Membaca Teks Karya Ilmiah

 
Membaca Teks Karya Ilmiah


Membaca Teks Karya Ilmiah

Pada pembelajaran ini Anda akan belajar tentang pengertian teks karya ilmiah, Unsur-karya ilmiah, mengidentifikasi isi pokok informasi dalam karya ilmiah, mengidentifikasi tujuan dan esensi dalam karya ilmiah, dan merancang informasi karya ilmiah. Untuk mencapai tujuan pembelajaran materi tersebut, bacalah teks karya ilmiah yang berjudul Mengajarkan Pemahaman Membaca kepada Siswa berikut dengan cermat.


MENGAJARKAN MEMBACA PEMAHAMAN KEPADA SISWA

oleh Pranowo, Sunarti, dan Siti Rochmiati

1. Pendahuluan

 Banyak alasan bagi seorang siswa SMU harus menguasai kemampuan membaca pemahaman yaitu (a) membantu siswa meningkatkan kemampuan belajar, (b) mempercepat waktu membaca dengan perolehan pengetahuan yang lebih banyak, (c) memberikan wawasan secara luas tentang berbagai jenis kegiatan membaca, dan (d) membiasakan siswa berfikir kritis terhadap bacaan yang dibaca (Smith, 1973). Alasan-alasan semacam itu sangat rasional mengingat siswa SMU secara psikologis telah menunjukkan kematangan karena fungsi-fungsi biologis, terutama syaraf-syaraf otaknya telah mengalami proses lateralisasi (Lenneberg, 1967). ...dst.

 Membaca pemahaman memiliki kedudukan yang sangat penting dibandingkan dengan kemampuan berbahasa lain, terutama dalam konteks belajar. Kita semua memaklumi bahwa informasi yang dapat diperoleh melalui mata dan telinga sangat terbatas jangkauannya. Lain halnya dengan membaca. Segala informasi yang tidak dapat dilihat tempat dan waktu kejadiannya apabila disebarluaskan melalui bacaan, dapat dibaca sewaktu-waktu. Begitu pula segala informasi yang dibutuhkan dapatdiperoleh berulang-ulang apabila telah terekam dalam tulisan. Hal ini akan sangat berbeda dengan kemampuan berbahasa lain seperti berbicara dan menyimak. ...dst.

 Namun, dalam kenyataannya masih banyak siswa yang belum memiliki kemampuan membaca pemahaman secara memadai. Hasil penelitian Sunarti (1992) membuktikan bahwa kemampuan membaca pemahaman para siswa STM di Yogyakarta masih belum memadai. ...dst.

 Berdasarkan bukti-bukti di atas nampak bahwa pengajaran kemampuan membaca pemahaman (dalam bahasa Indonesia) belum memadai. Dari berbagai faktor penyebab kegagalan tersebut adalah gagalnya pengajaran bahasa di sekolah. Oleh karena itu, makalah ini akan menguraikan masalah bagaimanakah cara mengajarkan kemampuan membaca pemahaman kepada siswa SMU?

 Tujuan pembahasan masalah ini adalah agar para guru memiliki alternatif gambaran cara mengajarkan kemampuan membaca pemahaman. Bila tujuan ini tercapai setidaknya para guru dapat membuat variasi penyampaian materi pengajaran membaca di sekolah.

2. Studi Kepustakaan 

 Membaca pemahaman pada dasarnya adalah proses rekonstruksi pesan yang terdapat dalam teks (Smith, 1973). Proses rekonstruksi pesan merupakan proses interaktif, berlapis-lapis dan proses pengujian hipotesis. Ahli lain mengatakan bahwa membaca pemahaman adalah pemahaman arti dalam suatu bahasa melalui tulisan atau bacaan (Lado, 1964). ... dst.

 Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa membaca pemahaman merupakan kegiatan memahami isi bacaan baik isi secara tersurat maupun tersirat dengan cara mengolah informasi dan merekonstruksi isi atau pesan yang terkandung dalam bacaan dengan tujuan untuk mendapatkan pengetahuan secara umum (Pranowo, 1990). ...dst.

 Setelah kita mengenal pengertian membaca pemahaman serta aspek-aspek yang perlu dikuasai dalam membaca pemahaman, masalah lain yang juga diuraikan adalah metode pengajaran membaca pemahaman. ... Mackey (1965) mengemukakan berbagai metode pengajaran, antara lain (1) metode tata bahasa, (2) metode linguistik, (3) metode elektik, (4) metode mimem, dsb. Dari berbagai metode tersebut metode elektik dianggap paling aplicable karena merupakan gabungan dari kelebihan berbagai metode yang ada. ...dts.

Berdasarkan kajian kepustakaan di atas kemudian disusun kerangka berpikir sebagai berikut:

a. Membaca pemahaman merupakan kegiatan memahami isi bacaan baik isi secara tersurat maupun tersirat dengan cara mengolah informasi dan merekonstruksi isi atau pesan yang terkandung dalam bacaan dengan tujuan untuk mendapatkan pengetahuan secara umum.

b. dst.

3. Pembahasan

 Pengajaran membaca pemahaman pada dasarnya adalah mengajarkan membaca untuk menangkap informasi yang terkandung dalam bacaan. Sebagai model pengajaran akan dibahas berdasarkan taksonomi membaca pemahaman menurut pendapat Allan Davis dan Widdoson yang terdiri atas 4 macam yaitu menangkap arti dan ungkapan, menyimpulkan gagasan, menduga pesan, dan menilai bacaan. Sedangkan penyajiannya akan menggunakan pendekatan struktural dan acuan teori belajar behaviorisme bertolak dari prinsip-prinsip tersebut pengajaran membaca dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Memilih bacaan yang sesuai dengan siswa SMTA

b. Menyuruh siswa membaca teks dalam hati.

c. Mengajukan pertanyaan kepada siswa berdasarkan aspek-aspek membaca pemahaman.

 Berdasarkan ketiga langkah tersebut, dalam penyajiannya didasarkan pada asumsi-asumsi linguistik struktural untuk butir-butir pemahaman bahasa, dan prinsip-prinsip belajar secara behavioristik untuk proses belajarnya. Dengan demikian desain pengajarannya sebagai berikut:

1. Disediakan teks berjudul “...”

2. Bacalah teks berikut dalam hati, sebelum kita memahami isinya

3. dst.

 Setelah desain pengajaran dibuat, proses belajar-mengajar yang dapat dilakukan berdasarkan teori behaviorisme antara lain sebagai berikut:

1. Guru menyuruh murid membaca teks dalam hati.

2. Guru menanyakan arti kata sukar dan ungkapan.

3. Guru menyiapkan kesimpulan isi setiap paragraf.

4. Guru menyuruh murid menduga maksud penulis

5. dst.

4. Kesimpulan

 Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Membaca pemahaman memiliki berbagai manfaat bagi siswa yaitu (1) meningkatkan kemampuan belajar siswa, (2) mempercepat waktu membaca dengan perolehan pengetahuan yang lebih banyak, (3) memberikan wawasan luas mengenai berbagai jenis bacaan, dan (4) membiasakan berpikir kritis terhadap siswa pada waktu membaca.

b. dst.

Pengertian Karya Ilmiah 

Setelah Anda membaca contoh karya ilmiah (makalah) di atas, tentu dapat mengungkapkan pengertian dan unsur-unsur atau organisasi yang tercantum dalam sebuah karya ilmiah tersebut. Apa itu karya ilmiah?. Karya ilmiah terdiri dari dua kata yaitu karya dan ilmiah.

Karya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dapat dikelompok pengertian yang mengandung terkait antara satu pengertian dengan pengertian lainnya. Pertama berarti pekerjaan, hasil perbuatan, buatan, ciptaan (terutama hasil karangan). Kedua hasil ciptaan yang bukan saduran, salinan, atau terjemahan. Ketiga hasil ciptaan yang bukan tiruan. (1) Ilmiah dapat diartikan bahwa karya merupakan hasil ciptaan yang bukan tiruan atau foto copy, hasil ciptaan tersebut dapat berbentuk tulisan, lisan, dan benda. Sedangkan, ilmiah adalah bersifat ilmu dan secara ilmu pengetahuan, memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. (2) Ilmiah diartikan sebagai hal yang berlandaskan kepada ilmu pengetahuan. Dalam membuat sesuatu yang bersifat ilmiah seseorang harus memiliki landasan yang kuat atau dikenal dengan istilah teori.

Banyak teori yang memberikan gambaran apa itu karya ilmiah, antara lain:

1. Drs. Totok Djuroto dan Dr. Bambang Supriyadi menyebutkan bahwa karya ilmiah merupakan serangkaian kegiatan penulisan berdasarkan hasil penelitian, yang sistematis berdasar pada metode ilmiah, untuk mendapatkan jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang muncul sebelumnya.

2. Menurut Brotowidjoyo menjelasakan bahwa karya ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut Metodologi penulisan yang baik dan benar.

Berdasarkan dua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa karya ilmiah adalah rangkaian kegiatan yang dituangkan melalui tulisan berdasarkan kepada tata cara penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dalam penulisan karya ilmiah, seorang penulis harus memperhatikan tata bahasa yang digunakan, sistematika penulisan, metodologi penulisan, dan teori yang digunakan. Semua ini bertujuan untuk memvalidkan data yang diperoleh. (Sumber)

Jenis-jenis Karya Ilmiah

Beberapa jenis karya ilmiah yang paling banyak diterbitkan oleh manusia adalah sebagai berikut:

1. Makalah

 Makalah merupakan karya ilmiah yang menyajikan sebuah masalah yang penyelesaiannya mengandalkan berbagai macam data yang ada di lapangan. Karya ilmiah ini bersifat empiris dan juga objektif. Dalam penyajiannya, makalah biasanya dipresentasikan dalam sebuah kegiatan seminar.

2 Artikel

 Dalam konteks jurnalistik, pengertian karya ilmiah artikel merupakan karya ilmiah yang memuat pendapat subjektif pembuatnya mengenai sebuah peristiwa ataupun masalah tertentu, sedangkan jika dipandang dari sudut pandang ilmiah, artikel dapat diartikan sebagai karya tulis yang sengaja dirancang untuk dimuat dalam jurnal ataupun kumpulan artikel yang dibuat dengan memperhatikan kaidah penulisan ilmiah dan mengikuti pedoman ilmiah yang berlaku.

3. Skripsi

 Skripsi merupakan karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa untuk bisa mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi memuat tulisan berisi pendapat penulis dengan mengacu ataupun berdasarkan teori yang telah diterbitkan sebelumnya.

Unsur-Unsur Karya Ilmiah

Setelah Anda membaca contoh karya ilmiah yang tersaji di atas, kira-kira masuk ke dalam jenis yang mana? Tentu Anda dapat mengelompokkan berdasarkan kesesuaian pengertian dari ketiga jenis karya ilmiah tersebut bukan? Karya ilmiah yang tersaji termasuk jenis makalah. 

Unsur-unsur makalah pada dasarnya terdapat topik, permasalahan, dasar teori, pembahasan, kesimpulan dan saran. Makalah di atas terbagi menjadi empat bagian, yaitu (1) pendahuluan, (2) studi kepustakaan, (3) pembahasan, dan (4) kesimpulan atau penutup.

Pada bagian pendahuluan, biasanya menguraikan tentang latar belakang masalah yang isinya mengungkapkan (1) alasan -alasan mengapa perlu dibahas masalah tersebut, dan (2) kenyataan-kenyataan yang ditemukan di lapangan. Berdasarkan bukti-bukti tersebut, maka penulis makalah mengungkapkan atau merumuskan permasalahan yang akan dibahas. Dan yang terakhir, pada bagian pendahuluan itu, diungkapkan tujuan pembahasan.

Pada bagian studi kepustakaan, penulis menguraikan tentang pengertian topik yang sedang dibahas menurut para ahli, hasil-hasil penelitian para ahli mengenai topik yang dibicarakan, dan merumuskan kerangka berpikir.

Pada bagian pembahasan, penulis mengungkapkan pembahasan masalah sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada bagian pendahuluan.

Pada bagian penutup, penulis menyimpulkan secara singkat apa yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya.

Terakhir, setiap makalah harus dilengkapi dengan daftar pustaka.

Teknik penulisan makalah tidak memuat halaman pelengkap pendahuluan, seperti halaman judul, kata pengantar, dan daftar isi, tetapi langsung pada bagian isi atau tubuh karangan. Nama penulis dapat dicantumkan di bawah judul makalah. Makalah tidak perlu dibagi menjadi beberapa bab seperti dalam karya ilmiah jenis skripsi.

Post a Comment

To be published, comments must be reviewed by the administrator.

Previous Post Next Post