Novel

 

Novel

Novel

Pernahkah Anda membaca novel? Seseorang membaca buku pada umumnya untuk memperoleh pengetahuan, pengalaman, kesenangan, atau hiburan. Ketika Anda membaca buku pelajaran atau buku ilmiah, pengetahuan dan wawasanlah yang menjadi tujuannya. Akan tetapi, saat anda membaca buku fiksi, kesenangan dan hiburanlah yang akan didapat. Coba Anda pikirkan kembali, apa yang Anda inginkan ketika membaca novel? Ketika itu, timbul berbagai perasaan yang membuat kita merasa ada di dalam cerita novel tersebut. Kita bisa merasakan apa yang dialami oleh tokoh. Senang, sedih, takut, dan bahagia, seolah menjadi bagian dari kita. Dari buku-buku fiksi, seperti novel dan cerpen, kita dapat memperoleh hiburan berupa kesenangan batin dan sejumlah pelajaran tentang kehidupan. Kita banyak belajar tentang liku-liku hidup yang mungkin pula kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Pengalaman batin dan pelajaran kehidupan tersebut, alangkah baiknya, kita tuangkan dalam bentuk tulisan berupa laporan atau ulasan. 

Selain berisi kesan-kesan, laporan atau ulasan tersebut dapat pula dilengkapi dengan hasil pengamatan kita tentang novel yang berkenaan dengan isi, unsur-unsur, dan aspek kebahasaan dalam novel. Laporan atau ulasan yang dibuat dapat bermanfaat untuk mengasah keterampilan kita dalam menulis. Selain itu, dapat juga mendorong orang lain dalam menikmati karya yang pernah kita baca. Lalu, apa saja sih yang harus kita persiapkan dalam membuat laporan membaca novel? Ayo, kita simak bersama-sama.

Menyampaikan Nilai-Nilai Yang Terkandung Dalam Novel

Sebagai sebuah karya sastra, cerita fiksi seperti novel memiliki beberapa fungsi, di antaranya adalah rekreatif dan edukatif. Dengan berbagai konflik menarik yang dialami para tokohnya, pembaca akan merasa terhibur sekaligus mendapat pelajaran hidup. Pelajaran tersebut kita peroleh melalui amanat yang terkandung dalam novel.

Amanat adalah ajaran moral atau pesan yang ingin disampaikan pengarang dalam sebuah novel. Agar dapat memahami makna cerita dalam novel tersebut, Anda harus mengetahui pesan-pesan yang disampaikan. Pesan-pesan tersebut berkaitan dengan nilai-nilai luhur kemanusiaan, seperti nilai keagamaan, moral, budaya, sosial, estetika, dan nilai-nilai kehidupan lainnya.

a. Nilai agama berkaitan dengan perilaku benar atau salah dalam menjalankan aturan-aturan Tuhan.

b. Nilai budaya berkaitan dengan pemikiran, kebiasaan, dan hasil karya cipta manusia.

c. Nilai sosial berkaitan dengan tata laku hubungan antar sesama manusia (kemasyarakatan)

d. Nilai moral berkaitan dengan perbuatan baik buruk yang menjadi dasar kehidupan manusia dan masyarakat.

e. Nilai estetika berkaitan dengan keindahan sesuatu.

Untuk memahami atau memaknai nilai-nilai yang terkandung dalam novel terkadang tidak mudah. Kita perlu meresapi dan menghayati cerita secara sungguh-sungguh.

Kaitan Nilai-Nilai dalam Novel dengan Kehidupan Sehari-Hari

Novel merupakan karya fiksi yang mengisahkan kehidupan seseorang atau beberapa orang tokoh secara lebih utuh dengan berbagai permasalahan kehidupan yang ada di dalamnya. Fiksi itu sendiri adalah rekaan, rekayasa, atau khayalan. Unsur fiksi dalam novel memuat tema umum seperti percintaan, persahabatan, sejarah, budaya, bahkan politik. Akan tetapi, meskipun novel bersifat fiksi, tidak sedikit juga cerita yang dibuat berasal kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai yang ada dalam novel pun berhubungan dengan kehidupan manusia.

Menyampaikan Laporan Hasil Membaca Novel

Isi buku pada umumnya terdiri atas beberapa bab dan di dalam setiap bab terbagi pula ke dalam beberapa sub bab. Pada setiap sub-babnya juga kembali dirinci ke dalam beberapa bagian lagi. Pembahasan isi buku seperti itu akan lebih mudah dipahami apabila disajikan ke dalam suatu pemetaan atau disebut juga peta konsep. Dengan pemetaan seperti itu, isi keseluruhan buku itu bisa tergambarkan dengan jelas.

Akan tetapi, untuk buku fiksi seperti novel atau kumpulan cerpen/dongeng, akan lebih mudah dipahami apabila disajikan dalam bentuk alur atau berdasarkan jalan cerita. Dengan begitu, cerita yang ada dalam novel tersebut akan lebih jelas dan mudah dipahami. Selain itu, isi cerita dari novel atau cerpen yang kita baca tidak akan mengalami perubahan.

Pada setiap bagiannya itu, diisi dengan catatan-catatan ringkas. Misalnya, pada bagian pengenalan disajikan apa yang disampaikan pengarang, gambaran tentang tokoh, dan di mana cerita itu berawal. Selain itu, perlu disajikan juga tentang latar belakang masalah yang dihadapi tokoh utamanya. Pada bagian konflik, diceritakan masalah yang dialami tokoh utama, penyebab dan reaksi yang dilakukan tokoh tersebut.

Menafsir Pandangan Pengarang Terhadap Kehidupan dalam Novel yang Dibaca

Apa sih pandangan pengarang terhadap novel itu? Menafsir pandangan pengarang dalam novel adalah menafsir atau menjelaskan apa saja yang terkandung dalam novel, dalam hal ini termasuk di dalamnya menafsir tentang pesan pengarang, kalimat konotasi, kaitan fakta dengan kehidupan yang ada dan menemukan nilai-nilai kehidupan yang disampaikan oleh penulis.

Langkah-langkah menafsir pandangan pengarang: 

  1. Menentukan nilai-nilai kehidupan
  2. Menafsirkan pandangan pengarang terhadap nilai-nilai itu.

 Interpretasi terhadap pandangan pengarang adalah memberi kesan kepada pandangan pengarang baik berupa apresiasi maupun berupa kritik.

 Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, nilai-nilai yang terdapat dalam novel antara lain:

a. Nilai agama berkaitan dengan perilaku benar atau salah dalam menjalankan aturan-aturan Tuhan.

b. Nilai budaya berkaitan dengan pemikiran, kebiasaan, dan hasil karya cipta manusia.

c. Nilai sosial berkaitan dengan tata laku hubungan antar sesama manusia (kemasyarakatan)

d. Nilai moral berkaitan dengan perbuatan baik buruk yang menjadi dasar kehidupan manusia dan masyarakat.

e. Nilai estetika berkaitan dengan keindahan sesuatu.

Post a Comment

To be published, comments must be reviewed by the administrator.

Previous Post Next Post