Teks Biografi |
Teks Biografi
Membaca Teks Biografi
Pada pembelajaran ini Anda akan belajar menilai dan mengungkapkan keteladanan tokoh dalam teks biografi . Namun, sebelumnya Anda harus menentukan keteladanan, keistimewaan, dan permasalahan dalam teks biografi tokoh. Setelah itu, barulah Anda dapat menilai keteladanan tersebut. Apakah Anda Tahu apa yang dimaksud dengan teks biografi ? Teks biografi merupakan teks yang berisi riwayat hidup seseorang yang dianggap tokoh dalam masyarakat, tentang kelahirannya, pendidikannya, kariernya, keteladanan, keistimewaannya, permasalahan yang dihadapi sang tokoh dalam hidupnya, dan karya-karyanya yang sudah dipublikasikan.
Pada pembelajaran ini Anda akan menentukan dan menilai tentang keteladanan, keistimewaan, dan permasalahan dalam teks biografi yang dibaca atau didengar, serta menyusun kembali hal-hal tersebut ke dalam bentuk teks biografi dengan menggunakan bahasa sendiri. Untuk kegiatan tersebut, bacalah teks biografi berikut dengan cermat.
BIOGRAFI JENDERAL SUDIRMAN
Jenderal Sudirman merupakan pahlawan nasional yang sangat terkenal dengan taktik bergerilya untuk melawan penjajah. Biografi Jendral Sudirman pernah ditulis dalam sebuah buku yang berjudul Guru bangsa, Sebuah Biografi Jenderal Sudirman yang ditulis oleh Sardiman pada tahun 2008. Beliau dilahirkan di Bodas Karang Jati Purbalingga Jawa tengah, pada hari Senin 24 Januari 1916. Beliau memiliki nama lengkap Raden Soedirman, namun lebih dikenal dengan nama Jenderal Sudirman. Kedua orang tuanya berasal dari keluarga sederhana, ayahnya bernama Karsid Kartowirodji dan ibunya Siyem. Sejak kecil jendral Sudirman dirawat oleh Raden Tjokrosoenarjo dan istrinya bernama Teoridowati yang merupakan sebuah keluarga Priyayi.
Biografi Pendidikan Jendral Sudirman di mulai Hollandsch Inlandsche School, namun ketika tahun kelima Jendral Sudirman berhenti dari sekolahnya dan kemudian melanjutkan sekolahnya di Yogyakarta di sekolah Taman Siswa. Setelah itu Jendral Sudirman melanjutkan ke Sekolah Menengah Wirotomo. Jenderal Sudirman juga berbakat dalam berbagai ilmu pelajaran dan ia juga memperdalam ilmu agama. Berdasarkan buku biografi Jendral Sudirman, gurunya Suwarjo Tirtosupono dan Raden Muhammad Kholil mendidiknya dengan baik.
Setelah lulus dan setelah kematian ayah tirinya beliau yang berusia 19 tahun juga sempat mengajar di sekolah Wirotomo. Jendral Sudirman juga aktif di organisasi Kepanduan Putra Muhammadiyah, beliau memimpin Hizboel Wathan. Selanjutnya beliau juga belajar satu tahun di sekolah guru di Surakarta yaitu di Kweekschool.
Setelah itu Jenderal Sudirman juga lebih giat bergerak di organisasi kepemudaan Muhammadiyah. Jenderal Sudirman dikenal sebagai pemimpin yang pintar untuk bernegosiasi. Jendral Sudirman juga menikah dengan teman saat sekolah dulunya. Perempuan yang dinikahinya bernama Alfi ah dan mempunyai keturunan empat orang putra dan seorang putri. Sebelum kedatangan tentara Jepang, Jenderal Sudirman di minta oleh Belanda untuk memberi pelatihan terhadap tentara pribumi tentang pelatihan kemiliteran. Dan pada tahun 1942, kedatangan Jepang di Indonesia semakin memperburuk keadaan ekonomi dan kesejahteraan rakyat pribumi. Banyak sekolah yang ada ditutup oleh Jepang, salah satunya adalah sekolah yang tempat beliau mengajar. Namun, setelah beberapa waktu berlalu, dalam buku biografiJendral Sudirman, beliau mampu bernegosiasi dengan pemerintah jepang untuk membuka sekolah tersebut.
Pada masa pemerintahan Jepang, berdasarkan biografi Jendral Sudirman, beliau aktif memimpin organisasi bentukan Jepang yang bertujuan menjaga keamanan Indonesia dari pihak sekutu. Sudirman memimpin Syu Sangikai, bergabung dengan Pembela TanaH Air (PETA). Oleh karena itu Beliau mengikuti pelatihan di Bogor. Karena kepiwaiannya, Jendral Sudirman diangkat sebagai Komandan dan dipersenjatai dengan peralatan lengkap dan ditempatkan di Batalion Kroya, Banyumas, Jawa Tengah. Hingga sampai pada terjadinya Bom Atom Nagasaki dan Hirosima, Jendral Sudirman membantu Soekarno Hatta dan pejuang lainnya untuk mengamankan persiapan kemerdekaan. Setelah kemerdekaan, negara Indonesia perlu membentuk pasukan keamanan/ tentara Indonesia.
Kisah perjuangan Jendral Sudirman berlanjut dengan bergabungnya beliau dengan BKR yang akhirnya berganti menjadi TKR (yang sekarang disebut TNI). Pada masa itu pangkat Jendral Sudirman mulai berkembang karena keuletannya. Mulai dari pangkat letnan, kolonel, jenderal, jenderal, hingga jenderal besar. Selain itu, Jenderal Sudirman juga berperan secara langsung dalam perang Ambarawa dalam mempertahankan dan mengusir tentara sekutu yang diboncengi NICA. Setelah menyusun perjanjian linggarjati dan melawan Belanda dalam Agresi Militer ke- 1 dan ke- 2, setahun kemudian Jendral Sudirman meninggal karena penyakit TBC yang beliau rasakan bertahun-tahun lamanya. Demikianlah biografi Jendral Sudirman yang penuh dedikasi untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia dari mulai zaman pendudukan Belanda sampai berjuang melawan Belanda dalam Agresi Militer ke-1 dan ke-2. Semoga, tumbuh seribu semangat Jenderal Sudirman yang lainnya untuk mempertahankan NKRI tercinta ini.
Menentukan Keteladanan, Keistimewaan, dan Permasalahan
Sudahkah Anda membaca teks biografi Jenderal Sudirman tersebut? Apakah Anda sudah menemukan keteladan, keistimewaan/ kemenarikan, dan permasalahan yang dimiliki tokoh tersebut? Tentu sudah bukan? Jika belum menemukan, cob abaca sekali lagi dengan cermat.
Setelah ditemukan, coba cocokkan dengan penjelasan di bawah ini. Jika jawaban Anda sudah benar, berarti sudah memahami isi teks biorafi tersebut. Jika masih salah, coba kamu perbaiki jawabanmu.
Keteladan Jenderal Sudirman
- Memperdalam ilmu agama
- Aktif di organisasi Kepanduan Putra Muhammadiyah
- Membantu Soekarno Hatta dan pejuang lainnya untuk mengamankan persiapan kemerdekaan
- Pangkat Jendral Sudirman berkembang karena keuletannya.
- Berperan secara langsung dalam perang Ambarawa dalam mempertahankan dan mengusir tentara sekutu yang diboncengi NICA.
Kemenarikan/ keistimewaan Jenderal Sudirman
- Memiliki taktik bergerilya untuk melawan penjajah
- Berbakat dalam berbagai ilmu pelajaran
- Dikenal sebagai pemimpin yang pintar untuk bernegosiasi
Permasalahan yang dihadapi Jenderal Sudirman
- Sekolah tempat ia mengajar ditutup oleh pemerintahan Jepang
- Perang menghadapi musuh ,Belanda, Jepang, dan tentara sekutu.
Menilai Keteladanan, Keistimewaan, dan Permasalahan
Setelah Anda menemukan keteladanan, keistimewaan/ kemenarikan, dan permasalahan yang dihadapi tokoh dalam teks biografi Jenderal Sudirman, Anda diminta untuk menilai hal-hal tersebut. Bagaimana penilaian Anda terhadap ketiga hal yang dimiliki oleh Jenderal Sudirman dalam teks biografi tersebut? Tentu merasa bangga dan kagum bukan?
Bagaimana cara menilai keteladanan tokoh dalam teks biografi ? Berikut adalah cara yang harus ditempuh untuk memahami keteladanan tokoh dalam teks biografi.
- Mendata peristiwa-peristiwa yang dialami tokoh.
- Mendata bagaimana cara tokoh menghadapi kesulitan dan problematika hidupnya.
- Mendata sikap-sikap konsisten tokoh dalam menghadapi kesulitan dan problematika hidupnya.
- Menyimpulkan keteladanan tokoh dalam menghadapi kesulitan dan problematika hidupnya.
Mengungkapkan isi pokok informasi, keteladanan, keistimewaan, dan permasalahan Setelah Anda mengetahui keteladanan, keistimewaan/kemenarikan, dan permasalahan yang dimiliki tokoh dalam biografi Jenderal Sudirman, Anda diminta melengkapi dengan informasi lainnya, seperti kelahiran tokoh, pendidikan, dan karier tokoh.
Untuk menentukan isi informasi tersebut, coba baca teks biografi Ki Hajar Dewantara berikut dengan cermat. Kemudian, catatlah hal-hal yang berhubungan dengan kelahiran, pendidikan, karier, keteladanan, keistimewaan/ kemenarikan, dan permasalahan sang tokoh dalam teks biografi tersebut!
BIOGRAFI KI HAJAR DEWANTARA
Ki Hajar Dewantara lebih dikenal sebagai Bapak Pendidikan Indonesia. Nama asli Ki Hajar Dewantara adalah Raden Mas Suwardi Suryaningrat. Beliau merupakan keturunan dari keraton Yogyakarta. Pada umur 40 tahun, beliau mengubah namanya menjadi Ki Hajar Dewantara. Beliau tidak memakai gelar nama kebangsawanannya lagi dikarenakan beliau ingin lebih dekat dengan rakyat secara fisik maupun hatinya. Biografi Ki Hajar Dewantara memang penuh pengabdian kepada Indonesia. Sudah banyak sekali hal bermanfaat yang dilakukan oleh beliau.
Ki Hajar Dewantara bersekolah di ELS yang dulu merupakan sekolah dasar Belanda. Selanjutnya beliau juga melanjutkan sekolah di STOVIA yang merupakan sekolah dokter untuk bumiputera. Tetapi selama sekolah di Stovia beliau tidak sampai tamat dikarenakan sakit. Hal ini juga banyak diceritakan di semua buku biografi Ki Hajar Dewantoro. Beliau juga pernah bekerja menjadi wartawan di berbagai media cetak terkenal pada masa itu. Seperti mideen java, sedyotomo, De ekpress, kaoem moeda, poesara, oetoesan hindia, dan tjahaja timoer. Tulisan beliau di berbagai media tersebut sangat komunikatif dan juga kritis sehingga dapat meningkatkan semangat rakyat pada masa itu.
Ketika membahas tentang biografi Ki Hajar Dewantara memang tidak pernah ada habisnya. Ada banyak sekali hal yang harus kita banggakan untuk beliau. Pada tahun 1908 beliau aktif sebagai pengurus di organisasi Boedi Oetomo. Selanjutnya, beliau juga membuat organisasi sendiri bersama Douwes Dekker atau lebih dikenal dengan Dr. Danudirdja Setya Budhi dan Dr. Cipto Mangoekoesoemo mendirikan sebuah organisasi yang bernama Indische Partij pada tanggal 25 Desember tahun 1912. Organisasi ini merupakan partai politik pertama di Indonesia yang beraliran nasionalisme untuk mencapai Indonesia merdeka. Ketika ingin mendaftarkan partai ini, mereka ditolak oleh Belanda karena dianggap menumbuhkan nasionalisme pada rakyat.
Dengan ditolaknya partai tersebut, mereka akhirnya Komite Boemi Poetra yang digunakan untuk membuat kritik ke pemerintahan Belanda. Mereka menulis berbagai kritikan untuk pemerintahan Belanda yang dimuat di surat kabar De ekpress yang pemiliknya pada saat itu adalah Douwe Dekker. Dalam tulisan tersebut mereka mengatakan bahwa tidak mungkin merayakan kemerdekaan, di Negara yang sudah kita rampas sendiri kemerdekaannya. Karena tulisannya itu beliau dibuang ke Pulau Bangka, sebagai hukuman pengasingannya oleh pemerintahan Belanda. Cerita ini banyak ditemukan di buku-buku biografi Ki Hajar Dewantara.
Setelah pulang dari pengasingan dan sempat melakukan perjalanan ke Belanda. Beliau akhirnya mendirikan taman siswa. Selama pendirian taman siswa ini banyak sekali tantangan dan halangan dari pihak pemerintahan Belanda. Dengan segala kegigihannya, akhirnya taman siswa mendapatkan izin berdirinya. Setelah masa kemerdekaan, beliau menjabat sebagai menteri pendidikan dan kebudayaan. Jika Anda mengunjungi Yogyakarta, Anda bisa mengunjungi museum yang didedikasikan untuk Ki Hajar Dewantara. Sekian artikel tentang biografi Ki Hjar Dewantara, semoga dapat memberikan informasi untuk Anda.
Setelah itu, cocokkan dengan penjelasan di bawah ini. Isi informasi dalam teks biografi Ki Hajar Dewantara adalah sebagai berikut!
Kelahiran
- Dikenal sebagai Bapak Pendidikan Indonesia.
- Nama asli Ki Hajar Dewantara adalah Raden Mas Suwardi Suryaningrat.
- Beliau keturunan dari keraton Yogyakarta.
- Pada umur 40 tahun, beliau mengubah namanya menjadi Ki Hajar Dewantara.
Pendidikan
- Ki Hajar Dewantara bersekolah di ELS yang dulu merupakan sekolah dasar Belanda.
- Selanjutnya beliau juga melanjutkan sekolah di STOVIA yang merupakan sekolah dokter untuk bumiputera. Tetapi selama sekolah di Stovia beliau tidak sampai tamat dikarenakan sakit.
Karier
- Pernah bekerja menjadi wartawan di berbagai media cetak terkenal pada masa itu. Seperti mideen java, sedyotomo, De ekpress, kaoem moeda, poesara, oetoesan hindia, dan tjahaja timoer.
- Pada tahun 1908 beliau aktif sebagai pengurus di organisasi Boedi Oetomo. Selanjutnya, beliau juga membuat organisasi sendiri bersama Douwes Dekker atau lebih dikenal dengan Dr. Danudirdja Setya Budhi dan Dr. Cipto Mangoekoesoemo mendirikan sebuah organisasi yang bernama Indische Partij pada tanggal 25 Desember tahun 1912.
- Setelah masa kemerdekaan, beliau menjabat sebagai menteri pendidikan dan kebudayaan
Keteladanan
- Beliau tidak memakai gelar nama kebangsawanannya lagi dikarenakan beliau ingin lebih dekat dengan rakyat secara fisik maupun hatinya.
- Biografi Ki Hajar Dewantara memang penuh pengabdian kepada Indonesia.
- Sudah banyak sekali hal bermanfaat yang dilakukan oleh beliau.
Kemenarikan/ keistimewaan
- Ki Hajar Dewantara bisa menulis yang berisi kritikan terhadap penjajahan Belanda Permasalahan
- Sekolah di STOVIA tidak lulus karena sakit, tetapi tetap tidak patah semangat.
- Karena tulisannya itu beliau dibuang ke Pulau Bangka, sebagai hukuman pengasingannya oleh pemerintahan Belanda.