Teks Eksplanasi

 
Teks Eksplanasi


Teks Eksplanasi

Membaca Teks Eksplanasi

Apakah Anda pernah menyaksikan atau mengalami fenomena alam seperti banjir, longsor, dan gempa bumi. Apa yang Anda lihat atau bagaimana perasaan Anda ketika melihat dan mengalami fenomena tersebut? Tentu ada perasaan takut, kasihan, sedih, dan lain-lain. Perasaan itu berbaur menjadi satu.

Pada pembelajaran ini Anda akan belajar tentang pengertian teks eksplanasi, mengidentifikasi isi pokok informasi, urutan kejadian dalam teks eksplanasi, dan menyusun informasi teks Eksplanasi berdasarkan fenomena tersebut. Sebelum mengidentifi kasi teks eksplanasi, bacalah teks eksplanasi yang berjudul Banjir Jakarta 2007.

BANJIR JAKARTA 2007

Banjir Jakarta 2007 adalah bencana banjir yang menghantam Jakarta dan sekitarnya sejak 1 Februari 2007 malam hari. Selain sistem drainase yang buruk, banjir berawal dari hujan lebat yang berlangsung sejak sore hari tanggal 1 Februari hingga keesokan harinya tanggal 2 Februari, ditambah banyaknya volume air 13 sungai yang melintasi Jakarta yang berasal dari Bogor-Puncak-Cianjur, dan air laut yang sedang pasang, mengakibatkan hampir 60% wilayah DKI Jakarta terendam banjir dengan kedalaman mencapai hingga 5 meter di beberapa titik lokasi banjir.

Pantauan di 11 pos pengamatan hujan milik Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) menunjukkan, hujan yang terjadi pada Jumat, 2 Februari, malam lalu mencapai rata-rata 235 mm, bahkan tertinggi di stasiun pengamat Pondok Betung mencapai 340 mm. Hujan rata-rata di Jakarta yang mencapai 235 mm itu sebanding dengan periode ulang hujan 100 tahun dengan probabilitas kejadiannya 20 persen.

Banjir 2007 ini lebih luas dan lebih banyak memakan korban manusia dibandingkan bencana serupa yang melanda pada tahun 2002 dan 1996. Sedikitnya 80 orang dinyatakan tewas selama 10 hari karena terseret arus, tersengat listrik, atau sakit. Kerugian material akibat matinya perputaran bisnis mencapai triliunan rupiah, diperkirakan 4,3 triliun rupiah. Warga yang mengungsi mencapai 320.000 orang hingga 7 Februari 2007.

Gubernur DKI Jakarta menyatakan, sebagian wilayah Jakarta Barat di sekitar Kali Angke berstatus siaga satu karena tinggi air 3,75 meter dari ambang batas 3 meter. Wilayah lain berstatus siaga dua dan tiga.

Kemacetan akibat banjir juga terjadi di daerah Cipinang, Jakarta Timur. Di Jalan DI Panjaitan, sepeda motor yang tidak dapat melewati jalan itu berbalik arah dan naik ke jalan tol yang lebih tinggi.

Hujan deras juga mengakibatkan tanggul jebol di Banjir Kanal Barat (BKB) persis di aliran Kali Sunter. Air meluber langsung ke perkantoran dan perumahan warga. Tanggul BKB jebol Jumat dini hari, sementara Kali Sunter baru Jumat siang. Akibat tanggul jebol, kawasan Jatibaru-Tanah Abang dan Petamburan tergenang air hingga setinggi 2 meter. Evakuasi warga di Petamburan mengalami kesulitan karena banyak permukiman terletak di antara gang sempit, bahkan tidak muat untuk dilewati perahu karet.

Korban

Hingga tanggal 8 Februari 2007, menurut data Polda Metro Jaya jumlah korban meninggal akibat banjir di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi mencapai 48 orang; dan di Bogor sebanyak 7 orang.

Pada tanggal 9 Februari 2007 meningkat menjadi 66 orang, sebagaimana dicatat Kantor Berita Antara: Badan Koordinasi Nasional Penanganan Bencana (Bakornas PB) menyatakan sebanyak 66 orang meninggal akibat bencana banjir yang terjadi di tiga provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.

Pada tanggal 10 Februari jumlah korban meningkat menjadi 80 orang. Jumlah ini mencakup korban di tiga provinsi dengan perincian DKI Jakarta 48 orang, Jawa Barat 19 orang, dan Banten 13 orang. 

Dampak dan Kerugian

Sebuah taksi yang terbalik dan terendam banjir di Jakarta Selatan pada banjir Jakarta 2007.

Seluruh aktivitas di kawasan yang tergenang lumpuh. Jaringan telepon dan Internet terganggu. Listrik di sejumlah kawasan yang terendam juga padam.

Puluhan ribu warga di Jakarta dan daerah sekitarnya terpaksa mengungsi di posko-posko terdekat. Sebagian lainnya hingga Jumat malam masih terjebak di dalam rumah yang sekelilingnya digenangi air hingga 2-3 meter. Mereka tidak bisa keluar untuk menyelamatkan diri karena perahu tim penolong tidak kunjung datang.

Di dalam kota, kemacetan terjadi di banyak lokasi, termasuk di Jalan Tol Dalam Kota. Genangan-genangan air di jalan hingga semeter lebih juga menyebabkan sejumlah akses dari daerah sekitar pun terganggu.

Arus banjir menggerus jalan-jalan di Jakarta dan menyebabkan berbagai kerusakan yang memperparah kemacetan. Diperkirakan sebanyak 82.150 meter persegi jalan di seluruh Jakarta rusak ringan sampai berat. Kerusakan beragam, mulai dari lubang kecil dan pengelupasan aspal sampai lubang-lubang yang cukup dalam. Kerusakan yang paling parah terjadi di Jakarta Barat, tempat jalan rusak mencapai 22.650 m², disusul Jakarta Utara (22.520 m²), Jakarta Pusat (16.670 m²), Jakarta Timur (11.090 m²). Kerusakan jalan paling ringan dialami Jakarta Timur, yang hanya menderita jalan rusak seluas 9.220 m². Untuk merehabilitasi jalan diperkirakan diperlukan dana sebesar Rp. 12 miliar. 

Banjir juga membuat sebagian jalur kereta api lumpuh. Lintasan kereta api yang menuju Stasiun Tanah Abang tidak berfungsi karena jalur rel di sekitar stasiun itu digenangi air luapan Sungai Ciliwung sekitar 50 sentimeter.

Sekitar 1.500 rumah di Jakarta Timur hanyut dan rusak akibat banjir. Kerusakan terparah terdapat di Kecamatan Jatinegara dan Cakung. Rumah-rumah yang hanyut terdapat di Kampung Melayu (72 rumah), Bidaracina (5), Bale Kambang (15), Cawang (14), dan Cililitan (5). Adapun rumah yang rusak terdapat di Pasar Rebo (14), Makasar (49), Kampung Melayu (681), Bidaracina (16), Cipinang Besar Selatan (50), Cipinang Besar Utara (3), Bale Kambang (42), Cawang (51), Cililitan (10), dan Cakung (485). 

Kerugian di Kabupaten Bekasi diperkirakan bernilai sekitar Rp 551 miliar. Kerugian terbesar adalah kerusakan bangunan, baik rumah penduduk maupun kantor-kantor pemerintah. Selain itu jalan kabupaten sepanjang 98 kilometer turut rusak. Sedikitnya 7.400 hektare sawah terancam puso. 

Penyakit

Setelah banjir penyakit infeksi saluran pernapasan, diare, dan penyakit kulit menjangkiti warga Jakarta, terutama yang berada di pengungsian. Ini disebabkan keadaan sanitasi dan cuaca yang buruk 

Ditemui pula beberapa kasus demam berdarah dan leptospirosis Sebagai akibat genangan air setelah banjir.

Pasca bencana

Hingga hampir sepekan pascabanjir, 14 Februari 2007, 20 lampu lalu lintas di seluruh DKI Jakarta masih tidak berfungsi. Matinya lampu lalu lintas menyebabkan arus kendaraan di beberapa kawasan terganggu dan menimbulkan kemacetan. Di Jakarta Pusat lalu lintas di beberapa perempatan tidak dipandu lampu lalu lintas. Di kawasan Roxy, misalnya, lampu lalu lintas tidak berfungsi. Akibatnya, kemacetan terjadi sepanjang pagi hingga menjelang sore. Situasi serupa tampak di kawasan Kramat Bunder.

Penanganan sampah

Setelah banjir surut volume sampah yang harus ditangani meningkat. Sampah-sampah yang terbawa sungai pada sampai tanggal 8 Februari berlipat ganda dari 300 m³ menjadi 600 m³ per hari. Sampah-sampah tersebut berupa antara lain berupa puing bangunan, kayu dan perabotan hanyut. Selain itu banyaknya sampah yang dikirim ke tempat penampungan akhir (TPA) Bantargebang, Bekasi, juga bertambah. Sampai 15 Februari kiriman sampah sisa banjir ini diperkirakan mencapai 1.500 ton per hari

Sumber

Pengertian dan Fungsi Sosial Teks Eksplanasi

Setelah Anda membaca contoh teks eksplanasi Banjir Jakarta 2007 tersebut, tentu Anda dapat menjelaskan apa yang dimaksud dengan teks eksplanasi. Dalam teks eksplanasi tersebut dijelaskan tentang penyebab dan akibat terjadinya banjir di Jakarta pada tahun 2007. Karena itu, yang dimaksud dengan teks eksplanasi adalah teks yang berisi penjelasan tentang keadaan sesuatu sebagai akibat dari sesuatu yang lain yang telah terjadi sebelumnya. Dengan kata lain, teks eksplanasi adalah teks yang berisi penjelasan tentang proses mengapa dan bagaimana kejadian-kejadian alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan lainnya dapat terjadi. Misalnya, mengapa terjadi banjir, bagaimana proses terjadinya banjir, dan apa akibatnya banjir. 

Berdasarkan pengertian teks eksplanasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa teks eksplanasi mempunyai fungsi untuk menjelaskan::

  1. Urutan kejadian atau bagaimana sesuatu bekerja;
  2. Mengapa suatu hal itu terjadi; 
  3. Persamaan dan perbedaan antara obyek tertentu; dan 
  4. Bagaimana pendekatan atas masalah yang akan diselesaikan. 

Setelah Anda membaca contoh teks eksplanasi Banjir Jakarta 2007 tersebut, tentu sekarang Anda dapat mengetahui fungsi teks eksplanasi tersebut, yakni bagaimana proses terjadinya banjir di Jakarta pada tahun 2007; mengapa terjadi banjir di Jakarta; bagaimana perbandingannya dengan banjir yang melanda Jakarta pada tahun 2002 dan tahun 1996; dan bagaimana cara menyelesaikan banjir tersebut. 

Isi Pokok Informasi Teks Eksplanasi

Setelah Anda membaca teks eksplanasi “Banjir Jakarta 2007” tentu Anda sudah dapat menentukan isi pokok informasi dari teks tersebut. Misalnya, informasi yang terdapat dalam paragraf pertama adalah Banjir di Jakarta disebabkan oleh sistem drainase yang buruk; hujan lebat yang terus-menerus; volume air yang tinggi kiriman dari Bogor; dan air laut yang sedang pasang dan mengakibatkan hampir 60% wilayah DKI Jakarta terendam banjir.

Selanjutnya, coba Anda temukan isi pokok informasi pada paragraf-paragraf yang lainnya dalam teks tersebut. Setelah itu, cocokkan jawaban Anda dengan penjelasan berikut.

Mengidentifikasi Urutan Kejadian dalam Teks Eksplanasi

Pada pelajaran yang lalu Anda telah mempelajari bagaimana mengidentifikasi isi pokok-pokok informasi dalam teks eksplanasi Banjir Jakarta 2007. Masih ingat bukan? Sebenarnya jika kita amati mengidentifi kasi isi pokok-pokok informasi teks tersebut urutannya dimulai dengan informasi yang berupa pernyataan umum, kemudian dilanjutkan dengan informasi yang berupa hubungan sebab akibat. Selain itu, di dalamnya terdapat proses, mengapa, dan bagaimana kejadian sesuatu itu. Misalnya, bagaimana proses terjadinya banjir, mengapa terjadi banjir, apa penyebabnya, dan bagaimana akibatnya.

 Pada bagian ini Anda akan mengidentifikasi urutan kejadian dalam teks eksplanasi. Untuk memahaminya, Coba Anda baca teks eksplanasi “Kekeringan ”. Sambil membaca catatlah dalam buku latihan Anda urutan kejadian tersebut berdasarkan kronologisnya. Kemudian, pelajari pokok informasi penyebab dan akibatnya. Setelah itu, urutkan peristiwa terjadinya kekeringan tersebut. Kalau sudah selesai, cocokkan dengan jawaban yang tersedia. Namun, sebelumnya usahakan tidak melihat jawaban tersebut.

Kekeringan

1. Kekeringan adalah keadaan kekurangan pasokan air pada suatu daerah dalam masa yang berkepanjangan (beberapa bulan hingga bertahun-tahun). Biasanya kejadian ini muncul bila suatu wilayah secara terus-menerus mengalami curah hujan di bawah rata-rata. Salah satu contohnya yaitu di Desa Wonorejo.

2. Ratusan warga di Desa Wonorejo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur antre dalam pembagian air minum yang diberikan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang. Warga di desa tersebut sudah sejak Juli lalu mengalami kekeringan dan krisis air bersih.

3. Kekeringan dan krisis air bersih di desa tersebut mengakibatkan air untuk kebutuhan tanaman tidak ada, sehingga terpaksa mereka biarkan tanaman itu mati kekeringan. Selain itu, warga menambahkan akibat dari kekeringan yaitu mereka tidak bisa memasak. Selama ini warga mengambil air pada satu sumur, akibatnya merekapun mengambil air secara bergiliran dalam dua hari sekali. Karena adanya kekeringan Pemerintah Kabupaten Malang meminta PMI mengirim bantuan berupa air bersih.

4. Akhirnya, PMI Kabupaten Malang memberikan bantuan air minum secara langsung dengan mendatangi warga setempat. Pada saat tangki air dari PMI tiba di rumah seorang warga, tanpa disuruh, ratusan warga langsung menyerbu tangki air dengan membawa jeriken. Hal ini mengakibatkan petugas PMI meminta warga untuk tertib.

5. Namun, imbauan petugas PMI itu tidak digubris. Warga malah berebut menaruh jeriken di depan tangki agar lebih dulu mendapatkan air. Hal ini disebabkan karena warga di Desa Wonorejo sudah lama mengalami krisis air bersih akibat kekeringan.

Sumber

Nah, sekarang tentu Anda sudah membaca teks eksplanasi “Kekeringan” tersebut dan mencatat urutan peristiwa dalam teks tersebut. Bagaimana? Sudah selesaikah mencatatnya? Jika sudah selesai, bandingkan catatan Anda dengan jawaban di bawah ini. Jika belum selesai, coba baca kembali teks tersebut dengan cermat.

Urutan kejadian dalam teks eksplanasi “Kekeringan” tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Penyebab kekeringan adalah curah hujan di bawah rata-rata, seperti di Desa Wonorejo.
  2. Akibatnya, Ratusan warga di Desa Wonorejo, antre dalam pembagian air minum.
  3. Kekeringan dan krisis air bersih di desa tersebut mengakibatkan air untuk kebutuhan tanaman tidak ada, sehingga tanaman itu mati kekeringan, dan warga tidak bisa memasak. 
  4. Selama ini warga mengambil air pada satu sumur, akibatnya merekapun mengambil air secara bergiliran. 
  5. Karena adanya kekeringan Pemerintah Kabupaten Malang meminta PMI mengirim bantuan berupa air bersih.
  6. Warga berebut menaruh jeriken di depan tangki agar lebih dulu mendapatkan air karena mereka sudah lama mengalami krisis air bersih akibat kekeringan.

Menyusun Informasi dalam Teks Eksplanasi

Pada kegiatan pembelajaran ini, Anda akan belajar menyusun informasi dalam bentuk teks eksplanasi. Sebelum menyusun teks eksplanasi kita perlu memahami langkah-langkah menyusun sebuah teks eksplanasi. Masih ingat bukan bagaimana langkah-langkah menyusun sebuah teks? Untuk mengingat kembali langkah-langkah tersebut bacalah uraian berikut dengan cermat!

1. Menentukan Topik 

Pilihlah topik yang berhubungan dengan suatu kejadian yang pernah Anda alami atau Anda saksikan sendiri agar mudah dicarikan datanya, dan mudah dikembangkan.

2. Menyusun Kerangka Teks

 Susunlah kerangka teks sesuai dengan urutan kejadian yang berhubungan dengan sebab akibat. Misalnya, tentang bagaimana terjadinya longsor di daerah Puncak, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Cobalah Anda buat kerangka mengenai topik tersebut. Berpikirlah dengan tenang dalam menuliskan kerangka tersebut pada buku catatan Anda atau pada selembar kertas. Hindarilah pemikiran tentang apakah jawaban yang Anda berikan belum benar atau salah. Kita dapat belajar dari kesalahan kita. Oleh karena itu, tuliskanlah yang ada di dalam pikiran Anda. 

 Nah bagaimana? Sudahkah Anda selesai menuliskan kerangka teks eksplanasi tersebut? Bila sudah cobalah Anda cocokkan jawaban Anda dengan kerangka di bawah ini!

  • Topik : Longsor di daerah Puncak, Bogor
  • Kerangka:
  • Pernyataan umum: Tingginya curah hujan dan minimnya daerah resapan.
  • sebab akibat; curah hujan tinggi, 
  • sebab akibat: daerah resapan minim
  • sebab akibat : tanah labil
  • sebab akibat : debit air tinggi
  • sebab akibat : tanah longsor, pohon tumbang
  • sebab akibat : Jakarta dilanda banjir
  • sebab akibat : usaha pemerintah

3. Mengembangkan Kerangka

 Kerangka yang telah disusun, kemudian dikembangkan dengan memerhatikan urutan kejadian, hubungan sebab akibat, bahasa dan ejaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Untuk lebih jelasnya perhatikan teks eksplanasi berikut yang merupakan hasil pengembangan dari kerangka yang telah disusun.

Longsor di Daerah Puncak

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengungkap penyebab tanah longsor di wilayah Puncak, Bogor, Jawa Barat disebabkan karena tingginya curah hujan dan minimnya daerah resapan yang mengakibatkan tanah menjadi labil, longsor, dan banjir di Jakarta.

Dua Minggu belakangan ini, curah hujan di daerah Puncak, Bogor tinggi sekali. Air hujan tidak dapat meresap ke dalam tanah karena terlalu deras hujan yang mengguyur daerah tersebut. 

Air hujan tidak dapat meresap ke dalam tanah karena resapan air sangat minim. Hal ini disebabkan hutan-hutan banyak yang beralih fungsi menjadi bangunan. Vila dan hotel banyak dibangun sampai ke bukit-bukit. 

Air yang tidak dapat diresap tanah jatuh di permukaan tanah sehingga terjadi longsor. Longsor tersebut mengakibatkan pohon-pohon tumbang dan bangunan banyak yang roboh. Selain itu, tanah menutupi badan jalan sehingga arus lalu lintas Puncak – Cianjur terputus. Untuk sementara kawasan Puncak ditutup karena kendaraan tidak bisa lewat.

Selain itu, air yang tidak bisa diserap mengalir memenuhi sungai dengan debit air tinggi sekali. Air ini langsung mengalir ke Jakarta yang mengakibatkan wilayah Jakarta dilanda banjir di mana-mana.

Saat ini, pemerintah tengah mengawasi perkembangan meningkatnya debit air Sungai Ciliwung yang melintasi Bogor hingga Jakarta. Kementerian LHK juga telah menyiapkan pos pengawasan air sungai di wilayah daerah aliran sungai (DAS) Ciliwung.

Mempresentasikan Teks Eksplanasi

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam presentasi adalah sebagai berikut!

1. Siapkan alat peraga seperti laptop dan LCD!

2. Siapkan teks eksplanasi yang telah dibuat dalam bentuk powerpoint!

3. Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar ketika presentasi

4. Bagi pendengar, tanggapi teks eksplanasi tersebut untuk bahan perbaikan.

Merevisi Teks Eksplanasi

Setelah Anda mempresentasikan teks eksplanasi yang telah dibuat, tentu sekarang sudah mendapat masukan dari teman-teman untuk perbaikan teks eksplanasi tersebut. Sekarang coba Anda perbaiki teks eksplanasi tersebut dengan memerhatikan masukan dari teman-teman, ejaan, dan tanda baca yang digunakan dalam rancangan tersebut!

Post a Comment

To be published, comments must be reviewed by the administrator.

Previous Post Next Post