Genre Teks Nonfiksi

 
Genre Teks Nonfiksi

Genre Teks Nonfiksi

Teks yang dibahas adalah jenis teks di jenjang SMP/MTs kelas VII, VIII, IX. Teks tersebut terdiri dari teks deskripsi, prosedur, laporan hasil observasi, berita, eksposisi, eksplanasi, dan pidato persuasif. 

a. Teks Deskripsi

Salah satu keterampilan pertama yang muncul oleh pengguna bahasa adalah menggambarkan atau mendeskripsikan sesuatu. Keterampilan ini paling banyak digunakan di semua di area pembelajaran. Deskripsi memungkinkan pengkategorian atau klasifikasi berbagai pengalaman, pengamatan, dan interaksi yang hampir tak terbatas (Knapp & Watkins, 2005: 97). Penjelasan juga digunakan secara luas dalam banyak jenis teks, seperti laporan informasi, deskripsi sastra, deskripsi deskriptif. Genre teks deskripsi kemudian banyak diartikan sebagai tulisan dimana gagasan utamanya itu disampaikan dengan cara menggambarkan dengan secara jelas objek, tempat, atau peristiwa yang sedang menjadi topik atau tema kepada pembaca sehingga si pembaca seolah-olah merasakan langsung apa yang sedang diungkapkan di dalam teks tersebut. Ada 3 (tiga) macam teks deskripsi yang sering dikenal, yakni subjektif (penggambaran objek oleh kesan penulis), spatial (penggamabaran objek yang berupa tempat, benda, atau ruang), dan objektif (penggambaran keadaan pada objek tanpa penambahan suatu opini penulis).

Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh penulis teks deskripsi, antara lain sebagai berikut.

1) Agar orang yang membaca teks tersebut seolah-olah sedang merasakan apa yang sedang di jelaskan di dalam teks tersebut.

2) untuk memberikan penjelasan kepada tiap-tiap pembaca mengenai/tentang suatu objek dengan secara utuh, hal ini dalam upaya agar mereka dapat dengan tepat dan cepat memahami tema yang disajikan di dalam sebuah teks deskripsi.

3) Karena teks deskripsi diperoleh dari hasil observasi, teks ini mempunyai tujuan untuk memberikan informasi yang jelas mengenai suatu benda atau juga objek sesuai dengan data serta fakta yang diperoleh oleh si penulis teks.

Dalam menelaah teks deskripsi maka yang perlu dilatihkan oleh guru kepada siswa tentunya mengenai struktur teks deskripsi. Ada empat (4) struktur yang menyusun teks deskripsi agar menjadi satu keutuhan, yakni sebagai berikut. a) Identifikasi. Penentu identitas seseorang, benda, dan sebagainya. b) Klasifikasi. Penyusunan secara bersistem dalam sebuah kelompok dengan menurut kaidah atau standar yang sudah ditetapkan. c) Deskripsi bagian. Bagian teks yang berisi mengenai gambaran-gambaran bagian didalam teks tersebut atau lebih mudahnya, deskripsi bagian ini adalah pengklasifikasian yang dijelaskan secara lebih rinci dengan memberikan suatu gambaran- gambaran yang jelas. d) Penutup. Kesimpulan atau penegasan hal-hal yang penting.

Kaidah Kebahasaan Teks Deskripsi. Berikut merupakan kaidah kebahasaan teks deskripsi.

1) Menggunakan kata benda sesuai dengan topik yang dideskripsikan, misalnya: Buku-buku itu tertata rapi di rak.

2) Menggunakan frasa yang mengandung kata benda, contohnya: Beliau ialah orang tua asuh yang baik hati, dll.

3) Mengandung kata sifat yang menggambarkan sesuatu, misalnya: Siswa-siswa tampak serius mendengarkan penjelasan guru.

4) Mengandung kata kerja transitif untuk dapat memberikan informasi subjek. Seperti: Siswi itu mengenakan seragam pramuka.

5) Mengandung kata kerja (perasaan, pendapat) dengan tujuan ialah mengungkapkan sebuah pandangan pribadi si penulis mengenai/tentang sebuah subjek, contohnya: Saya pikir tulisan ini menginspirasi anak muda.

6) Mengandung kata keterangan untuk memberikan sebuah informasi tambahan mengenai suatu objek, seperti: Dia berlari dengan kencang karena takut terlambat masuk kelas.

7) Mengandung bahasa kiasan berupakan sebuah perumpamaan atau metafora. Seperti: Kulitnya putih bersih seperti kapas putih.

Contoh membelajarkan cara telaah struktur retorik teks deskripsi.

Teratai

Teratai adalah sekelompok dalam marga Plumeria. Bentuknya berupa pohon kecil dengan daun jarang namun tebal. Bunganya yang harum sangat khas, dengan mahkota berwarna putih hingga merah keunguan, biasanya lima helai. [Identifikasi] {alertInfo}

Bunga dengan empat atau enam helai mahkota bunga oleh masyarakat tertentu dianggap memiliki kekuatan gaib. Ia berasal dari Amerika Tengah. sekarang ia merupakan pohon yang sangat populer di Pulau Bali karena ditanam di hampir setiap pura serta sudut kampung, dan memiliki fungsi penting dalam kebudayaan setempat. Di beberapa tempat di Nusantara, termasuk. [Deskripsi] {alertInfo}

Karena keindahannya yang begitu menawan, banyak orang suka menanam bunga teratai di taman rumah atau di taman gedung-gedung penting. [Penutup]{alertInfo}


b. Teks Prosedur

Teks prosedur teks prosedur diartikan sebagai teks yang berisi cara, tujuan untuk membuat atau melakukan sesuatu hal dengan langkah demi langkah yang tepat secara berurutan sehingga menghasilkan suatu tujuan yang diinginkan. Dalam Knapp & Watkins (2005: 153) teks ini diistilahkan dengan genre of instructing. Teks prosedur biasanya terdapat pada tulisan yang mengandung cara, tips atau tutorial melakukan langkah tertentu. Di dalam teks prosedur terdapat kata imperatif atau kata perintah untuk melakukan apa yang dibahas pada teks agar si pembaca melakukan apa yang diperintahkan pada isi teks tersebut.

Salah satu keterampilan kognitif awal yang dikembangkan anak adalah kemampuan untuk mengemukakan urutan. Namun, banyak anak tidak mampu ketika mereka diharapkan untuk mereproduksi urutan langkah-langkah secara tertulis. Untuk alasan inilah penting untuk menggunakan kegiatan konkret Ketika pertama kali memberikan instruksi untuk mewakili tahapan dalam prosedur dengan gambar atau bahkan media audiovidual.

Teks prosedur terdiri dari tiga bagian utama, yakni: a) Tujuan. Bagian tujuan teks prosedur berisi tentang tujuan pembuatan teks prosedur atau hasil akhir yang hendak dicapai bila sudah melakukan beberapa tahapan dalam teks prosedur itu. b) Material. Pada bagian material dari teks prosedur yang isinya terkait bahan, alat, ataupun material yang diperlukan. Tidak semua teks prosedur memerlukan bagian material ini. Umumnya pemakaian bagian material ada dalam teks prosedur yang membahas tentang pembuatan tertentu seperti pembuatan resep makanan ataupun lainnya. c). Langkah-Langkah. Bagian langkah-langkah isinya tentang langkah yang perlu dilalui agar memperoleh hasil yang sesuai terhadap tujuan dari teks prosedur. Hal yang harus diperhatikan adalah urutan yang tidak boleh dilakukan secara acak.

Beberapa kaidah kebahasaan teks prosedur adalah sebagai berikut.

1) Konjungsi temporal. Konjungsi temporal atau kata penghubung menyatakan waktu kegiatan dan bersifat kronologis contohnya seperti kata penghubung selanjutnya, berikutnya, lalu, kemudian, serta setelah itu.

2) Kata kerja imperatif. Pada teks prosedur juga banyak ditemukan adanya kalimat imperatif ataupun kalimat perintah serta larangan yang perlu ditaati untuk pelaksanaan hal yang di tulis pada teks prosedur.

3) Verba material dan tingkah laku. Verba material dan tingkah laku ialah sesuatu mengenai tindakan fisik misalnya memotong wortel, menghaluskan bumbu maupun lainnya.

Pada teks prosedur selalu tampak butir-butir langkah atau instruksi yang berurutan. Kalimat yang dipakai dapat berupa kalimat imperatif, deklaratif, serta interogatif.

Contoh membelajarkan cara telaah struktur retorik teks prosedur.

Cara Membuat Brownis Kukus

Brownies merupakan kue yang tidak asing lagi bagi lidah kita. Rasanya yang manis dan berwarna coklat menjadi karakteristik dari kue ini. Membuat kue brownis kukus sendiri bisa menjadi pilihan untuk variasi snack di rumah. Untuk membuat brownies sangat mudah sekali simak langsung prosedur pembuatannya dibawah ini. [Tujuan] {alertInfo}

Bahan-bahan yang Dibutuhkan :

75 gram gula pasir

75 gram mentega

170 gram coklat

75 gram terigu

4 buah strawberry

2 butir telur [Material]{alertInfo}

Langkah-langkah Membuat Brownies Kukus

Terlebih dahulu, siapkan bahan-bahan yang sudah saya sebutkan di atas seperti gula pasir, mentega, coklat, terigu, telur dan strawberry untuk hiasan brownies!

Kedua, masukkan 2 butir telur dan gula pasir ke dalam wadah, kemudian aduk hingga rata menggunakan mixer!

Aduk terus sampai adonan mengembang dan berwarna putih!

Setelah itu, masukkan terigu dan mentega yang telah dicairkan ke dalam adonan sambil tetap mengaduknya menggunakan mixer!

Sambil tetap dalam posisi mengaduk, tambahkan coklat yang telah dicairkan sebelumnya ke dalam adonan!

Aduk kembali adonan hingga benar-benar merata. Anda bisa menggunakan whisk untuk mengaduknya agar semua adonan tercampur rata!

Selanjutnya, tuangkan adonan ke dalam loyang yang sudah diolesi dengan mentega! Masukkan adonan yang sudah dituangkan ke dalam loyang tadi ke dalam panci kukus!

Kemudian kukus selama 30 menit dengan api yang kecil, jangan menggunakan api yang terlalu besar supaya mekarnya bisa bagus!

Viola! brownies kukus sudah siap dihidangkan. Anda bisa menghiasi browniesnya dengan strawberry di atasnya. [Langkah-langkah]{alertInfo}


c. Teks Laporan Hasil Observasi

Teks laporan hasil observasi merupakan teks yang memberikan informasi secara umum tentang sesuatu berdasarkan fakta dari hasil pengamatan secara langsung, seperti melaporkan hasil observasi buku pengetahuan yang dibaca dan membandingkan dua teks laporan hasil observasi.

Adapun struktur lainnya dari teks laporan ini adalah sebagai berikut. a) Definisi Umum, adalah pembukaan yang berisi pengertian tentang sesuatu yang dibahas didam teks. b) Definisi Bagian, adalah bagian yang berisi ide pokok dari setiap paragraph (penjelasan rinci). c) Definisi Manfaat, bagian yang menjelaskan manfaat dari sesuatu yang dilaporkan d) Penutup, adalah bagian rincian akhir dari teks.

Teks laporan hasil observasi memiliki hubungan erat dengan penelitian dan pengetahuan, maka hal ini termasuk kedalam jenis teks formal yang mengharuskan bahasa yang baku atau sesuai kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta mudah dipahami. Kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi antara lain diuraikan sebagai berikut.

1) Menggunakan frasa nomina yang diikuti penjenis dan pendeskripsi.

2) Menggunakan verba relasional, seperti : ialah, merupakan, adalah, yaitu, digolongkan, termasuk, meliputi, terdiri atas, disebut, dan lain-lain (digunakan untuk menyatakan definisi pada istilah teknis atau istilah yang digunakan secara khusus pada bidang tertentu).

3) Menggunakan verba aktif alam, hal ini untuk menjelaskan perilaku, seperti : bertelur, membuat, hidup, makan, tidur, dan sebagainya.

4) Menggunakan kata penghubung, untuk menyatakan : Tambahan (dan, serta), Perbedaan (berbeda dengan), Persamaan (sebagaimana, seperti halnya), pertentangan (sedangkan, tetapi, namun), Pilihan (atau).

5) Menggunakan paragraf dengan kalimat utama, hal ini untuk menyusun informasi utama, diikuti rincian aspek yang hendak dilaporkan dalam beberapa paragraf.

6) Menggunakan kata keilmuwan atau teknis, seperti : herbivora, degeneratif, osteoporosis, mutualisme, parasitisme, pembuluh vena, dan lain-lain. Contoh membelajarkan cara telaah struktur retorik teks laporan hasil observasi.

Definisi Umum

Indonesia menjadi negara dengan hutan bakau paling luas di dunia. Menurut data Kementerian Negara Lingkungan Hidup, luas hutan bakau Indonesia mencapai 4,3 juta ha.

Deskripsi Bagian

Hutan bakau disebut juga dengan hutan mangrove. Hutan bakau merupakan bagian dari ekosistem pantai. Hutan bakau adalah hutan yang tumbuh di atas rawa-rawa berair payau dan terletak di garis pantai. Hutan bakau merupakan hutan yang tumbuh di wilayah pasang dan surut. Hutan bakau ini termasuk lingkup ekosistem pantai sebab terletak di kawasan perbatasan laut dan darat.

Hutan bakau terletak di wilayah pantai dan muara sungai. Tepatnya, hutan bakau terletak di garis pantai. Dengan posisi hutan bakau yang berada di garis pantai, hutan ini dipengaruhi oleh keadaan air laut. Pasang surut laut mengubah kondisi hutan bakau. Hutan akan tergenang air di masa pasang dan akan bebas dari genangan air pada saat air surut. Habitat hutan bakau memiliki wilayah tanah yang tergenang secara berkala. Tempat tersebut juga mendapat aliran air tawar yang cukup dari daratan.

Hutan bakau memiliki ciri yang khas. Hutan ini terlindung dari gelombang besar. Selain itu, hutan bakau juga terlindung dari arus pasang surut laut yang kuat. Hutan bakau yang terletak di perbatasan laut dan muara sungai memiliki kadar garam payau. Di samping itu, ciri khas lain hutan bakau adalah berawa-rawa.

Hutan bakau memiliki beberapa fungsi dan manfaat. Secara fisik hutan bakau dapat menahan abrasi pantai. Pada saat datang badai, hutan bakau berfungsi sebagai penahan badai dan angin yang bermuatan garam. Di samping itu, hutan bakau dapat menahan intrusi (peresapan) air laut ke daratan. Hutan bakau juga menurunkan kandungan karbondioksida (CO2) di udara dan penambat bahan-bahan pencemar (racun) di perairan pantai. Manfaat hutan bakau juga dapat dilihat dari segi biologi. Hutan bakau menjadi tempat hidup biota laut. Selain itu, masyarakat sekitar memanfaatkan hutan bakau sebagai sumber mata pencaharian. Hutan bakau juga menyediakan beberapa unsur penting bahan obat-obatan.

Simpulan

Hutan bakau memiliki ciri khas. Hutan bakau memiliki manfaat untuk melindungi lingkungan laut, manfaat ekonomi, dan menyediakan sumber makanan/ obat-obatan.

d. Teks Berita

Teks Berita adalah teks yang berisi tentang segala peristiwa yang terjadi di dunia yang disebarkan melalui berbagai media seperti radio, televisi, internet, situs web, maupun media yang lainnya. Teks berita berisi fakta, tetapi tidak semua fakta dijadikan berita. Bagaimana seorang guru harus mengajarkan teks berita kepada siswa? Karena kemunculan teks berita dapat berasal dari berbagai media seperti yang disebutkan di atas, guru dapat melalukan berbagai variasi pembelajaran teks berita. Yang perlu diperhatikan oleh pada guru adalah siswa harus mengerti betul bagian-bagian atau struktur teks berita. Oleh karena itu, dalam kurikulum dibentangkan kemampuan yang harus dikuasai siswa mulai dari membacakan teks berita, memahami teks berita melalui lisan maupun tulis sampai pada menulis teks berita melalui reportase langsung sebuah kejadian di lingkungan sekitar siswa.

Seperti yang telah diketahui bahwa teks berita harus memuat informasi minimal memenuhi unsur 5W+1H. Struktur tertentu, begitu pula dengan teks berita. Teks ini mempunyai tiga struktur yang saling berhubungan yang kemudian membentuk teks ini secara utuh.

1) Orientasi Berita yaitu berisi pembuka dari peristiwa yang diberitakan di teks tersebut. Umumnya tertera penjelasan singkat mengenai berita yang sedang dibahas.

2) Peristiwa yaitu berisi tentang proses kejadian dari awal sampai akhir berdasarkan peristiwa yang terjadi dan menjelaskan berdasarkan fakta yang ada.

3) Sumber Berita yaitu dari mana asal sumber berita tersebut muncul. Sumber berita tidak selamanya ditulis dibagian akhir berita.

Teks berita memiliki tipe atau gaya penulisan yang lebih sarat dengan aturan dibandingkan dengan teks yang lain. Konsep penulisan berita yang lebih banyak digunakan adalah model piramida terbalik. Piramida terbalik adalah salah satu konsep, formula atau struktur penulisan berita atau sebuah acuan baku yang sering digunakan oleh para wartawan untuk menyusun sebuah teks berita. Penggunaan metode piramida terbalik berkaitan dengan space atau ruang dalam halaman yang disediakan untuk memuat berita. Ketika berita itu terlalu panjang dan tidak cukup untuk dimuat di halaman yang disediakan, maka editor bisa membuang bagian berita itu mulai dari paling bawah atau derajat informasi pentingnya yang paling rendah yang biasanya diletakan di bagian bawah atau akhir berita.

Struktur teks berita piramida terbalik bisa dilihat pada gambar di bawah ini


1) Lead/Prioritas Utama Penting: merupakan puncaknya yang harus dapat menjawab sebagian besar unsur 5 W + 1 H.

2) Neck/Sangat Penting: adalah urutan yang sangat penting yakni peralihan alur atau penyambung alur ide berita yang ada pada bagian lead atau kepala berita untuk dilanjutkan pada gagasan-gagasan yang tertuang pada bagian berikutnya.

3) Body/Penting: merupakan penjabaran dari gagasan berita yang termaktub dalam lead dan neck. Penjabaran itu bisa merupakan jawaban why (mengapa) dan how).

4) Body Lanjutan/Kurang Penting: mencantumkan berbagai data yang tidak terlalu penting ditempatkan.

Beberapa kaidah kebahasaan teks berita, antara lain sebagai berikut.

1) Verba transitif: merupakan verba yang dapat diubah ke bentuk pasif.

2) Verba pewarta: adalah verba yang mengindikasikan suatu percakapan.

3) Adverbia atau kata keterangan: adalah kelas kata yang memberikan keterangan kepada kata lain.

4) Konjungsi temporal: adalah kata hubung yang berhubungan dengan waktu.

5) Kalimat langsung

6) Kalimat tidak langsung

7) Bahasa yang digunakan: Baku dan sederhana, menarik, singkat, padat dan lugas, komunikatif, netral atau objektif.

Setelah melihat telaah struktur berikut, cobalah bagaimana membelajarkan telaah kaidah kebahasaan pada teks berita berikut!

"Water Salute" dan F-16 di Udara, Tanda Hormat TNI AU untuk Wapres Kalla

JAKARTA, KOMPAS.com - TNI Angkatan Udara (AU) memberikan penghormatan kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla yang akan melepas jabatannya sebagai orang nomor dua di Republik. Penghormatan itu diberikan saat Kalla lepas landas dari Bandara Adisutjipto menuju Bandara Halim Perdanakusuma seusai kunjungan kerja dari Yogyakarta, Kamis (10/10/2019).

Komandan Lanud Pangkalan Adi Sutjipto Yogyakarta, Marsekal Pertama Bob Henry Panggabean, melakukan Water Salute untuk melepas keberangkatan Wapres Jusuf Kalla menuju Jakarta. Saat pesawat Boeing Business Jet (BBJ) 2 yang ditumpangi Wapres akan terbang, dua kendaraan pemadam kebakaran yang mengapit landasan pacu menyemprotkan air secara diagonal hingga membentuk gapura yang melengkung. Pesawat pun melewati gapura yang terbuat dari air tersebut sebagai tanda penghormatan. Tidak hanya itu, saat pesawat BBJ 2 yang ditumpangi Wapres mengudara, dua pesawat tempur Indonesia, F-16 melintas dan mengawal sebagai tanda hormat kepada Wapres Kalla.

Salah satu pilot F-16 pun menyapa Kalla yang berada di kokpit BBJ-2. Ia mewakili TNI AU mengucapkan terima kasih atas pengabdian Kalla kepada negara lewat saluran komunikasi radio antar-pesawat "Kami dengan bangga mengawal penerbangan Indonesia 2. Kami mengucapkan terima kasih atas kepemimpinan Bapak selama menjadi Wakil Presiden. Semoga selalu dikaruniai keselamatan dan kesehatan," ujar sang pilot, seperti dikutip dari rekaman video yang didapat Kompas.com, Kamis (11/10/2019) . Kalla pun membalas ucapan terima kasih tersebut. "Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan dan juga tentu pengabdian Anda. Hari ini saya berbangga dikawal Anda semua. Saya yakin negara kita terjaga dengan Anda semua di sini. Terima kasih atas pengawalan hari ini," ucap Kalla.

Setibanya di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, pesawat yang ditumpangi Wapres juga mendapat seremoni Water Salute. Upacara water salute biasanya digelar untuk ketibaan pesawat baru atau penerbangan perdana. Upacara ini juga kerap dilakukan untuk menandai pensiunnya pilot senior.

Sumber

e. Teks Eksposisi

Teks eksposisi yaitu sebuah paragraf atau karangan yang di dalamnya mengandung sejumlah informasi yang isi dari paragraf tersebut ditulis dengan tujuan untuk menjabarkan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, padat dan akurat.

Struktur teks eksposisi yang harus diajarkan kepada siswa adalah sebagai berikut. 

a) Judul: menggambarkan sesuatu yang dibahas Judul harus ditulis dengan kata-kata yang singkat, menarik dan sarat akan makna. b) Pernyataan Umum atau Tesis: berfungsi untuk memperkenalkan topik sekaligus menempatkan pembaca pada posisi tertentu. Karena dengan teks yang digunakan penulis itu ingin mengemukakan pendapat, pembaca dapat berada pada posisi yang sependapat atau pada posisi yang bersebrangan dengannya. c) Argumentasi atau alasan: berisi argumen atau alasan. Panjang dan pendeknya bagian ini tergantung pada jumlah argumen yang ada dalam pernyataan umum, kemudian menjabarkan argumen tersebut dalam paragraf-paragraf. Pengembangan argumen menjadi paragraf ini dilakukan melalui penyajian contoh dan alasan. d) Penegasan Ulang Pendapat (Simpulan): pengulangan opini bersifat pilihan, sehingga tidak semua teks eksposisi memiliki.

Untuk mengajarkan unsur atau kaidah kebahasaan teks eksposisi, Anda perlu memahami apa saja kaidah yang ada dalam teks eksposisi. Berikut uraian singkatnya. a) Pronomina. Pronomina atau kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan nomina atau frasa nomina. Pronomina dapat diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu pronomina persona dan pronomina nonpersona. b) Nomina dan Verba. Nomina (kata benda): merupakan kata yang mengacu pada benda, baik nyata maupun abstrak. Dalam kalimat berkedudukan sebagai subjek. Dilihat dari bentuk dan maknanya ada yang berbentuk nomina dasar maupun nomina turunan. Nomina dasar contohnya gambar, meja, rumah, pisau. Nomina turunan contohnya perbuatan, pembelian, kekuatan, dll. Verba (kata kerja): merupakan kata yang mengandung makna dasar perbuatan, proses, atau keadaan yang bukan sifat. Dalam kalimat biasanya berfungsi sebagai predikat. c) Konjungsi: merupakan kata hubung baik antarklausa maupun antarkalimat. Contoh cara membelajarkan struktur retorik dan kaidah kebahasaan teks eksposisi.

Manfaat Lidah Buaya

Tesis

Sejak zaman dulu, nenek moyang kita telah mengenal manfaat tanaman lidah buaya. Manfaat tanaman ini tidak hanya berguna untuk menyuburkan rambut, akan tetapi juga bermanfaat untuk kesehatan tubuh manusia.

Argumentasi

Walaupun sejak dulu dikenal mempunyai banyak manfaat, namun tidak banyak orang yang mengetahui bahwa tanaman ini dapat dijadikan sebagai komoditas yang sangat menguntungkan.

Para peneliti mengungkapkan banyak sekali manfaat yang terdapat dalam tanaman lidah buaya. Dibawah ini akan dijelaskan mengenai manfaat tanaman tersebut :

1. Bagian tertentu dari tanaman ini bisa dijadikan sebagai obat yang sangat baik untuk mempercepat proses penyembuhan. Lidah buaya dinilai sangat ampuh untuk mengobati bekas luka, luka karena cedera ataupun luka karena terbakar.

2. Lidah buaya juga dikenal bersifat anti-inflamasinya. Dengan kata lain, tanaman ini memiliki kemampuan untuk memperlambat peradangan karena adanya asam lemak. Mengoleskan gel lidah buaya bisa mencegah atau menghentikan perdagangan yang disebabkan oleh cedera, dan lain sebagainya.

3. Lidah buaya dapat meningkatkan pencernaan dan membantu detoksifikasi tubuh. Lidah buaya juga sangat baik untuk mengatasi sembelit.

Penegasan Ulang

Sudah sangat jelas, lidah buaya tidak hanya bermanfaat sebagai ramuan untuk menyuburkan rambut, akan tetapi bisa dijadikan sebagai makanan alami yang sangat menyehatkan. Ternyata alam sangat lengkap menyediakannya untuk kita.

f. Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi adalah teks yang memaknai fenomana latar belakang dan proses kronologis sebuah kejadian. Struktur teks eksplanasi terdiri atas bagian-bagian yang memperlihatkan pernyataan umum (pembukaan), deretan penjelasan (isi), dan interpretasi/penutup (Mahsun, 2013: 189). 

Pernyataan Umum berisi tentang penjelasan umum tentang fenomena yang akan dibahas, bisa berupa pengenalan fenomena tersebut atau penjelasannya. Penjelasan umum yang dituliskan dalam teks ini berupa gambaran secara umum tentang apa, mengapa, dan bagaimana proses peristiwa alam tersebut bisa terjadi. Deretan Penjelas berisi tentang penjelasan proses mengapa fenomena tersebut bisa terjadi atau tercipta dan bisa terdiri lebih dari satu paragraf. Deretan penjelas mendeskripsikan dan merincikan penyebab dan akibat dari sebuah bencana alam yang terjadi. Interpretasi/penutup (Opsional) tidak harus ada dalam teks. Teks penutup yang dimaksud adalah, teks yang merupakan intisari atau kesimpulan dari pernyataan umum dan deretan penjelas. Opsionalnya dapat berupa tanggapan maupun mengambil kesimpulan atas pernyataan yang ada dalam teks tersebut.

Teks eksplanasi pada umumnya memiliki kaidah kebahasaan sebagai berikut.

1) Fokus pada hal umum “generic” bukan partisipan manusia (nonhuman participants) misalnya gempa bumi, banjir, hujan dan udara.

2) Dimungkinkan menggunakan istilah ilmiah.

3) Lebih banyak menggunakan kata kerja material dan relasional “kata kerja aktif”.

4) Menggunakan konjungsi waktu dan kausul misalnya jika, bila, sehingga, sebelum, pertama dan kemudian.

5) Menggunakan kalimat pasif

6) Eksplanasi ditulis untuk membuat justifikasi bahwa sesuatu yang diterangkan secara kausal itu benar.

Berikut contoh analisis atau telaah struktur dan kaidah kebahasaan teks eksplanasi.

Gempa Bumi

Pernyataan umum

Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas. Gempa bumi terjadi karena pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang begitu hebat. Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan sangat luar biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah sehingga dapat menghancurkan bangunan dan menimbulkan korban jiwa.

Deretan penjelas

Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik tejadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju.

Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi jika dibandingkan dengan gempa tektonik.

Interpretasi

Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyaknya gunung berapi.

Analisis kaidah kebahasaan

Fokus pada hal umum (generic), bukan partisipan manusia (nonhuman participants), misalnya gempa bumi, banjir, hujan, dan udara. Dimungkinkan menggunakan istilah ilmiah. Menggunakan konjungsi waktu atau klausal, misalnya jika, bila, sehingga, sebelum, pertama dan kemudian. Bahasanya ringkas menarik dan jelas.

g. Teks Pidato Persuasif

Salam pembuka

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantisa melimpahkan rahmatnya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul di sini, di gedung ini dengan keadaan sehat wa-afiat. Yang kedua tidak lupa sholawat dan salam yang senantiasa kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafaatnya di hari akhir nanti.

Yang saya hormati para petinggi perusahaan Anak Muda Kreatif. Yang saya hormati para peserta Seminar Pengembangan Pemuda Menjadi Pribadi Pengusaha. Saya juga mengucapkan banyak terimakasih bagi panitia yang telah mempersiapkan ini dengan baik dan lancar.

Pendahuluan

Sebelum kita membahasnya lebih jauh, pernahkah kita menyadari bahwa betapa banyak pengusaha-pengusaha sukses yang meniti karir kehidupannya mulai dari nol besar. Mereka-mereka adalah kebanyakan yang mempunyai latar belakang orang susah atau orang tidak mampu namun mempunyai mimpi yang begitu besar.

Isi

Kebanyakan pengusaha-pengusaha yang telah berhasil memperkerjakan orang- orang memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi. Jadi, pada intinya, kita yang berjiwa muda mempunyai kesempatan yang selebar-selebarnya untuk mewujudkan mimpi-mimpi kita. Masih cukup banyak waktu untuk berusaha sebaik mungkin dalam mewujudkan apa yang kita cita-citakan. Kita sebagai generasi muda harus mempunyai cara berpikir yang visioner, yakni mampu melihat peluang dimasa depan dan mampu memanfaatkan peluang tersebut. 

Disini saya bukan berarti melarang anda untuk menempuh pendidikan yang setinggi-tingginya. Kan tetapi kita semua harus mempunyai jiwa-jiwa pengusaha sehingga nantinya dapat diandalkan untuk mengangkat perekonomian Indonesia. Remaja-remaja yang saat ini sedang mencari dan membentuk jati dirinya harus mempunyai sudut pandang yang lebih baik mengenai kehidupan. Khususnya dalam membangun perekonomiannya sendiri, terlebih dapat bermanfaat dan memajukan perekonomian bangsa.

Salah satu caranya adalah pembekalan dan pelatihan berwirausaha sehingga nantinya dapat menumbuhkan benih-benih pemuda berjiwa interpreneur. Hal ini penting, karena salah satu unsur pokok penunjang kehidupan adalah perekonomian. Marilah para pemuda dan pemudi generasi penerus bangsa teruslah bergerak, berpikir kreatif dan inovatif dan jangan pernah ragu untuk mencoba. Jangan takut gagal, karena orang-orang yang sukses bermula dari kegagalan-kegagalan yang mewarnai prosesnya menuju suatu kesuksesan.

Penutup

Jika kita mampu bergerak dan mengalahkan diri sendiri, segalanya menjadi mungkin. Sebenarnya yang membatasi kemampuan kita adalah pikiran kita sendiri. Kemampuan berpikir manusia itu tidak terbatas, kita sendiri yang kadang membatasi pemikiran-pemikiran kita tersebut. Kita harus menjadi jiwa muda yang mempunyai pengaruh-pengaruh yang baik bagi generasi-generasi yang akan datang.

Sekian yang dapat saya sampaikan dalam sambutan pada acara seminar kali ini, pada penutupan kali ini saya hendak menegaskan sekali lagi, kita harus menjadi pemuda yang selalu memupuk semangat untuk menjadi generasi wirausaha. Semoga apa yang saya katakan dan saya ungkapkan bermanfaat bagi anda semua, dan mohon maaf atas semua kesalahan.

h. Teks Negosiasi

Teks negosiasi memang belum banyak dikenalkan pada buku teks sebelum kurikulum 2013. Teks negosiasi atau negosiasi adalah suatu bentuk interaksi sosial yang berfungsi untuk mencapai penyelesaian bersama di antara pihak-pihak yang mempunyai perbedaan kepentingan. Pihak-pihak tersebut berusaha menyelesaikan perbedaan tersebut dengan cara berdialog dan tidak akan merugikan salah satu pihak (Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik, 2013).

Negosiasi dilakukan karena adanya pihak-pihak yang berkepentingan perlu membuat kesepakatan mengenai permasalahan yang menuntut penyelesaian bersama. Tujuannya dari teks ini adalah untuk mengurangi perbedaan posisi setiap pihak, dengan mencari cara menemukan butir-butir yang sama sehingga tercipta kesepakatan yang disetujui bersama. Sebelum melakukan negosiasi hendaknya ditetapkan terlebih dahulu wakil-wakil dari setiap pihak, begitu juga bentuk atau struktur interaksi (apakah dialog atau mediasi)

Hal yang membedakan teks negosiasi dengan teks lainnya yakni teks ini memiliki ciri-ciri yaitu: a) menghasilkan kesepakatan (yang saling menguntungkan); b) mengarah pada tujuan praktis; c) memprioritaskan kepentingan bersama; d) merupakan sarana untuk mencari penyelesaian.

Secara umum, struktur retorik teks negosiasi terdiri dari empat bagian berikut.

1) Negosiator: Penutur & Mitra Tutur

2) Pembuka: Penggiringan topik / basa-basi

3) Isi: Inti pembicaraan

4) Penutup: Pengambilan keputusan / penyelesaian

Pada teks negosiasi yang lebih kompleks, struktur ini dirinci lagi menjadi sebagai berikut.

1) Orientasi: Kalimat pembuka, biasanya dibubuhi salam. Fungsinya memulai negosiasi

2) Permintaan: Suatu hal berupa barang ataupun jasa yang ingin dibeli oleh pembeli atau konsumen

3) Pemenuhan: Pemenuhan hal berupa barang atau jasa dari pemberi jasa atau penjual yang diminta oleh pembeli atau konsumen

4) Penawaran: Puncaknya Negosiasi terjadi tawar menawar

5) Persetujuan: Keputusan antara dua belah pihak untuk penawaran yang sudah dilakukan

6) Pembelian: Keputusan konsumen jadi menerima/menyetujui penawaran itu atau tidak

7) Penutup: Kalimat penutup atau salam penutup

Kaidah kebahasaan yang biasanya digunakan dalam teks negosiasi antara lain: a) menggunakan bahasa yang santun; b) terdapat ungkapan persuasif (bahasa untuk membujuk), c) berisi pasangan tuturan; d) Kesepakatan yang dihasilkan tidak merugikan dua belah pihak; e) bersifat memerintah dan memenuhi perintah; f) tidak berargumen dalam 1 waktu; g) didasari argumen yang kuat disertai fakta; h) minta alasan dari pihak mitra negosiasi (mengapa ya/tidak); i) tidak menyela argumen.

Contoh membelajarkan cara telaah struktur retorik teks negosiasi

Rencana Kunjungan Study

Wali Kelas : “Anto, bagaimana rencana Studi Wisata ke Tanjung Bira, apakah semua temanmu setuju?” 

Ketua Kelas : “Saya sudah berbicara dengan teman-teman bu, cuma ada usulan studi wisatanya ke Pantai Marina aja Bu.”

Wali Kelas : “Wah, kenapa bisa begitu?” 

Ketua Kelas : “Kalau Tanjung Bira sekolah kita sudah sangat sering berkunjung ke sana Bu. Sedangkan, Pantai Marina belum pernah sama sekali.” 

Wali Kelas : “Tapi Anto, ibu sudah bicarakan rencana ini ke bapak kepala sekolah dan beliau sudah menyetujuinya” 

Ketua Kelas : “Iya bu, tapi sepertinya banyak teman-teman yang tidak ikut jika study wisata itu dilaksanakan di Tanjung Bira.” 

Wali Kelas : “Aduh, jadi gimana yah, padahal ibu sudah mempersiapkan semuanya.”

Ketua Kelas : “Begini saja bu, biar saya dan teman-teman yang menghadap ke kepala sekolah dan menceritakan rencana ini.”

Wali Kelas : “Baiklah kalau begitu, secepatnya kamu bicara dengan beliau, laporkan ke ibu hasilnya”.

Ketua Kelas : “Baik bu.”

Penjelasan

Pihak yang bernegosiasi adalah wali kelas dan ketua kelas. Bahasa yang digunakan oleh keduanya sangat santun dan tidak saling menyela. Solusi yang ditawarkan pun tidak akan merugikan kedua pihak karena mengambil jalan untuk menemui kepala sekolah yang menjadi pejabat berwenang untuk memutuskan sesuatu. Keresahan wali kelas tidak akan berlanjut karena hasil keputusan apapun bersumber dari atasan. Siswa pun memiliki kebebasan untuk memilih objek sesuai dengan keinginan mereka meski harus didiskusikan dahulu dengan kepala sekolah. Inilah yang dinamakan win-win solution atau kesepakatan yang tidak merugikan sebelah pihak.

i. Resensi

Resensi ini berasal dari Belanda resentie serta Bahasa Latin recensio, recensere atau juga revidere yang mempunyai arti mengulas kembali atau juga melihat kembali. Sementara dalam Bahasa Inggris dikenal dengan istilah review. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2017), resensi ini diartikan ialah sebagai pertimbangan atau juga pembicaraan dan ulasan mengenai buku. Sementara itu, Poerwadarminta (Romli, 2003:75) menjelaskan resensi secara bahasa ialah sebagai pertimbangan atau juga perbincangan mengenai sebuah buku yang menilai kelebihan atau juga kekurangan buku tersebut, menarik- tidaknya tema serta isi buku, kritikan, dan juga memberi dorongan kepada khalayak mengenai perlu tidaknya buku tersebut untuk dibaca dan juga dimiliki atau dibeli.

Ada beberapa jenis resensi yang dikenal. 1) Resensi Informatif, yakni suatu resensi yang hanya menyampaikan isi dari resensi dengan secara singkat serta umum dari keseluruhan isi buku. 2) Resensi Deskriptif, merupakan suatu resensi yang membahas dengan secara detail/ lengkap pada setiap bagian atau babnya. 3) Resensi Kritis merupakan suatu resensi yang berbentuk ulasan detail/lengkap dengan metodologi ilmu pengetahuan tertentu. Isi dari resensi tersebut biasanya kritis dan juga objektif dalam menilai isi buku.

Hal yang perlu Anda ajarkan kepada siswa ialah mengenai struktur teks resensi ini yang meliputi beberapa bagian berikut:

1) Identitas, melingkupi judul, pengarang, tahun terbit, tebal halaman, penerbit, dan juga ukuran buku. Bagian diatas mungkin saja tidak dinyatakan dengan secara langsung, seperti yang tampak pada teks ulasan film serta juga juga lagu.

2) Orientasi, biasanya letaknya itu pada paragraf pertama, yakni penjelasan mengenai/tentang keunggulan buku seperti penghargaan yang pernah didapatkan oleh buku yang diresensi.

3) Sinopsis, yakni ringkasan yang menggambarkan pemahaman penulis terhadap isi novel.

4) Analisis, berisi paparan mengenai atau tentang keberadaan unsur-unsur cerita, seperti tema, penokohan, dan juga alur.

5) Evaluasi, adalah paparan mengenai kelebihan/keunggulan serta juga kekurangan suatu karya.

Contoh membelajarkan cara telaah struktur retorik teks resensi.

Petualangan Bocah di Zaman Jepang

1) Identitas

  • Judul Novel : Saksi Mata
  • Pengarang : Suparto Brata
  • Penerbit : Penerbit Buku KOMPAS Tebal : x + 434 halaman

2) Orientasi

(memperkenalkan pengarang, tujuan pengarang buku, dll)

Setelah membaca novel yang sangat tebal ini, saya jadi teringat dengan novel MencobaTidak Menyerah-nya Yudhistira A.N. Massardhie dan juga novel Ca Bau Kan-nya Remy Sylado. Dalam novel Mencoba Tidak Menyerah, yang menjadi tokoh sentralnya adalah bocah laki-laki berusia sepuluh tahun sedangkan dalam novel Ca Bau Kan yang telah diangkat ke layar lebar, digambarkan bagaimana keadaan Jakarta Kota era zaman penjajahan Belanda dengan sangat detail. Lalu apa hubungannya dengan novel Saksi Mata karya Suparto Brata ini?

Dalam Saksi Mata, yang menjadi “jagoan” alias tokoh utamanya adalah bocah berusia dua belas tahun bernama Kuntara, seorang pelajar sekolah rakyat Mohan-gakko dan mengambil seting kota Surabaya di zaman penjajahan Jepang dengan penggambaran yang sangat apik, detail dan sangat memikat. Novel setebal 434 halaman ini sendiri sebenarnya merupakan cerita bersambung yang dimuat di Harian Kompas pada rentang waktu 2 November 1997 hingga 2 April 1998.

3) Sinopsis

Kisah berawal saat Kuntara secara tidak sengaja memergoki buliknya Raden Ajeng Rumsari alias Bulik Rum tengah bercinta dengan Wiradad di sebuah bungker perlindungan-belakangan baru diketahui oleh Kuntara kalau Wiradad adalah suami sah dari Bulik Rum. “Pemandangan” yang luar biasa itu dan belum patut untuk disaksikan oleh Kuntara membuat perasaan hatinya berkecamuk. Kuntara pun masygul dengan apa yang dilakukan oleh Bulik Rum yang selama ini selalu dihormatinya. Namun ia bisa mengerti kalau ternyata Bulik Rum yang cantik ini menyembunyikan sejuta kisah yang tak bakal disangka-sangka.

Bulik Rum adalah “wanita simpanan” tuan Ichiro Nishizumi, meski pekerjaan sehari-harinya bekerja di pabrik karung Asko. Mau tidak mau Bulik Rum harus melayani nafsu Ichiro Nishizumi kapan saja. Sebenarnya Bulik Rum sudah menikah dengan Wiradad tetapi tuan Ichiro Nishizumi tidak peduli dengan menyusul Bulik Rum ke Surabaya.

Saat Wiradad akan bertemu dengan Bulik Rum inilah terjadi sesuatu yang diluar dugaan. Okada yang merupakan guru Kuntara di sekolah rakyat Mohan-gakko berupaya untuk melampiaskan nafsunya kepada Bulik Rum, yang dengan tegas menolak keinginan Okada. Okada yang gelap mata ini segera menikamkan samurai kecilnya hingga akhirnya Bulik Rum terbunuh di bungker perlindungan. Okada yang selama ini sangat dihormati oleh Kuntara tenyata memiliki tabiat tidak beda dengan Tuan Ichiro Nishizawa, sama-sama doyan tidur dengan berbagai macam perempuan. Dari sinilah awal kisah “petualangan” Kuntara dalam mengungkap kasus terbunuhnya Bulik Rum hingga upaya untuk membalas dendamnya bersama dengan Wiradad kepada tuan Ichiro Nishizawa dan juga Okada. Sejak kasus terbunuhnya Bulik Rum ini, keluarga Suryohartanan—tempat Kuntara dan ibunya 

menetap--mulai terlibat dengan berbagai kejadian yang mengikutinya. Kuntara yang tidak menginginkan keluarga ini terlibat dengan permasalahan yang terjadi dengan sengaja menyembunyikannya. Dengan segala “kecerdikan” ala detektif cilik Lima Sekawan Kuntara berupaya menyelesaikan kasus ini bersama dengan Wiradad.

4) Analisis

Sangat jarang sekali novel-novel “serius” di Indonesia yang terbit dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir yang menggunakan tokoh utama seorang anak kecil, selain dari novel Mencoba Tidak Menyerahnya Yudhistira ANM, mungkin hanya novel Ketika Lampu Berwarna Merah karya cerpenis Hamsad Rangkuti. Adalah hal yang menarik apabila membaca cerita sebuah novel “serius” dengan tokoh utama seorang anak kecil karena ia memiliki perspektif atau pandangan berbeda mengenai dunia dan segala sesuatu yang terjadi, bila dibandingkan dengan orang dewasa. Kita bisa membayangkan bagaimana seorang Kuntara yang baru berusia dua belas tahun menanggapi berbagai peristiwa yang terjadi dengan diri, keluarga, dan lingkungan sekitarnya pada masa penjajahan Jepang dan dengan “kepintarannya” ia mencoba untuk memecahkan persoalan tersebut. Meski menarik tetap saja akan memunculkan pertanyaan bagaimana bisa bocah dua belas tahun menjadi “sangat pintar”?

5) Evaluasi (keunggulan dan kekurangan buku)

Keunggulan lain dari novel ini adalah penggambaran suasana yang detail mengenai kota Surabaya di tahun 1944 (zaman pendudukan Jepang), malah ada lampiran petanya! Suasana kota Surabaya di zaman itu juga “direkam” dengan indah oleh Suparto Brata. Kita bisa membayangkan bagaimana keadaan kampung SS Pacarkeling yang kala itu masih “berbau”. Sebagai arek Suroboyo yang tentunya mengenal seluk beluk kota Buaya ini, Suparto Brata jelas tidak mengalami kesulitan untuk melukiskan keadaan ini. Apalagi ia adalah penulis yang hidupdalam tiga zaman- -kolonialisme Belanda, pendudukan Jepang dan era kemerdekaan.

Penggambaran suasana yang detail ini juga berkonsekuensi kepada cerita yang cukup panjang meski tetap tanpa adanya maksud untuk bertele-tele. Tidak ada satupun terjemahan untuk kosakata Jepang tersebut. Jadi bagi yang tidak mengerti bahasa Jepang, seperti saya juga, ya tebak-tebak saja sendiri.

6) Penutup

Novel ini juga diperkaya dengan adanya kosakata dan lagu-lagu Jepang yang makin menghidupkan suasana zaman pendudukan bala tentara Jepang di Indonesia. Tetapi uniknya, tidak ada satupun terjemahan untuk kosakata Jepang tersebut. Jadi bagi yang tidak mengerti bahasa Jepang, seperti saya juga, ya tebak-tebak saja sendiri.

Ciri Kebahasaan Teks Resensi. Teks resensi tersebut memiliki kaidah-kaidah kebahasaan seperti berikut.

1) Banyak menggunakan konjungsi penerang, seperti bahwa, yakni, yaitu

2) Banyak menggunakan konjungsi temporal: sejak, semenjak, kemudian, akhirnya

  • Contoh pada teks sebagai berikut.
  • “Setelah membaca novel yang sangat tebal ini, saya jadi teringat dengan novel Mencoba Tidak Menyerah-nya Yudhistira A.N. Massardhie dan juga novel Ca Bau Kan-nya Remy Sylado”

3) Banyak menggunakan konjungsi penyebababan: karena, sebab.

  • Contoh pada teks sebagai berikut.
  • “Adalah hal yang menarik apabila membaca cerita sebuah novel “serius” dengan tokoh utama seorang anak kecil karena ia memiliki perspektif atau pandangan berbeda mengenai dunia dan segala sesuatu yang terjadi”

4) Menggunakan pernyataan-pernyataan yang berupa saran atau rekomendasi pada bagian akhirteks. Hal ini ditandai oleh kata jangan, harus, hendaknya.

j. Teks Editorial

Teks editorial atau sering dikenal dengan tajuk rencana merupakan pernyataan mengenai fakta dan opini secara singkat, logis, menarik ditinjau dari segi penulisan dan bertujuan untuk mempengaruhi pendapat atau memberikan interpretasi terhadap suatu berita yang menonjol sebegitu rupa sehingga bagi kebanyakan pembaca surat kabar akan menyimak pentingnya arti berita yang ditajukkan tadi (Spencer dalam Assegaff: 1991). 

Teks editorial adalah sebuah artikel dalam surat kabar yang merupakan pendapat atau pandangan redaksi terhadap suatu peristiwa yang aktual atau sedang menjadi perbincangan hangat pada saat surat kabar itu diterbitkan. Isu atau masalah aktual itu dapat berupa masalah politik, sosial, maupun masalah ekonomi yang berkaitan dengan politik. Penulisan pendapat atau opini harus dilengkapi dengan fakta, bukti dan argumentasi yang logis. Ada tiga struktur utama yang menyusun teks editorial/opini, yaitu:

1) Pernyataan pendapat (tesis), bagian yang berisi sudut pandang penulis tentang masalah yang dibahas, berisi sebuah teori yang akan diperkuat oleh argumen.

2) Argumentasi, merupakan alasan atau bukti yang digunakan guna memperkuat pernyataan dalam tesis. Argumentasi yang diberikan dapat berupa pertanyaan umum/data hasil penelitian, pernyataan para ahli, maupun fakta-fakta.

3) Pernyataan/Penegasan ulang pendapat (Reiteration), merupakan bagian yang berisi penegasan ulang pendapat yang didukung oleh fakta yang biasanya berada di bagian akhir teks.

Kaidah kebahasaan yang digunakan dalam tek editorial tidak berbeda jauh dengan teks prosedur kompleks yaitu menggunakan verba material. Adverbia, bertujuan agar pembaca meyakini teks yang dibahas dengan menggunakan kata keterangan seperti selalu, sering, biasanya, kadang-kadang, jarang dan lain sebagainya. 

Konjungsi yaitu kata penghubung pada teks, seperti bahkan dan lain sebagainya. Verba material yaitu verba yang menunjukkan perbuatan fisik atau peristiwa. Verba rasional yaitu verba yang menunjukkan hubungan intensitas(Pengertian B adalah C) dan milik (Mengandung pengertian B memiliki C). Verba mental yaitu verba yang menunjukkan persepsi (melihat, dan lainnya), afeksi (khawatir dan lainnya), dan kognisi (mengerti dan lainnya). Pada verba mental ada partisipan pengindra dan fenomena.

Ancaman di Jalan Raya

Pernyataan Pendapat

Tiap tahun jumlah kendaraan bermotor di pulau Jawa selalu bertambah seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan pertambahan jumlah permintaan atas kendaraan bermotor baik yang roda dua ataupun empat. Hal tersebut tentunya membuat kondisi di jalan raya selalu ramai dan macet setiap harinya.

Argumentasi

Setiap beberapa tahun sekali jalan raya tak hanya diperbaharui aspalnya, namun juga diperlebar mengingat jumlah kendaraan yang lewat semakin ramai. Tak hanya itu, jalan raya yang dulunya bisa dua arah kini banyak yang dibuat searah mengingat kemacetan yang terjadi sudah sulit diatasi. Perkara jumlah kendaraan yang bertambah setiap tahunnya tak hanya berdampak pada kemacetan semata, namun juga berdampak pada peningkatan jumlah kecelakaan yang terjadi di jalan raya.

Secara psikologis, kemacetan selalu membuat para pengendara habis kesabaran dan cenderung ingin saling mendahului. Di lampu merah terutama, sering terlihat banyak sepeda motor yang berhenti melebihi batas yang disediakan. Tak jarang sebelum lampu berubah menjadi hijau, beberapa kendaraan telah melaju duluan. Hal tersebut tentu sangat berbahaya dan tak jarang kecelakaan pun terjadi.

Menurut data yang dihimpun oleh POLRI, setiap tahun angka kecelakaan selalu meningkat. Pada tahun2015, korban meninggal dunia akibat kecelakaan berjumlah 22.158 jiwa dan tahun 2016 angkat tersebut naik sekitar tiga persen, yakni 23.683 jiwa. Sementara itu, jumlah total kecelakaan yang terjadi pada tahun 2015 adalah 87.878 kali dan pada tahun 2016 sejumlah 96.635 kali. Tentu angka tersebut menimbulkan kerugian yang tak terkira jumlahnya. Lantas apa solusi untuk mengurangi resiko kecelakaan ini?

Sementara pemerintah telah meningkatkan jumlah dan mutu pelayanan transportasi umum seperti bus, kereta, dan pesawat. Namun demikian, alat transportasi darat seperti bus dan angkot masih belum menjadi pilihan masyarakat untuk bepergian karena memang tidak sepraktis dan seekonomis kendaraan pribadi seperti motor. Hal ini masih menjadi PR bagi pemerintah untuk mengupayakan keselamatan masyarakat dalam melakukan mobilitas.

Sebenarnya masyarakat tak hanya pasif dalam hal ini, sejumlah solusi dan pendapatpun telah disuarakan sebagai kritik, misalnya pemerintah selalu menambah kuota jumlah kendaraan yang bisa dipasarkan di Indonesia dan tidak segera memperbaharui dan mempercanggih alat transportasi umum.

Bahkan sekarang, untuk mendapatkan kendaraan bermotor sangat mudah dengan cara kredit yang bahkan tanpa uang muka. Hal ini sebenarnya mengerikan karena mindset masyarakat tak akan pernah berubah dan memilih kendaraan umum sebagai sarana transportasi utama. Kalaupun pemerintah berusaha meredam pemakaian kendaraan bermotor dengan cara menaikan harga bahan bakar dan menaikkan tarif pajak, hal tersebut tak akan berdampak banyak.

Semestinya pemerintah membuat kebijakan baru, yakni mempersulit atau mengurangi angka pembelian kendaraan bermotor yang diimbangi dengan penambahan jumlah, mutu, dan jalur bagi kendaraan umum sehingga situasinya bisa seperti zaman dahulu, yakni warga lebih memilih kendaraan umum untuk bepergian.

Pernyataan Ulang Pendapat

Kemacetan yang terjadi di jalan raya akibat banyaknya jumlah kendaraan yang melintas tak hanya berdampak sepele. Ancaman di jalan raya bukanlah mitos bahwa resiko keselamatan mengendarai kendaraan pribadi untuk bepergian hanyalah 50% saja. Berhati-hati kadangkala bukanlah jaminan, pasalnya di jalan raya para pengendara berhadapan dengan pengendara lainnya yang kadangkala ceroboh dalam berkendara.

Post a Comment

To be published, comments must be reviewed by the administrator.

Previous Post Next Post