tidak bersinar untuk waktu yang lama, power listrik akan disuplai oleh baterai penyimpanan di dalam bus selama sekitar sembilan jam.
c. Mobil Listrik (Electric Car)
Mobil listrik merupakan mobil yang didorong oleh satu atau lebih motor listrik, menggunakan energi listrik yang disimpan dalam baterai atau alat penyimpan energi yang lain. Motor listrik ini mampu memberikan tenaga putaran dengan cepat dan memberikan percepatan yang kuat namun halus. Mobil listrik ini pertama kali dibuat pada tahun 1884 oleh seorang kebangsaan inggris, Thomas Parker. Mobil listrik ini baru berkembang pada tahun 2008. Keuntungan dari penggunaan mobil listrik ini antara lain mengurangi polusi udara, karena mobil ini tidak menghasilkan polutan dan mengurangi efek rumah kaca. Namun penggunaan teknologi ini secara besar-besaran masih menjumpai beberapa hambatan antar lain masih tingginya biaya produksi, minimnya infrastruktur isi ulang bahan bakar listrik, dan masih takutnya pengemudi akan kehabisan listrik sebelum sampai di tujuan.